Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Seseorang Ingin Memperbaiki Diri, Kasih Dukungan Yuk!

ilustrasi meminta tolong (pexels.com/Gustavo Fring)

Orang yang hari ini dikenal amat baik bisa saja dulunya memiliki sisi-sisi buruk. Tapi dia telah memperbaiki dirinya sehingga terjadi perubahan yang besar. Apakah semua orang bisa berubah ke arah yang lebih baik?

Tentu saja dapat, tetapi memang prosesnya bisa sulit atau mudah tergantung dari keadaannya. Keinginan dari dalam diri untuk berubah menjadi faktor yang paling berpengaruh. Namun, ia tetap memerlukan dukungan dari lingkungan untuk berhasil.

Kamu sebagai bagian dari orang terdekatnya mesti peka dengan tanda-tanda seseorang ingin memperbaiki diri. Bila kepekaanmu rendah, salah-salah sikapmu justru melemahkan niatnya untuk berubah. Perhatikan tujuh tanda berikut dan kasih support sebaik mungkin yang kamu mampu.

1. Memintamu kasih penilaian yang jujur tentang dirinya

ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/SHVETS production)

Permintaannya sampai membuatmu kaget. Baru kali ini dia datang padamu dan minta dirinya dinilai. Ia bahkan menekankan pada poin kejujuran yang berarti dia siap mendengarkan penilaian yang terburuk sekalipun. Justru itulah yang ditunggunya karena akan menjadi dasar untuk perbaikan diri.

Boleh jadi sebelumnya kamu kapok memberikan penilaian padanya karena dia bahkan tak mau mendengarnya. Tapi karena sekarang ia sudah memintanya secara langsung berarti waktunya telah tepat. Beda dengan dulu, sekarang dia merasa membutuhkannya. Meski penilaianmu gak berbeda ketimbang saat itu, kini ia mau memperhatikannya.

2. Minta dinasihati

ilustrasi percakapan (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak berhenti pada permintaannya akan penilaian yang jujur, dia juga ingin kamu menasihatinya. Barangkali dirimu sempat merasa kagok karena tidak jago menasihati orang. Namun bila dia memintanya darimu, maknanya ia begitu memercayaimu.

Dia yakin dengan satu dan lain cara, kamu mampu membimbingnya ke arah yang lebih baik. Oleh sebab itu, jangan bilang dirimu gak bisa menasihati apa-apa. Setiap perkataanmu penting baginya. Jangan pula mengutip nasihat yang klise. Yakinlah kamu mampu memberikan saran yang lebih personal sebab kalian saling mengenal.

3. Lebih kalem dari biasanya

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Talal Hakim)

Terutama pada orang yang biasanya membuat ulah, perubahan menjadi lebih pendiam sering terjadi. Kamu sampai bingung apakah dia sakit atau sedang sedih oleh sesuatu? Salah satu dari kedua kemungkinan itu bisa saja benar. Namun, dapat pula ini fase awal dalam perubahannya menjadi lebih baik.

Diam dan perilakunya yang lebih tenang bukan sekadar karena ia sedang malas bicara atau bergerak. Ia menjadi kalem karena lebih banyak berpikir. Dia memikirkan kebiasaannya selama ini yang buruk, keinginannya ke depan, serta cara untuk menjembatani keduanya. Kalau seseorang yang biasa berulah mendadak kalem begini, dirimu jangan coba-coba memancingnya untuk berulah lagi.

4. Memperbanyak ibadah

ilustrasi sembahyang (pexels.com/Monstera Production)

Pendekatan keagamaan juga banyak mengiringi proses seseorang meninggalkan keburukan dan mendekati kebaikan. Ini dipilih karena ibadah memberikan ketenangan batin yang tidak bisa diberikan oleh sesama manusia atau hal-hal lain. Memperbanyak ibadah juga menjadi cara ketika seseorang tidak ingin terlalu melibatkan bantuan orang.

Walaupun selama ini ia jarang beribadah, akhirnya dia mengerti bahwa hanya Tuhan yang tak pernah menghakimi. Banyak orang di sekitarnya melabelinya sebagai pribadi yang buruk dan yakin tidak akan pernah bisa berubah. Namun, Tuhan selalu membuka pintu lebar-lebar untuk setiap penyesalan dan niat baik.

Makanya, bila seseorang mendadak rajin beribadah, kamu jangan mengejeknya. Meski ibadahnya belum konsisten, minimal dia sudah merasakan nikmatnya mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Ejekanmu malah akan membuatnya tersisih dan merasa gak pantas menjadi orang yang lebih baik.

5. Meninggalkan lingkungan yang buruk

ilustrasi menyendiri (pexels.com/Monstera Production)

Sangat tidak mudah buat seseorang meninggalkan lingkungan negatif yang selama ini membuainya. Jika ia sampai bergerak menjauh, artinya tekadnya telah begitu bulat. Dia sudah menyadari mana lingkungan yang berpengaruh buruk atau baik untuknya. Akan tetapi, pindah ke lingkungan yang positif juga sering gak gampang.

Satu sisi, dia belum terbiasa. Di sisi lain, banyak orang kadung memberinya cap negatif sehingga bersikap anti padanya. Tugasmu saat melihat orang yang mulai meninggalkan lingkungan lamanya yang buruk ialah bergegas merangkulnya. Jangan sampai dia kembali lagi ke lingkungan buruk itu hanya karena merasa tak diterima di lingkungan yang berbeda.

6. Bilang ingin berubah

ilustrasi bersama pemuka agama (pexels.com/RDNE Stock project)

Tidak semua orang yang ingin memulai perubahan menyatakan niatnya. Tapi kalau ini sampai dilakukan, ia mengharapkan dukungan dari orang-orang yang mendengarnya. Barangkali dia tahu bahwa prosesnya bakal sulit. Adanya support system darimu dan yang lain akan sangat membantunya.

Hindari terlihat meragukan perkataannya dan beri dia kesempatan buat membuktikan. Ucapannya itu seperti ikrar pada diri sendiri dan orang lain. Apabila kelak dia kembali ke kebiasaan buruknya, kamu dapat mengingatkan mengenai ucapannya sendiri. Kadang rasa malu karena terkesan menjilat air liur sendiri bikin dia lebih bertekad buat berubah.

7. Datang ke ahlinya

ilustrasi konsultasi (pexels.com/cottonbro studio)

Walaupun perubahan ke arah yang lebih baik paling ditentukan oleh keinginan pribadi, intervensi dari pakar bisa dibutuhkan. Ini tidak mengurangi semangat seseorang untuk berubah. Hanya saja dia memerlukan bantuan dari ahli. Misalnya, seseorang yang ketergantungan obat-obatan terlarang.

Sulit sekali untuknya menyembuhkan diri sendiri meski keinginannya besar. Dengan dia mau datang ke pusat rehabilitasi sudah menunjukkan niat yang luar biasa buat berhenti mengonsumsi obat-obatan itu. Selebihnya biarkan ahli membantunya. Sebagai orang terdekat, dirimu bisa menemaninya mencari dan menemui ahli yang sesuai dengan masalahnya.

Perubahan dari buruk ke baik bukan hal mudah, sebab lebih mudah untuk orang terseret ke hal negatif. Hal ini dikarenakan sikap negatif biasanya menawarkan banyak kesenangan jangka pendek. Ini sebabnya, dukungan lingkungan amat dibutuhkan agar tekadnya tak goyah. Kalau kamu melihat tanda seseorang ingin memperbaiki diri pada teman, keluarga atau orang di sekitarmu, lebih baik dibantu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us