Siapa sih orang yang tak pernah marah? Hampir setiap orang di dunia ini pasti pernah merasakan emosi marah, bahkan Rasulullah sekalipun pernah merasakan emosi ini semasa hidupnya.
Lantas bagaimana cara Rasulullah yang dikenal beriman menghadapi emosi marah yang dirasakannya? Berikut adalah cara Islam mengajarkan pengikutnya untuk menangani rasa marah.
Mengapa kita harus senantiasa meminta pertolongan dari Allah dari godaan setan? Di beberapa dalil sudah dijelaskan bahwa emosi marah bisa saja datang dari godaan setan. Penjelasan ini juga terdapat dalam Al- Qur'an, sebagai berikut.
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚإِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui” (QS. Al-A'raf: 200).
Selanjutnya diriwayatkan juga dalam hadits oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, yang berbunyi.
إِذَا غَضِبَ الرَّجُلُ فَقَالَ أَعُوْذُ بِاللهِ ، سَكَنَ غَضْبُهُ
“Jika seseorang dalam keadaan marah, lantas ia ucapkan, ‘A’udzu billah (Aku meminta perlindungan kepada Allah)’, maka redamlah marahnya” (HR. As-Sahmi dalam Tarikh Jarjan, 252. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1376).
Jika sudah tersulut amarah, orang-orang yang tidak bisa menahannya akan melontarkan kata-kata kasar seperti cacian yang bisa menyakiti orang lain. Tentu saja perilaku tersebut sangat jauh dari perbuatan yang diridai oleh Allah. Bagi orang-orang yang mampu untuk diam, niscaya hal-hal yang berpotensi menyakiti orang lain tidak akan terjadi. Hadits berikut bisa menjadi pedoman.
وَ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi).
Penjelasan ketika merasa marah harus berganti posisi telah disampaikan oleh Rasulullah melalui Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, sebagai berikut.
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ، وَإِلاَّ فَلْيَضْطَجِعْ
“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini Shahih).
Jadi bila kamu merasa demikian, hal-hal yang sudah disebutkan oleh Rasulullah di atas bisa segera dilakukan. Mudah dan dijamin tidak merugikan orang lain, malah mendapat pahala.
Dari Athiyyah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud, no. 4784. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Manusia seakan memang tak bisa lepas dari bayang-bayang setan yang senantiasa menggoda kapan saja. Untuk itu, pengendalian diri saat marah sangat diperlukan seperti yang sudah dijelaskan hadits di atas. Jika marah segeralah untuk berwudhu.
Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
“Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadits ini shahih lighairihi).
Lantas bagi orang-orang yang tengah diselimuti emosi marah, sebisa mungkin untuk melakukan hal-hal yang telah diajarkan oleh Rasulullah di atas. Barang siapa yang berhasil melewati emosi marah, surga sudah menantinya.