6 Tanda Tersembunyi Orang Mengalami Trauma Emosional Mendalam

Mengalami trauma emosional dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk cara mereka berinteraksi dengan orang lain dan membentuk hubungan. Trauma ini sering kali tersimpan jauh di dalam diri, sehingga membuatnya sulit diatasi. Mereka sering kali menunjukkan tanda-tanda tertentu yang mengindikasikan bahwa dirinya masih berjuang dengan luka dari masa lalu.
Mengidentifikasi tanda-tanda ini adalah langkah pertama menuju penyembuhan. Meskipun tanda-tanda tersebut mungkin tidak selalu terlihat jelas, mereka bisa muncul dalam bentuk perilaku atau pola pikir tertentu yang mengganggu kesejahteraan emosional dan hubungan interpersonal, seperti berikut ini.
1. Menghindari hubungan yang serius

Jika kamu merasa selalu selesai dengan hubungan, ini mungkin menunjukkan trauma emosional mendalam. Orang yang mengalami ini sering kali merasa takut untuk terlibat terlalu dalam dengan seseorang karena tidak ingin terluka kembali. Mereka mungkin merasa lebih aman menjaga jarak dan tidak membiarkan diri mereka terlalu terikat.
Akibatnya, hubungan mereka cenderung berakhir lebih cepat daripada yang diharapkan. Mereka mungkin memutuskan hubungan begitu merasa terlalu dekat atau terlalu rentan. Ini adalah mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari kemungkinan rasa sakit atau kekecewaan di masa depan.
2. Membentuk hubungan jangka pendek

Orang dengan trauma emosional mendalam sering kali membangun serangkaian hubungan yang singkat. Mereka sering berpindah dari satu hubungan ke hubungan lain tanpa benar-benar memberikan kesempatan untuk berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan bermakna.
Ini bisa menjadi cara untuk menghindari kedekatan emosional secara mendalam. Dengan terus-menerus memulai dan mengakhiri hubungan, mereka dapat menghindari konfrontasi dengan emosi yang menyakitkan dan menjaga jarak emosional yang aman dari orang lain.
3. Sulit melepaskan hubungan yang toksik

Orang dengan trauma emosional sering kali melewati titik putus yang seharusnya terjadi dalam hubungan. Mereka mungkin tetap bertahan dalam hubungan yang toksik jauh lebih lama daripada yang sehat. Biasanya, mereka takut menghadapi rasa sakit dari perpisahan atau merasa tidak pantas mendapatkan sesuatu yang lebih baik.
Ketakutan akan kesepian atau ketidakpastian setelah putus bisa menjadi pendorong utama. Mereka mungkin merasa lebih aman berada dalam hubungan yang beracun daripada menghadapi ketidakpastian tanpa pasangan.
4. Selalu membutuhkan kehadiran orang lain

Jika kamu selalu merasa membutuhkan orang di sekitar, ini bisa menjadi tanda trauma emosional mendalam. Ketergantungan ini sering kali muncul dari ketakutan akan kesepian atau merasa tidak aman saat sendirian.
Kehadiran orang lain memberikan rasa aman dan kenyamanan yang tidak bisa mereka temukan sendiri. Mereka mungkin merasa lebih tenang dan terlindungi saat dikelilingi oleh orang-orang, meskipun hubungan tersebut tidak selalu sehat atau mendukung.
5. Merasa senang melihat mantan menderita

Kesenangan saat melihat mantan pasangan menderita bisa menjadi tanda trauma emosional mendalam. Perasaan ini mungkin muncul dari rasa sakit dan kemarahan yang belum teratasi dari hubungan sebelumnya. Mereka merasa puas melihat orang yang menyakitinya berakhir mengalami kesulitan.
Ini adalah cara orang dengan trauma emosional untuk merasa lebih baik tentang dirinya sendiri dan situasinya. Namun, perasaan ini juga menunjukkan bahwa mereka belum benar-benar sembuh dari luka emosional masa lalu.
6. Mencari validasi dari orang atau kelompok tertentu

Orang dengan trauma emosional sering kali mencari validasi dari orang atau kelompok tertentu. Mereka merasa butuh pengakuan dan dukungan dari luar untuk merasa berharga dan dihargai. Hal ini bisa menjadi cara untuk mengatasi rasa tidak aman dan ketidakpercayaan diri yang mendalam.
Mereka merasa tidak memiliki nilai atau dianggap penting tanpa mendapatkan validasi tersebut. Padahal, ketergantungan pada validasi eksternal bisa menghambat kemampuan mereka untuk mengembangkan rasa percaya diri dan harga diri yang sehat dari dalam diri sendiri.
Memahami dan mengenali gejala-gejala di atas bisa membantu seseorang mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi trauma. Orang yang memiliki trauma emosional tentu dapat memperbaiki kualitas hidup dengan bantuan profesional.