6 Perilaku Kucing yang Sering Disalahartikan oleh Manusia

- Kucing seringkali menggigit tangan pemiliknya, namun hal ini bisa jadi tanda kasih sayang atau kenyamanan.
- Desisan kucing bukan selalu tanda marah, tapi bisa juga karena rasa takut atau tidak nyaman.
- Ketika kucing menggesekkan tubuhnya ke kakimu, itu adalah cara mereka menandai wilayah dan menunjukkan rasa percaya.
Kucing dikenal sebagai hewan peliharaan yang misterius tapi menggemaskan. Gerak-geriknya sering bikin bingung, bahkan tak jarang pemiliknya salah paham. Misalnya saat mereka tiba-tiba menggigit, mendesis, atau menyendiri.
Ternyata, banyak perilaku kucing yang sebenarnya punya arti tertentu. Namun karena kurang memahami bahasa tubuh mereka, manusia kerap salah menilai. Padahal, salah paham ini bisa berdampak pada hubungan antara kucing dan pemiliknya, lho. Yuk, simak perilaku-perilaku kucing ini agar tidak salah faham!
1. Menggigit tiba-tiba bukan berarti marah

Saat sedang asyik membelai kucing, tiba-tiba ia menggigit tanganmu. Banyak orang langsung mengira kucingnya sedang marah atau tidak suka disentuh. Padahal, belum tentu begitu.
Sering kali ini adalah bentuk dari "love bite", yaitu gigitan lembut sebagai tanda kasih sayang. Ini umum terjadi ketika kucing merasa senang tapi terlalu terstimulasi. Mereka menggigit ringan untuk mengekspresikan perasaan mereka. Namun jika gigitannya keras atau diikuti dengan mendesis, bisa jadi itu pertanda ia merasa terganggu. Perhatikan situasinya dan respon tubuhnya secara menyeluruh.
2. Mendesis bukan selalu tanda agresi

Kebanyakan orang mengira desisan kucing selalu berarti marah. Padahal, ini lebih sering merupakan bentuk rasa takut atau terancam. Saat mendesis, kucing sedang memperingatkan agar tidak didekati.
Kucing mendesis saat merasa tidak nyaman, baik karena orang asing, suara keras, atau kehadiran hewan lain. Ini adalah cara mereka melindungi diri, bukan menyerang. Jadi, alih-alih memarahi atau makin mendekat, lebih baik beri ruang. Biarkan ia menenangkan diri terlebih dahulu.
3. Menggesekkan tubuh bukan cuma cari perhatian

Kucing sering menggesekkan tubuhnya ke kaki manusia atau benda-benda di rumah. Banyak yang menganggap ini cuma cari perhatian atau manja. Padahal, ini punya arti lebih dalam.
Kucing memiliki kelenjar bau di wajah dan tubuhnya. Saat menggesekkan diri, mereka sedang menandai wilayah dengan aromanya. Itu tandanya ia merasa nyaman dan mengklaim kamu sebagai bagian dari teritorinya. Jadi, kalau kucingmu sering menggesek-gesekkan badannya ke kakimu, artinya ia percaya padamu. Rasanya menyenangkan, kan?
4. Menyendiri bukan berarti sedih

Ada kalanya kucing tiba-tiba menjauh atau menghindar. Banyak pemilik langsung merasa sedih, mengira kucingnya sakit hati atau depresi. Tapi tunggu dulu, ini bisa jadi hal wajar.
Kucing adalah makhluk soliter secara naluriah. Mereka butuh waktu sendiri untuk merasa aman dan rileks. Ini bukan berarti mereka tidak sayang padamu, hanya butuh ruang pribadi. Namun jika ia menyendiri terlalu lama dan tidak mau makan atau bermain, baru deh kamu boleh waspada. Bisa jadi itu tanda ia sedang tidak sehat.
5. Ekor bergoyang bukan selalu tanda senang

Banyak orang mengira ekor kucing yang bergoyang menandakan mereka sedang senang, seperti anjing. Padahal, arti goyangan ekor pada kucing sangat berbeda dan bisa menunjukkan emosi yang beragam. Kuncinya ada pada kecepatan dan bentuk gerakannya.
Jika ekor kucing bergerak cepat ke kiri dan kanan, itu biasanya tanda kekesalan atau frustrasi. Bisa jadi ia sedang terganggu dan butuh ruang. Sebaliknya, goyangan pelan bisa berarti rasa penasaran atau kegembiraan. Jadi, jangan buru-buru mengelus kucing saat ekornya bergerak cepat. Bisa-bisa kamu dicakar karena salah paham. Lebih baik tunggu sampai tubuhnya rileks dan nyaman.
6. Membawa "hadiah" bukan tanda iseng

Pernah menemukan tikus mati atau serangga di depan pintu rumah? Banyak orang merasa jijik atau kesal. Padahal, bagi kucing itu adalah cara mereka memberi hadiah, lho!
Di alam liar, induk kucing membawa hasil buruan untuk mengajari anaknya berburu. Perilaku ini terbawa ke kucing rumahan. Ia mungkin menganggapmu ‘anak’-nya dan ingin berbagi hasil tangkapan. Walau terkesan aneh, ini justru bentuk kasih sayang. Jadi, meski sedikit menyeramkan, jangan dimarahi, ya!
Memahami perilaku kucing butuh kesabaran dan empati. Jangan buru-buru menyimpulkan sesuatu hanya karena kamu tidak mengerti maksudnya. Dengan mengenal lebih dalam bahasa tubuh mereka, kamu bisa menjadi sahabat terbaik bagi si meong kesayangan.