6 Sebab Seseorang Gak Konsisten dalam Perkataan dan Perbuatan

Perkataan dan perbuatan merupakan dua hal yang saling beriringan. Tapi dalam kehidupan nyata, seringkali kita menjumpai orang yang gak konsisten antara perkataan dengan perbuatan. Sikapnya seperti ini terlihat seperti orang yang manipulatif.
Beberapa hal yang menjadikan seseorang gak konsisten dalam perkataan maupun perbuatan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh mindset maupun ketidakseimbangan emosi. Di sisi lain, lingkungan sekitar juga turut mempengaruhi. Dengan memahami enam sebab berikut, kita bisa mengontrol tindakan dan ucapan agar berjalan selaras.
1. Gak memegang teguh komitmen

Konsistensi antara tindakan dengan ucapan memang harus diperhatikan. Ketika keduanya berseberangan, secara tidak langsung menegaskan diri sebagai sosok plin-plan. Meskipun mengetahui konsekuensi yang terjadi, tapi pada faktanya masih ada orang yang tidak konsisten dalam perkataan maupun perbuatan.
Mereka bisa seperti ini karena gak mampu memegang teguh komitmen. Pola pikirnya bisa berubah dengan sangat cepat. Jika seseorang tidak benar-benar berkomitmen pada apa yang mereka katakan, mereka cenderung mudah berubah pikiran atau tindakan.
2. Ketidakmampuan dalam mengelola emosi

Tidak dapat dimungkiri jika kondisi emosi seringkali gak stabil. Contohnya saat seseorang mendadak bad mood karena memperoleh permasalahan di dunia kerja. Sedikit banyak, perubahan suasana hati turut mempengaruhi pola pikir dan pengambilan keputusan.
3. Cenderung enggan menolak

Konsistensi dalam perkataan dan perbuatan memegang peranan penting dalam kehidupan. Tapi apakah kita sudah menjalankan kedua hal tersebut dengan baik? Apa malah menjadi orang yang gak mampu menyelaraskan antara ucapan dengan perbuatan?
Ternyata ada beberapa hal yang membuat seseorang kurang konsisten dalam perkataan dan perbuatan. Termasuk dengan tipe orang yang enggan menolak. Mereka mengiyakan apa pun yang diminta orang lain meskipun gak sesuai dengan kehendak.
4. Menghadapi tekanan sosial

Mungkin kita sudah gak asing lagi dengan tekanan di lingkungan sosial. Masyarakat memaksakan kita agar mengikuti kehendaknya secara total. Terkadang, tekanan dari masyarakat turut mempengaruhi pola pikir dan suasana hati.
Hal ini yang menjadi penyebab seseorang tidak konsisten dalam perkataan maupun perbuatan. Ia cenderung menjadi individu yang tunduk terhadap tekanan sosial. Seseorang tidak lagi memikirkan kehendak dan standar kenyamanan pribadi. Tapi mereka terpaku pada tuntutan di lingkungan sekitar untuk memuaskan orang lain.
5. Perubahan prioritas atau situasi

Prioritas gak selalu sama dari waktu ke waktu. Apalagi kita menghadapi perubahan situasi yang gak terduga. Ada kalanya kita perlu menata ulang prioritas dan menyesuaikan dengan situasi. Hal ini dilakukan agar kehidupan berjalan lebih terarah.
Perubahan prioritas dan situasi menjadi sebab seseorang dak konsisten dalam perkataan dan perbuatan. Mau gak mau, seseorang harus mengambil langkah yang berbeda dari perkataan sebelumnya. Mereka berusaha menyesuaikan diri agar tidak terombang-ambing dengan perubahan yang terjadi.
6. Kurangnya kesadaran diri

Kualitas seseorang salah satunya diukur dari konsistensi dalam perkataan maupun perbuatan. Tapi hanya beberapa orang yang mampu memiliki sikap demikian. Seringnya perkataan dan perbuatan justru saling bertolak belakang sehingga menimbulkan permasalahan rumit.
Tentu ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang gak lagi konsisten dengan perkataan maupun perbuatannya. Salah satu yang mungkin terjadi adalah kurangnya kesadaran diri. Mereka gak sadar antara perbuatan dengan ucapan saling bertentangan. Seolah menganggap situasi tersebut biasa saja.
Konsistensi dalam perkataan dan perbuatan merupakan ciri seseorang memiliki ketegasan diri. Sekaligus menjadi individu berkarakter kuat dan bisa dipercaya. Tapi dalam menjalani hidup, ada kalanya ucapan dan perbuatan justru saling bertentangan. Baik dipengaruhi oleh ketidakmampuan mengelola emosi. Atau memang perubahan prioritas dan situasi