6 Hal yang Hanya Dimengerti oleh Introvert, Setertutup Apa sih?

Orang introvert kerap kali tampak lebih suka menyendiri daripada berada di tengah banyak orang. Ketika mereka jalan-jalan pun, pilihan tujuannya biasanya yang tidak terlalu ramai baik dari segi pengunjung maupun suara di sekitarnya. Menonton konser secara langsung bukan hal yang sangat ingin mereka lakukan.

Alasannya adalah energi mereka cepat terkuras ketika berada di keramaian. Lain dengan orang ekstrovert yang malah merasakan peningkatan semangat dalam situasi ramai. Kalau pribadi ekstrover agak lama harus sendirian di tempat yang sunyi malah merasa bosan sekali. 

Kelelahan yang dirasakan oleh orang  introvert juga butuh waktu yang cukup lama buat pulih. Misalnya, kemarin seseorang yang introver baru menghadiri pesta teman. Pulang dan tidur semalam pun belum tentu langsung mengembalikan energinya. Rasa capeknya bisa baru hilang serta fokusnya kembali setelah 2 atau 3 hari. Makin ramai suasananya, makin lama proses pemulihannya dari rasa lelah.

Sebagian orang menganggap introvert dengan antisosial sebagai hal yang sama. Padahal, introver merupakan tipe kepribadian sedangkan antisosial merujuk pada suatu gangguan kesehatan mental. Maka memiliki kepribadian introver sama sekali bukan hal buruk. 

Orang yang antisosial mempunyai pandangan yang negatif terhadap berbagai hubungan sosial. Mereka menganggapnya tidak berguna, tak menyukai orang-orang, merasa dapat melakukan segalanya seorang diri, dan sering melakukan hal-hal yang merugikan banyak orang. Sementara itu, orang dengan kepribadian introvert malah sangat menghargai hubungannya dengan sesama. 

Mereka sadar penuh bahwa bergaul juga merupakan kebutuhan. Mereka punya teman meski tidak sebanyak orang ekstrovert, tanpa ragu berinteraksi dengan mereka, dan tak menunjukkan ancaman pada siapa pun. Keramahannya memang tidak berbentuk kemampuan banyak bicara.

Mereka menunjukkan keramahan dengan mengembangkan sikap yang bersahabat pada siapa saja. Mereka juga gak suka menghakimi dan menikmati perannya sebagai pendengar yang baik. Bahasa tulis sering kali lebih disukai oleh orang introvert. Mereka dapat malas mengangkat telepon, tapi cukup betah berkomunikasi via chat.

Sebagai orang yang ekstrover, apakah kamu merasa tertolak oleh orang introver? Dirimu berpikir bahwa orang introvert bukan hanya tidak nyaman melainkan juga sampai memandang miring terhadap pemilik kepribadian ekstrovert. Pemikiran begini sama menyesatkannya dengan sebagian orang introver yang mengira mereka tidak pernah terlihat menarik di mata orang ekstrover.

Yuk, sudahi kesalahpahaman ini karena sebenarnya mayoritas orang introvert nyaman-nyaman saja berkawan dengan orang ekstrovert. Jangankan berteman, orang introver juga dapat jatuh cinta pada orang ekstrover. Begitu pula sebaliknya, pribadi ekstrovert bisa mengagumi mereka yang introvert.

Maka bila kamu berkepribadian ekstrover, jangan merasa dirimu terlalu ceriwis bagi teman yang introver. Semangatmu yang tinggi kala berada di situasi dengan banyak orang, kemudahanmu bercerita, dan keterbukaanmu atas pengalaman-pengalaman pribadi menghidupkan hari-hari kawan yang introvert.  Terpenting kamu tak mudah baper saja apabila respons-responsnya terhadap ceritamu gak seseru harapanmu. Memang wataknya seperti itu.

Hanya karena orang introvert lebih tertutup dan tidak banyak bicara, bukan artinya kebutuhan mereka untuk mengekspresikan diri rendah. Sama sepertimu yang ekstrovert, mereka juga perlu mengekspresikan banyak hal agar diketahui oleh orang lain. Bila ruang berekspresi tidak ada, mereka pun menjadi gak bahagia.

Namun selagi kamu yang ekstrover mudah mengekspresikan berbagai emosi melalui bercerita secara lisan dan menyuarakan pendapatmu, pribadi introver punya caranya sendiri. Mereka biasanya lebih nyaman mengekspresikan diri melalui karya. Tidak harus di bidang seni dan sastra sebab mereka dapat pula berkarya di bidang teknologi.

Mereka mencurahkan perhatian besarnya pada kegiatan berkarya yang dirasa paling mampu membuka sisi lain dari dirinya. Hal-hal yang sulit untuk diungkapkan secara lisan bakal disalurkannya melalui karya-karya tersebut. Ini membuat orang introvert tampak amat tekun di bidang yang digelutinya.

Mereka bukannya sama sekali tak menyukai obrolan. Hanya tipe percakapannya saja yang agak berbeda dengan orang ekstrover. Kamu yang ekstrovert tak mengalami kesulitan berarti untuk berbasa-basi dengan siapa pun. Bahkan dirimu bisa mengobrol seru dengan orang yang baru pertama kali ditemui.

Sementara itu, orang introvert lebih menyukai percakapan mendalam atau  deep talk. Kalau mereka sudah bertemu dengan teman yang cocok, isi obrolannya bisa dari hati ke hati. Sementara itu, mereka bersikap jauh lebih berhati-hati pada orang yang tak terlalu akrab sehingga irit bicara.

Pun jangan salah, meski mereka gak punya banyak kawan, pertemanan yang terjalin umumnya justru berumur panjang. Orang-orang introvert tidak ragu buat berusaha terus menjalin hubungan dengan kawan-kawan dekatnya meski sudah lama gak berjumpa. Tak heran, persahabatannya dengan siapa pun dapat seperti abadi.

Meski terkenal tertutup, orang yang berkarakter introvert sebenarnya juga bisa bersikap lebih terbuka. Mereka seperti dua sisi mata uang. Kalau kamu bukan orang terdekatnya, dirimu mungkin hanya mengenal dirinya yang misterius. Kamu bahkan tak tahu dengan pasti emosinya pada saat mereka sedang ada masalah.

Akan tetapi, semua sisi misterius itu bisa terbongkar dengan sendirinya kala orang introver berada di tengah-tengah sahabat dan saudara dekatnya. Mereka tak ragu menceritakan apa saja, tertawa, atau malah menangis saat menanggung beban berat kesedihan. Bahkan bila mereka kesal pada seseorang, ini pun tidak luput dari isi curhatnya.

Sekalipun mereka tampak agak dingin dalam keseharian, sikapnya juga bisa hangat sekali pada orang yang telah membuatnya nyaman. Apabila kamu berkesempatan menjalani pertemanan yang perlahan-lahan berubah menjadi persahabatan dengan orang yang introvert, rasanya akan seperti mengupas satu per satu lapisan bawang merah. Makin dekat hubungan kalian, makin ia bersikap terbuka dan merasa nyaman dalam mengekspresikan diri.

Orang yang introver tentu sangat memahami keenam hal di atas sebagai bagian tak terpisahkan dari dirinya. Namun, bukan berarti kamu yang ekstrover tidak perlu mengetahuinya. Hilangkan prasangkamu terhadap orang-orang dengan kepribadian berbeda. Kamu bisa menjalin pertemanan bahkan hubungan asmara dengan pemahaman yang baik satu sama lain.