Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Plus Minus Punya Banyak Teman, Ada Cara agar Relasi Lebih Berarti

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Denniz Futalan)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Denniz Futalan)
Intinya sih...
  • Memiliki banyak teman dapat menghindarkan diri dari kesepian, bahkan saat pindah ke kota lain.
  • Teman-teman dapat memberikan dukungan dan pelajaran berharga dalam kehidupan.
  • Adanya potensi gesekan, biaya hidup meningkat, dan risiko kehilangan kemandirian mental akibat terlalu banyak bergantung pada pendapat teman.

Tidak mudah untukmu memiliki banyak teman. Kamu gak bisa hanya diam saja tanpa melakukan usaha lebih agar kehadiranmu diterima dengan baik oleh orang-orang. Dirimu mesti pintar membawa diri, ramah, paham etika, dan berwawasan cukup luas supaya nyambung diajak membicarakan apa pun. 

Tanpa semua itu, orang-orang tidak akan betah berada di dekatmu. Kalau kamu bisa punya banyak teman sekaligus hubunganmu dengan mereka bertahan lama, artinya kepribadianmu bagus.

Namun, seperti semua hal di dunia ini, punya banyak kawan tetap ada sisi positif dan negatifnya. Kamu harus tahu cara mengelola pertemanan supaya manfaatnya jauh lebih besar daripada akibat buruknya.

Butuh kematangan pribadi dalam hal tersebut. Namun, bukan berarti kamu perlu memangkas jumlah teman tanpa alasan yang kuat. Plus minus seperti di bawah ini mesti disikapi dengan bijaksana.

1. Gak pernah kesepian

ilustrasi banyak teman (pexels.com/Matheus Bertelli)
ilustrasi banyak teman (pexels.com/Matheus Bertelli)

Poin plus pertama dari kamu mempunyai banyak teman adalah terhindar dari kesepian. Bagaimana kamu akan kesepian apabila selalu bersama orang lain? Bahkan saat tampaknya kamu lagi sendirian, dirimu hampir tak pernah berhenti chatting dengan beberapa kawan.

Kamu pindah ke kota lain pun, ada teman lama di sana sekaligus dirimu dengan cepat mampu membentuk pertemanan yang baru. Hari-harimu seperti kota yang terus menggeliat 24 jam nonstop. Kamu sampai sulit memahami adanya beberapa orang yang merasakan kesepian mendalam sebab tak pernah mengalaminya.

2. Banyak dukungan dan bantuan saat hidupmu diuji

ilustrasi dukungan (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi dukungan (pexels.com/Gustavo Fring)

Dari sekian banyak kawanmu tentu tidak semuanya memiliki empati yang tinggi. Pasti ada juga teman yang cuek bahkan egois. Namun dengan kawan sebanyak itu, rasanya mustahil apabila seluruhnya memalingkan wajah ketika kamu dalam kesusahan. Jika pun tidak semuanya pasti sebagiannya otomatis memberimu dukungan.

Bentuknya bisa bantuan berupa materi, perlindungan jika kamu dalam situasi berbahaya, sampai penghiburan untuk menguatkan mentalmu. Lantaran ujian dalam hidup tak terduga baik bentuk maupun waktunya, banyak kawan sangat penting. Mereka seperti jaring raksasa yang siap menopangmu ketika kamu terjatuh dari ketinggian.

3. Bisa belajar satu sama lain

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Justin L U C K)
ilustrasi bersama teman (pexels.com/Justin L U C K)

Teman adalah bentuk lain dari kekayaan. Sebab dari setiap orang yang ada di lingkaran pergaulanmu, kamu bisa belajar banyak. Dari satu orang saja, dirimu dapat mempelajari kelebihan diri yang membuat hidupnya maju. Sekaligus kekurangannya yang sebisa mungkin jangan ada padamu.

Dengan teman sebanyak itu, kamu mengumpulkan ilmu yang bermanfaat buat menjalani kehidupanmu sendiri. Dirimu belajar ketegasan dari A, sifat pantang menyerah dari B, kepandaian mencari serta mengatur uang dari C, sifat impulsif yang mesti dikendalikan dari D, dan seterusnya. Kalau temanmu sedikit, tidak cukup banyak pelajaran yang dapat dipetik meski pertemanan kalian juga berkualitas.

4. Tapi potensi konfliknya tinggi

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Anna Shvets)

Setelah daftar kelebihan dari kamu punya banyak kawan, mari masuk ke sisi minusnya. Di mana ada banyak orang, di situ terdapat potensi gesekan yang makin besar. Bayangkan seandainya kamu sendirian dalam sebuah ruangan. Dirimu tidak mungkin berkonflik dengan siapa pun.

Namun, lantaran lingkaran pertemananmu sangat besar, berbagai perselisihan pasti kerap terjadi. Masalahnya bisa antara kamu dengan salah satu atau beberapa dari mereka. Dapat pula dirimu hanya menjadi saksi dari perseteruan sejumlah kawan. Namun, baik kamu terlibat langsung dalam masalah itu atau tidak, tetap timbul riak-riak yang membuat hidupmu kurang tenang.

5. Biaya untuk bersosialiasi juga tak sedikit

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bersama teman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Merawat pertemanan sedikit banyak butuh modal. Apalagi kalau gaya hidup kebanyakan kawanmu cukup tinggi. Kalian memang mungkin akan berusaha saling menyesuaikan diri. Tapi penyesuaian yang dimaksud bermakna titik tengah. Temanmu barangkali sedikit menurunkan standarnya ketika bersamamu.

Di lain pihak, dirimu juga mesti sedikit menaikkan gaya hidupmu supaya bertemu dengan mereka di titik tengah itu. Akan tetapi, bisa pula kamu terbawa arus. Dirimu merasa harus menaikkan gaya hidup sampai persis seperti mereka.

Jika pun gaya hidup mayoritas dari kalian sama, ada lebih banyak kado ulang tahun dan sesekali traktiran yang perlu disiapkan. Juga biaya jalan-jalan atau menonton film bareng. Hal sesimpel ini jika ditotal membuat pengeluaran cukup membengkak.

6. Bikin kurang percaya diri saat sendirian

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tanpa sadar kamu juga bisa mempunyai mental kerumunan saking banyaknya teman. Kamu hampir tidak pernah sendirian melakukan sesuatu. Ketika dirimu harus membuat keputusan terkait kehidupan pribadi selalu ada kawan untuk dimintai pendapat.

Lambat laun kamu tidak lagi memiliki kepercayaan diri yang utuh. Kamu cuma percaya diri ketika bersama mereka atau mengikuti pandangan mereka. Tanpa mereka, dirimu merasa gak mampu melakukan berbagai hal.

Kamu cemas dan ragu dalam mengambil keputusan sekecil apa pun. Ini yang kemudian menghambat kemajuan dalam hidupmu. Punya banyak kawan bagus. Tapi sadari bahwa bagaimanapun juga dirimu adalah individu dewasa yang harus mandiri.

7. Kurang memiliki waktu untuk diri sendiri

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Cedric Fauntleroy)
ilustrasi makan bersama (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Hari-harimu berjalan sangat cepat karena selalu dikelilingi teman. Kamu baru mengobrol dengan beberapa dari mereka tanpa terasa sudah memakan waktu berjam-jam. Sehabis itu ada kawan lain yang mengajakmu pergi. Nanti pulang-pulang ada lagi teman yang mendatangimu di rumah atau kos-kosan.

Belum lagi kawan-kawan yang menelepon atau mengirimkan pesan padamu dengan berbagai keperluan. Ada yang sekadar menyapa, mengomentari starus WA-mu, curhat, bahkan menggosipkan teman kalian. Terus-menerus terhubung dengan banyak orang bisa membuatmu kelelahan. Kamu tak lagi mempunyai waktu untuk diri sendiri dan memikirkan hal-hal penting terkait masa kini serta masa depanmu.

Adanya sejumlah sisi minus dari memiliki banyak teman tidak bermakna sebagian besarnya harus ditinggalkan. Kamu gak perlu diet pertemanan kecuali betul-betul ada orang yang toksik.

Namun, kelola hubunganmu dengan mereka sebaik mungkin. Dirimu tidak boleh kehilangan kemandirian sebagai pribadi dewasa, perlu menjauhi segala bentuk drama dalam pertemanan, dan tahu kapan harus menolak atau menerima ajakan mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us