Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Menghibur Teman yang Gagal Seleksi Kerja, Jangan Menyalahkannya

default-image.png
Default Image IDN

Harapan teman untuk segera memperoleh pekerjaan kandas bersama kenyataan ia dinyatakan tak lolos seleksi. Baik ini kegagalan pertamanya atau sudah kesekian kali sejak dia lulus kuliah dan mencari pekerjaan, tentu rasanya berat di hati. Kegagalan dalam mencari pekerjaan sering berbuntut rasa rendah diri.

Kian sering ia tak lolos tes kerja, kian sulit buatnya percaya akan kemampuan dirinya. Tidak jarang kegagalan bertubi-tubi ini mendorongnya untuk makin menarik diri dari pergaulan. Khususnya pertemanan dengan orang-orang yang telah bekerja.

Ada perasaan minder yang kuat bercampur iri dengan nasib orang lain yang lekas memperoleh pekerjaan. Namun, kamu sebagai kawan tetap perlu berusaha menghiburnya. Jangan malah ketika dia menjauh, dirimu juga melakukan hal yang sama. Tujuh tips berikut bisa dilakukan buat membantunya tetap kuat dan bersemangat dalam mencari pekerjaan.

1. Jangan banyak bertanya, tunggu dia siap bercerita

ilustrasi bersedih (pexels.com/Polina Zimmerman)

Artinya, apabila kawanmu terlihat sedih dan lebih banyak diam, kamu tidak perlu terlalu mengorek ceritanya. Cukupkan dulu rasa penasaranmu dengan mengetahui bahwa dia gak diterima bekerja di sebuah kantor.

Kalaupun dirimu perlu bertanya, agar suasana tak terlalu hening, batasi pada hal-hal yang umum saja. Misalnya, apakah banyak pelamar yang menjadi pesaingnya? Bagian tes apa yang membuatnya dinyatakan tidak lolos? Setelahnya kamu berhenti bertanya dulu buat kasih kesempatan ia untuk menenangkan diri. Apabila dia sudah merasa sedikit lebih baik, pasti nanti bercerita lebih banyak seputar kegagalannya tempo hari.

2. Hindari menyalahkannya

ilustrasi stres (pexels.com/cottonbro studio)

Menyalahkan teman hanya akan membuatnya makin merasa terpukul. Lagi pula, kegagalannya dalam seleksi kerja tak melulu diakibatkan oleh kesalahannya. Memang persaingan untuk memperoleh satu posisi saja sangat ketat. Siapa pun berpotensi gagal walaupun secara umum sudah memenuhi persyaratan yang disebutkan.

Jumlah posisi yang kosong terbatas, sedangkan pelamarnya jauh lebih banyak. Andai pun temanmu memang melakukan kesalahan seperti tetap melamar padahal usianya melampaui persyaratan, tetap jaga perasaannya. Orang yang ingin bekerja bakal mengusahakan segala cara, termasuk nekat melamar meski syarat lowongan kurang sesuai untuknya. Harapannya, siapa tahu ia dinyatakan diterima.

3. Kalau dia mau ajak keluar

ilustrasi stres (pexels.com/Ron Lach)

Biasanya kesedihan bikin teman yang gagal seleksi kerja cuma mau di rumah atau kos-kosan saja. Apalagi kalau dia tak lagi mendapat uang saku dari orangtua. Keluar berpotensi membuatnya mesti jajan atau minimal buat ongkos transportasinya.

Namun, kalau dia terus mengurung diri di rumah atau kos-kosan juga gak bagus. Tingkat stresnya akan terus meningkat. Meski ada hiburan seperti film atau game, melihat-lihat pemandangan serta menghirup udara segar di luar lebih baik untuk membuatnya rileks. Ajak dia jalan dan traktir secukupnya buat memperbaiki suasana hatinya.

4. Tenangkan dan yakinkan dia bakal mendapatkan pekerjaan yang tepat

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Alexandru Cojanu)

Orang yang baru kali ini melamar pekerjaan dan dinyatakan gak bisa lanjut ke tahap seleksi selanjutnya tetap terpukul. Temanmu yang mengalaminya dapat seketika merasa seakan-akan selamanya tidak bakal memperoleh pekerjaan. Sementara itu, kawan yang sudah berulang kali ditolak tak lantas seperti kebal.

Dia bisa tambah putus asa dan makin malas untuk ke depan kembali mencari pekerjaan. Perasaannya di antara putus asa sekaligus khawatir sekali akan masa depan. Tenangkan temanmu serta yakinkan dia bahwa ia memiliki kompetensi. Sehingga pada saatnya nanti dia pasti bakal menemukan pekerjaan yang terbaik untuknya.

5. Kasih info lowongan yang sesuai atau ajak kerja sama

ilustrasi seorang pria (pexels.com/cottonbro studio)

Berbagi info loker baik kamu sudah atau belum bekerja merupakan sikap yang murah hati. Apalagi mengingat temanmu baru saja gagal di pekerjaan yang diincarnya. Ia memerlukan kesempatan lain yang bisa segera dicoba. Meski rasa sedih akibat penolakan tempo hari masih cukup kuat, ada informasi lowongan lebih baik ketimbang tidak ada.

Kasih info lowongan yang memperbesar kemungkinan dia diterima. Itu artinya, kamu perlu memperhatikan persyaratannya dengan kondisi temanmu. Gak cuma latar belakang pendidikan dan usia, tapi juga syarat khusus seperti harus mau ditempatkan di daerah tertentu. Apabila kawanmu tak ingin merantau, loker dengan penempatan di seluruh Indonesia tentu tak cocok buatnya.

6. Hindari sibuk membicarakan pekerjaanmu

ilustrasi empati (pexels.com/SHVETS production)

Untukmu yang telah terlebih dahulu bekerja daripada teman, jaga ucapanmu. Ini bukan waktu yang tepat buat kamu sibuk membahas pekerjaan sendiri. Gak usah berdalih untuk membagikan pengalaman kerjamu yang barangkali bermanfaat buatnya. Miliki kepekaan hati terhadap kawan.

Jika dirimu membicarakan pekerjaan sendiri, sama seperti orang yang kenyang menceritakan berbagai menu yang tadi disantapnya pada orang lapar. Temanmu bakal merasa tambah terluka dan rendah diri. Bila pun dia terlebih dahulu menanyakan pekerjaanmu, jawablah dengan rendah hati dan singkat-singkat saja. Jangan dirimu justru menjadikannya kesempatan buat unjuk pencapaian.

7. Gak usah menyebarkan berita kegagalannya pada siapa pun

ilustrasi menghibur teman (pexels.com/Liza Summer)

Kegagalannya bukan berita yang membanggakan. Kamu harus ikut menjaga perasaannya. Jika kabar itu sampai ke telinga banyak orang gara-gara dirimu tak mampu menjaga ucapan, pasti dia merasa sangat malu. Rasa stresnya menjadi berlipat. 

Apalagi kalau orang lain ada yang malah mengejek nasibnya, psikisnya bakal tambah drop. Dia gak perlu berpesan padamu supaya tutup mulut baru dirimu merahasiakannya. Kamu yang kudu pengertian dan tak usah membawa-bawa nasibnya yang belum beruntung dalam obrolanmu dengan siapa saja.

Untuk seseorang memperoleh satu pekerjaan saja kerap harus gagal berulang kali. Jika kamu juga masih mencari pekerjaan, kalian bisa saling menguatkan. Sementara apabila dirimu sudah bekerja tetaplah menjadi kawan yang baik untuknya. Jangan kamu seperti tidak bisa berempati padanya dengan bersikap terlalu cuek.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us