Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Orang yang Pantas Dapat Terima Kasih saat Kamu Berhasil

ilustrasi merayakan keberhasilan (pexels.com/Alena Darmel)

Keberhasilan yang diraih dengan penuh perjuangan tentu membuatmu amat bangga. Namun di tengah kebahagiaan dan rasa bangga yang kuat, jangan melupakan orang-orang yang selama ini ada di belakang dan di sisimu. Mereka punya andil besar dalam membantumu meraih apa pun.

Kesuksesanmu hari ini dan dalam hal apa pun tidak hanya berkat jerih payahmu seorang. Kalau kamu merasa begitu, itu tak lebih dari keangkuhan yang membuatmu menolak mengakui peran banyak orang di sekitarmu. Meski mereka juga gak minta apa-apa padamu, ingatlah budi mereka dan sebisa mungkin sampaikan rasa terima kasihmu secara langsung.

Itu akan membuat mereka tambah ikut bahagia atas pencapaianmu. Dirimu juga terhindar dari cap kacang yang lupa akan kulitnya. Ucapan terima kasihmu pun memungkinkan kalian untuk terus berkolaborasi. Cek siapa sajakah orang yang pantas dapat terima kasih dan kenang kembali bantuannya padamu.

1. Orang yang sering melatih atau mengajarimu

ilustrasi latihan (pexels.com/Allan Mas)

Jika kamu langsung membayangkannya sebagai pengajar atau pelatih profesional terkait bidang yang ditekuni, ini tidak salah. Akan tetapi tak terbatas hanya pada itu, ya. Di luar kelas atau jam latihanmu mungkin juga ada teman yang sering membantumu dalam belajar atau berlatih. 

Dia memang bukan pengajar atau pelatih profesional, tetapi juga tak bisa disamakan dengan orang lain yang cuma melihatmu belajar atau berlatih. Ia mau meluangkan waktunya serta membagikan pengetahuan dan pengalamannya padamu. Kawan serasa guru begini sangat penting untuk membantu kemajuanmu.

Boleh jadi dirimu justru paling nyaman belajar dan berlatih bersamanya. Kamu tidak merasa sungkan padanya seperti saat dirimu bersama pengajar atau pelatih profesional. Sekilas ia seperti teman biasa, tetapi tanpanya kamu dapat kesulitan dalam menguasai suatu kemampuan.

2. Orang yang ketika kamu gagal pun tidak meninggalkan

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/SAULO LEITE)

Kesetiaannya di sisimu patut diapresiasi ketika kamu berhasil nanti. Banyak orang hanya peduli pada kesuksesanmu bahkan meremehkanmu jika belum mampu meraihnya. Akan tetapi, dia tampaknya tidak menggantungkan rasa respek serta kesetiakawanannya padamu dari seberapa sukses atau gagalnya dirimu.

Ia mau menjadi temanmu sejak kamu belum menjadi siapa-siapa atau sempat berhasil tetapi kemudian mengalami kegagalan besar. Keberadaannya di sisimu membuatmu merasa lebih baik. Minimal gak semua orang menjauhimu di situasi yang sulit ini.

Bahkan dia yang bertahan di dekatmu barangkali juga selalu berusaha membangkitkan semangatmu. Tanpa kehadirannya, bisa-bisa dirimu tidak akan bangkit dari keterpurukan. Maka keberhasilanmu saat ini setengahnya adalah berkat dirinya. Semoga kamu gak lupa soal itu.

3. Orang yang bersaing denganmu secara sehat

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Pesaingmu juga layak mendapatkan respekmu selama mereka melawanmu dengan cara-cara yang sportif. Disadari atau tidak, keberadaan lawan membuatmu lebih termotivasi untuk meningkatkan keahlian. Bahkan bila dirimu cermat, sainganmu pun menjadi tempat belajarmu.

Kamu dapat melihat keunggulannya dan berusaha menyamai bahkan melampauinya. Jangan setelah dirimu mengalahkannya, kamu seakan-akan merendahkannya. Berikan penghormatan pada kompetitormu. Sampaikan ucapan terima kasihmu sebab dirimu juga belajar banyak darinya.

Apa yang kamu katakan ini selain sudah semestinya dilakukan, juga akan membuatnya merasa lebih baik selepas kalah darimu. Pertandingan telah selesai, setelah ini kalian bisa menjalin pertemanan seperti biasa. Atau bahkan kalian bekerja sama karena pada dasarnya kamu dan dia memiliki kesamaan minat serta kemampuan yang bisa saling melengkapi dan memperkuat.

4. Orang yang membantumu mengenali potensi diri

ilustrasi bersama teman-teman (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Mengenali potensi diri sama dengan membuka kunci kesuksesanmu. Tanpa kamu mengetahuinya terlebih dahulu, sedekat apa pun jarakmu yang sesungguhnya dengan keberhasilan akan terasa sulit diraih. Dirimu berputar ke sana kemari karena tak mengerti tentang apa yang sesungguhnya cocok dengan bakat terpendammu.

Meski mengenali potensi diri penting dan merupakan tugas utamamu, kadang gak mudah melakukannya sendiri. Bantuan seseorang yang lebih cepat mengetahui potensi dirimu wajib dihargai. Dengan petunjuk darinya, kamu bisa segera mengecek ke dalam diri kemudian mengasahnya. 

Ia mungkin hanya berkata satu kalimat dan sekali saja mengenai potensi dirimu. Namun, dari situ kamu dapat menindaklanjutinya dengan berbagai cara sampai akhirnya dirimu meraih keberhasilan. Tanpa petunjuk darinya, kamu bisa selamanya tersesat dan tidak pernah mencapai puncak kesuksesan.

5. Orang yang memberitahumu berbagai kesempatan

ilustrasi bersama teman (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kalau dia mau, ia bisa bersikap egois dengan memanfaatkan kesempatan itu buat dirinya saja. Malah tidak memberitahumu akan meningkatkan peluang keberhasilannya. Seandainya pun kesempatan tersebut berbeda dengan kemampuan serta cita-citanya, ia pun sebetulnya tak punya kewajiban untuk memberitahukannya padamu.

Tapi dengan sikapnya yang gak pelit informasi, dirimu menjadi diuntungkan. Kamu bisa memanfaatkan kesempatan-kesempatan itu. Memang masih perlu kerja keras darimu agar dapat berhasil. Namun, tanpa dia memberitahukan adanya berbagai kesempatan tersebut tentu dirimu ketinggalan informasi.

Kesediaannya membagikan info seputar peluang yang bagus untukmu merupakan tanda sifatnya yang jauh dari keegoisan. Ia juga peduli padamu sehingga mampu membaca kebutuhanmu. Selain dirimu membalasnya dengan gak pelit info juga, sampaikan rasa terima kasihmu sebelum maupun sesudah kamu berhasil di salah satu kesempatan yang dikabarkannya.

6. Orang yang pernah memfasilitasimu

ilustrasi video call (pexels.com/Wendy Wei)

Fasiltas yang dimaksud bisa berbentuk dana, peralatan, maupun jasa seseorang dalam mempertemukanmu dengan pihak-pihak penting yang gak bisa ditembus olehmu. Misalnya, sebelum kamu sesukses sekarang, dirimu beberapa kali dibantu dalam hal keuangan. Baik bantuannya berupa pemberian atau pinjaman yang akhirnya kamu lunasi, tetap saja pertolongannya berharga sekali. 

Seandainya saat itu ia gak mau membantumu, barangkali dirimu tidak dapat bertahan lebih lama dalam perjuanganmu meraih sesuatu. Begitu pula pinjaman kendaraan untukmu bekerja di lapangan, tumpangan tempat tinggal ketika gajimu masih kecil, laptop buat mengerjakan tugas, dan sebagainya. Hanya butuh kesadaranmu akan kebaikan orang dalam memfasilitasimu agar kamu dapat mengucapkan terima kasih.

7. Teman satu tim

ilustrasi teman satu tim (pexels.com/RDNE Stock project)

Terkait keberhasilan yang diraih dari kerja tim, jangan pernah mengakuinya sebagai kesuksesanmu seorang. Selain itu tidak pantas dilakukan, kamu juga akan menyakiti hati orang-orang yang selama ini bekerja bersamamu. Sekalipun dirimu menjadi ketua tim, bukan artinya anggotamu tidak melakukan apa-apa.

Justru sebagai pemimpin, kamu harus berterima kasih pada setiap anggota. Tanpa kesediaan mereka dalam bekerja sama, keberhasilan ini pasti tidak dapat diraih. Peranmu masih bisa digantikan oleh mereka, tetapi kamu tak mungkin mampu mengambil alih tugas mereka semua. Berterima kasih pada kawan-kawan satu kelompok bukan cuma wujud tata krama melainkan hal yang sudah semestinya dilakukan.

Kehebatanmu sesungguhnya tak hanya diukur dari keberhasilan di suatu bidang. Namun juga dari sikapmu yang gak melupakan orang-orang yang berjasa dalam perjalananmu mencapai kesuksesan tersebut. Ucapkan sepotong apresiasi untuk orang yang pantas dapat terima kasih sebagai bentuk sikap bahwa dirimu tidak meniadakan peran mereka dalam pencapaianmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us