Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menjaga Mental Health saat Merawat Orangtua yang Sakit

Ilustrasi merawat orangtua
Ilustrasi merawat orangtua (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Jangan ragu minta bantuan ke orang terdekat untuk membagi beban merawat orangtua yang sakit.
  • Tetapkan batasan sehat antara merawat dan kehidupan pribadi untuk menjaga keseimbangan emosional.
  • Bergabung dengan support group atau komunitas caregiver untuk mendapatkan dukungan dan informasi baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Merawat orangtua yang sakit memang bukan hal yang mudah. Satu sisi kamu pengen memberikan yang terbaik untuk mereka, tapi di sisi lain fisik dan mental kamu juga ikut terkuras. Belum lagi kalau harus juggling antara kerjaan, keluarga sendiri, dan tanggung jawab merawat orangtua.

Perasaan capek, sedih, bahkan frustasi adalah hal yang wajar. Tapi kalau gak dijaga, kondisi mental kamu bisa ikut drop dan malah bikin semuanya makin berat. Nah, biar tetap kuat dan bisa merawat orangtua dengan optimal, yuk terapkan lima tips berikut ini!

1. Jangan ragu untuk minta bantuan ke orang terdekat

Ilustrasi merawat orangtua yang sakit
Ilustrasi merawat orangtua yang sakit (freepik.com/freepik)

Sering merasa harus handle semuanya sendiri? Padahal, merawat orangtua yang sakit itu tanggung jawab yang berat dan gak ada salahnya berbagi beban dengan orang lain. Entah itu saudara, pasangan, atau teman dekat yang bisa dipercaya.

Coba buat jadwal piket dengan saudara untuk bergantian menemani orangtua. Atau minta bantuan tetangga untuk sekadar belanja kebutuhan sehari-hari. Dengan membagi tanggung jawab, kamu bisa punya waktu untuk istirahat dan recharge energi. Ingat, minta bantuan bukan berarti kamu lemah, justru ini menunjukkan kamu bijak dalam mengelola situasi.

2. Tetapkan batasan yang sehat antara merawat dan kehidupan pribadi

Ilustrasi merawat ayah
Ilustrasi merawat ayah (freepik.com/freepik)

Merasa bersalah setiap kali meninggalkan orangtua untuk urusan pribadi? Wajar sih, tapi kamu juga perlu ingat kalau hidupmu gak bisa sepenuhnya berhenti. Kamu tetap punya kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi.

Buatlah batasan yang jelas, misalnya tetapkan waktu khusus untuk diri sendiri setiap hari, meski cuma 30 menit. Gunakan waktu itu untuk hal-hal yang bikin kamu senang, seperti olahraga ringan, baca buku, atau sekadar minum kopi sambil dengerin musik. Dengan punya me time yang konsisten, kamu bisa menjaga keseimbangan emosional dan gak gampang burnout.

3. Bergabung dengan support group atau komunitas yang senasib

Ilustrasi merawat ibu
Ilustrasi merawat ibu (freepik.com/freepik)

Kadang kamu butuh curhat sama orang yang benar-benar paham situasimu. Coba cari support group untuk caregiver, baik online maupun offline. Di sana kamu bisa berbagi cerita, tips, bahkan sekadar melepas penat tanpa takut dihakimi.

Dari komunitas seperti ini, kamu juga bisa dapat insight baru tentang cara merawat yang lebih efektif atau informasi tentang fasilitas kesehatan yang bisa membantu. Plus, kamu jadi gak merasa sendirian dalam perjuangan ini. Percaya deh, punya teman seperjuangan bisa bikin beban terasa lebih ringan.

4. Jaga kesehatan fisik sebagai fondasi kesehatan mental

Ilustrasi merawat orangtua di rumah
Ilustrasi merawat orangtua di rumah (freepik.com/freepik)

Saking sibuknya merawat orangtua, jangan sampai kamu lupa makan teratur atau tidur cukup. Padahal, kesehatan fisik yang buruk bisa langsung mempengaruhi kondisi mentalmu. Kalau badan drop, mood pasti ikut berantakan dan kesabaran jadi menipis.

Pastikan kamu tetap makan makanan bergizi, minum air yang cukup, dan usahakan tidur minimal 6-7 jam sehari. Kalau perlu, siapkan meal prep di akhir pekan biar gak ribet masak setiap hari. Sempatkan juga olahraga ringan seperti jalan kaki atau stretching. Ingat, kamu gak bisa merawat orang lain dengan baik kalau kondisimu sendiri gak fit.

5. Terima bahwa gak semua hal bisa kamu kontrol

Ilustrasi merawat nenek
Ilustrasi merawat nenek (freepik.com/prostooleh)

Mungkin kamu sering frustrasi karena kondisi orangtua gak kunjung membaik, atau merasa gagal karena gak bisa memberikan perawatan yang sempurna. Tapi kamu perlu belajar menerima bahwa ada hal-hal di luar kendalimu, termasuk perkembangan penyakit orangtua.

Daripada terus menyalahkan diri sendiri, fokus pada apa yang sudah kamu lakukan dengan baik. Apresiasi usahamu selama ini, sekecil apa pun itu. Kalau perlu, tulis jurnal gratitude untuk mengingatkan diri tentang hal-hal positif yang terjadi setiap hari. Dengan mindset yang lebih accepting, kamu bisa mengurangi stres dan lebih damai dalam menjalani peran sebagai caregiver.

Merawat orangtua yang sakit memang perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Tapi dengan menjaga kesehatan mental, kamu bisa tetap kuat dan memberikan perawatan terbaik untuk mereka. Ingat, merawat diri sendiri bukan berarti kamu egois, justru itu adalah bagian penting dari merawat orang yang kamu sayangi. Jadi, mulai dari sekarang, yuk prioritaskan juga kesehatan mentalmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

3 Tanda Kamu Punya Semangat Perjuangan yang Tinggi, Tangguh!

09 Sep 2025, 16:16 WIBLife