Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Lepaskan Jeratan Konflik dari Orang yang Sama

ilustrasi menyelesaikan konflik secara cermat (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi menyelesaikan konflik secara cermat (pexels.com/MART PRODUCTION)

Konflik memang bagian dari kehidupan sosial. Ada saja hal-hal yang menimbulkan pertentangan hingga perdebatan sengit dengan orang lain. Di sisi lain, ini memang bisa membuatmu berkembang, tapi kalau terus berulang terjadi dengan satu orang yang sama, lebih baik segera selesaikan daripada banyak rugi waktu dan energi.

Melelahkan dan menambah kerumitanmu saja. Lebih baik secara bertahap berupaya menyelesaikannya. Bagaimana cara melepaskan diri dari jeratan konflik yang melibatkan orang yang sama? Berikut enam cara yang bisa menjadi pilihanmu.

1.Hindari segala hal yang membuatmu harus terlibat dengannya

ilustrasi orang menghindar (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi orang menghindar (pexels.com/Arina Krasnikova)

Dalam mengatasi konflik dengan orang itu-itu saja, penting untuk terus menghindari segala situasi maupun urusan yang harus terlibat dengannya. Kurangi frekuensi pertemuannya, hindari terlibat dalam kegiatan diskusi atau obrolan yang memicu emosi negatifmu.

Tetaplah tenang dan jaga jarak, alihkan perhatian ke diri sendiri dan pertahankan pikiran positif. Gunakan waktumu secara produktif dan bahagiakan diri. Dengan selangkah demi selangkah mengurangi interaksi bersamanya, ini membantumu melonggarkan ikatan belenggu dan memulihkan keadaanmu.

2.Jangan terpancing untuk membesarkan masalahnya

ilustrasi tenang dalam menghadapi persoalan (pexels.com/Mary Taylor)
ilustrasi tenang dalam menghadapi persoalan (pexels.com/Mary Taylor)

Apalagi kalau dia tipe orang yang senang cari sensasi, sebaiknya memang gak usah berkonflik karena pasti akan banyak dramanya. Jika dia memancing emosimu, janganlah terpengaruh untuk membesarkan konflik yang masih terjadi. Berlatihlah mengendalikan diri untuk gak terjebak arus konflik dengannya lagi.

Jaga pola komunikasimu agar tetap jelas dan berintegritas. Pertimbangkan untuk meminta bantuan pihak ketiga yang netral dan bijaksana. Berupayalah menurunkan ketegangan di antara kalian dengan pikiran jernih dan kestabilan emosi.

3.Coba ajak berkompromi dengan kepala dingin

ilustrasi percakapan (pexels.com/Allan Mas)
ilustrasi percakapan (pexels.com/Allan Mas)

Ketika konflik masih terjadi dengan orang yang sama, keterampilanmu untuk berkompromi dengan kepala dingin menjadi kunci. Selesaikan permasalahannya secara baik dan dewasa. Fokus pada inti masalahnya, kendalikan diri agar gak terjebak dalam perdebatan gak relevan yang menyebabkan masalah melebar ke mana-mana.

Bersikap terbuka dan fleksibel supaya kalau ada perbedaan gak akan jadi masalah baru di antara kalian. Kelola emosi agar kamu mampu berpikir jernih dan membuat keputusan baik untuk bersama. Dengan berkompromi tanpa emosi dan egois, kalian bisa membuka jalan perdamaian.

4.Coba cari solusi yang memuaskan kedua pihak

ilustrasi orang sedang berdiskusi (pexels.com/The Coach Space)
ilustrasi orang sedang berdiskusi (pexels.com/The Coach Space)

Mengatasi perselisihan dengan orang yang sama, penting untuk bisa mencari solusi yang akan memuaskan kedua pihak. Gunakan pendekatan yang santai, penuh kasih sayang dan kolaborasi menyenangkan. Cari kesamaan nilai-nilai atau kepentingan sebagai dasar pemilihan jalan keluarnya.

Jangan terburu-buru saat mempertimbangkan berbagai opsi dan dampaknya. Ini agar tercipta keputusan solusi terbaik yang seimbang dari sisi logika dan perasaan. Evaluasi lagi bersama-sama agar ke depannya hubungan semakin berkembang.

5.Tegas memberinya teguran

ilustrasi orang bersikap tegas (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi orang bersikap tegas (pexels.com/Kindel Media)

Jika kamu sudah berupaya agar konfliknya selesai, tapi dia selalu berulah, saatnya mengambil ketegasan. Tegur dia dengan baik dan sopan. Pilih momen yang tepat, jangan di depan umum dengan suasana ramai. Jelaskan seluruh persoalannya dengan memberikan contoh nyata.

Jangan lupa sertakan saran yang membangun untuk perbaikan hubungan. Ini supaya gak terdengar sekadar memberi kritik, tapi juga ada niat memperbaiki relasinya. Bijaksanalah untuk bersedia memberinya kesempatan menyampaikan pendapat. Dengarkan dengan aktif dan tunjukkan ekspresi sopan, namun penuh ketegasan.

6.Mengalah demi ketenangan dirimu sendiri

ilustrasi orang tersenyum (pexels.com/William Choquette)
ilustrasi orang tersenyum (pexels.com/William Choquette)

Dalam mengatasi situasi pelik dengan orang yang sama sejak lama, mengalah bisa jadi solusi yang baik untukmu. Bukan berarti kamu menyerah sepenuhnya, abaikan komentarnya yang gak enak didengar. Pertimbangkan lagi, apakah konflik dengannya sepadan dengan waktu dan energi yang sudah kamu keluarkan selama ini?

Ingin kehidupan terasa harmonis dan tenang? Kalau memang gak ada manfaatnya, dan gak penting juga tentang siapa pemenangnya, lebih baik mengalah saja. Sekarang mulai beri batasan tentang diri sendiri, tetap tegas kepada siapa saja yang mengusikmu, sehingga keputusan mengalah saat ini gak bakal membuatmu jadi gampang diremehkannya lagi. Mengalah juga bisa jadi strategi cerdas untuk bisa merasakan tenang dan hidup harmonis.

Setiap jenis konflik menjadi kesempatan untuk belajar dan bertumbuh. Namun, jika terus terjadi dengan orang yang sama, pertimbangkan keenam caranya. Boleh pilih beberapa atau bahkan semuanya. Bebaskan dirimu dari jeratan yang menyakitkan, kalau dia sulit diajak berdamai, cuek dan tinggalkan saja. Melangkahlah ke depan dengan memberikan perhatian kepada orang sekitar yang bisa memahami dan menghargaimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adelbertha Eva Y
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us