Setuju gak, kalau di bulan puasa pengeluaran rumah tangga malah paling banyak buat urusan perut? Padahal, seharusnya belanja makanan lebih sedikit karena kita hanya makan 2 kali dalam sehari. Selain tanda hawa nafsu kita masih besar, pastinya ini bikin boros.
Kita bisa, kok, lebih hemat selama bulan puasa dengan mengendalikan hawa nafsu dan apa saja yang akan disajikan di meja makan. Lima tips hemat selama bulan puasa ini bisa kamu terapkan, ya, keluarga akan tetap kenyang dan sehat, kok.
Takjil yang paling dicari selama bulan puasa misalnya, es buah yang segar. Tiap gelas biasanya dijual paling murah Rp10 ribu. Kalau harganya di bawah itu, isi buahnya sedikit sekali dan cuma banyak airnya.
Itu baru minumannya, belum lagi penganan buat berbuka. Bisa-bisa Rp50 ribu sampai Rp100 ribu habis setiap hari hanya untuk belanja takjil. Bakal lebih hemat kalau kita lebih sering bikin takjil sendiri untuk keluarga.
Sudah menjadi hal biasa setiap bulan puasa dan jelang Lebaran, harga-harga bahan makanan pasti naik. Apalagi daging ayam dan sapi. Tak usah khawatir, asupan protein hewani untuk keluarga masih dapat diperoleh dari telur serta ikan air tawar.
Tinggal pengolahannya saja yang divariasikan supaya tidak bosan. Ikan gak cuma digoreng, tetapi juga bisa dibuat pepes atau sup. Ini dapat diterapkan sampai Lebaran, bila harga daging makin tak terjangkau.
Tidak ada yang mewajibkan kita memasak menu daging saat hari raya. Nikmati saja apa yang ada. Bahkan jika kita justru menginginkan makanan dengan banyak sayuran, seperti segarnya gado-gado, kenapa tidak?
Siapa nih, yang terbiasa menyetok kue kering buat persiapan Lebaran? Tahun ini kue kering mungkin bisa ditiadakan. Apalagi bila kita pasti mendapatkan kiriman kue kering dari kerabat.
Daripada kue kering menumpuk di rumah dan akhirnya tidak termakan, mending gak usah beli atau bikin. Kita yang sudah bosan dengan kue kering dapat membuat sajian lain saat Lebaran. Seperti tahu isi atau martabak telur yang bikin tamu pun senang.
Selama bulan puasa, sering kali keinginan kita akan berbagai makanan memang sukar ditahan. Maunya di meja makan selalu ada masakan yang berganti-ganti. Namun ingat, inti puasa adalah pengendalian hawa nafsu.
Jadi, sebaiknya jalani ibadah puasa seperti hari biasa saja. Bukankah di hari biasa menu makan siang dan malam kita sering sama? Terapkan hal serupa ketika berbuka dan sahur. Kalaupun ada tambahan lauk yang berbeda, pilih yang simpel saja.
Selain soal makanan, kebiasaan membeli pakaian baru untuk Lebaran juga bisa menjadi sumber pemborosan. Padahal, pakaian hari raya biasanya tidak dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Alih-alih selalu membeli pakaian baru buat bersilaturahmi, kenakan saja baju tahun lalu.
Jika pun kita benar-benar membutuhkan pakaian baru, batasi pembelian. Misalnya, maksimal hanya 2 potong. Apabila bawahan masih ada, cukup beli 1 atasan. Gak usah banyak-banyak sekalipun ada diskon.
Ujian di bulan puasa memang gak cuma sepanjang siang. Begitu tiba waktu berbuka dan mendekati Lebaran, ujian yang sesungguhnya atas pengendalian hawa nafsu malah lebih besar. Pastikan kita lulus dari ujian ini dengan mempertahankan kesederhanaan dalam bersantap maupun berbusana saat Lebaran nanti.