9 Hikmah Melaksanakan Salat Duha, Wasiat Rasulullah

Di antara amalan sunah yang dianjurkan dalam Islam adalah salat duha. Salat ini dilaksanakan pada waktu duha, yaitu setelah matahari terbit hingga mendekati waktu zuhur. Salat duha juga memiliki banyak hikmah bagi yang melaksanakannya, lho.
Bahkan, Rasulullah SAW menjadikan salat sunah ini sebagai salah satu wasiat yang sebaiknya dikerjakan oleh umatnya. Lantas, apa saja hikmah yang bisa kamu dapatkan dengan melaksanakan salat duha? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Rezeki yang cukup

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
“Allah SWT berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat salat di awal siang (di waktu duha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” [HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451].
Salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya adalah dengan memberikan rezeki yang cukup. Rezeki tersebut tidak hanya berupa harta benda, tetapi juga kesehatan, kebahagiaan, dan ketenangan hati. Hadis ini memberikan kabar gembira bagi umat Islam bahwa dengan melaksanakan salat duha, Allah SWT akan mencukupkan rezeki kamu.
2. Amal cadangan

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))
Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Maka, jika salatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari salat wajibnya, maka Allah SWT berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki salat sunah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari salat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini shahih].
Jika salat kamu sempurna, maka kamu beruntung. Tapi, kalau salat kamu kurang, pahala amal sunah kamu akan ditarik untuk menutupi kekurangannya. Jadi, amal sunah seperti salat duha ini ibarat investasi pahala yang sangat penting karena bisa menjadi amal cadangan untuk menyempurnakan amal wajib kamu di hari kiamat.
3. Sedekah setara 360 persendian tubuh

فِى الإِنْسَانِ سِتُّونَ وَثَلاَثُمِائَةِ مَفْصِلٍ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهَا صَدَقَةً ». قَالُوا فَمَنِ الَّذِى يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا أَوِ الشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَقْدِرْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُ عَنْكَ
“Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan salat duha dua rakaat.” [HR. Ahmad, 5: 354].
Maksudnya adalah, setiap bagian tubuh kamu memiliki potensi untuk berbuat kebaikan dan menghasilkan pahala. Contohnya, mata bisa digunakan untuk membaca Al-Quran, tangan bisa digunakan untuk membantu orang lain, dan kaki bisa digunakan untuk berjalan menuju masjid. Setiap perbuatan baik tersebut bisa dianggap sebagai sedekah, termasuk salat duha.
4. Pahala setara dengan pahala haji dan umrah yang sempurna

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barangsiapa yang melaksanakan salat subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan salat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah. Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” [HR. Tirmidzi no. 586].
Rasulullah SAW menggunakan kata "تامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ" (sempurna, sempurna, sempurna) untuk menekankan keistimewaan dan kemuliaan amalan ini. Melaksanakan salat subuh berjamaah, duduk berzikir hingga matahari terbit, dan dilanjutkan dengan salat dua rakaat adalah amalan yang sangat istimewa dengan pahala setara haji dan umrah yang sempurna. Keutamaan ini didapatkan karena keseriusan dalam beribadah, kedekatan dengan Allah SWT, dan doa di waktu mustajab.
5. Termasuk salatnya orang taubat

لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين
“Tidaklah menjaga salat sunah duha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah salat awwabin.” [HR. Ibnu Khuzaimah, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib 1: 164].
Dalam konteks hadis di atas, "awwabin" diartikan sebagai orang yang selalu berusaha untuk kembali kepada Allah setelah berbuat dosa. Hal ini sejalan dengan makna salat duha itu sendiri, yaitu salat yang memohon ampunan dan pertolongan kepada Allah SWT. Dengan kata lain, salat duha identik dengan kesadaran untuk kembali kepada Allah setelah melakukan dosa atau khilaf.
6. Dijanjikan istana di surga

مَنْ صَلَّى الضُّحَى اِثْنَتَي عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اَللَّهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ) رواه الترمذي(
“Barang siapa salat duha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga.” [HR. Tarmidzi dan Abu Majah].
Istana di surga adalah tempat tinggal yang indah dan penuh kenikmatan, jauh melebihi apa pun yang bisa kamu bayangkan di dunia. Di sana, para penghuninya akan merasakan kebahagiaan abadi dan dikelilingi oleh segala kenikmatan yang tiada tara. Janji dibuatkan istana di surga ini dapat kamu jadikan sebagai motivasi untuk senantiasa melaksanakan salat duha, khususnya dengan jumlah 12 rakaat.
7. Dosa yang diampuni

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْرِ (رواه الترمذي)
“Rasulullah SAW bersabda: barang siapa yang dapat mengamalkan salat duha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” [HR. Tirmidzi].
Salah satu hikmah luar biasa dari salat duha adalah janji pengampunan dosa dari Allah SWT. Perumpamaan buih di lautan ini menggambarkan banyaknya dosa yang dapat diampuni. Buih melambangkan sesuatu yang tak terhitung jumlahnya, menunjukkan bahwa rahmat dan pengampunan Allah SWT tak terbatas.
8. Wasiat Rasulullah

Dari Abu Hurairah RA beliau berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- بِثَلاَثٍ بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ
“Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan (ayyamul bidh), salat duha dua rakaat dan salat witir sebelum tidur.” [HR. Al Bukhari dan Muslim].
Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan amalan-amalan tersebut. Beliau senantiasa mencontohkan kepada para sahabatnya tentang bagaimana menjalani hidup yang penuh berkah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagai umat Islam, dianjurkan untuk mengikuti sunah Rasulullah SAW, termasuk melaksanakan tiga wasiat beliau tersebut.
9. Ganimah terbanyak

مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحىَ، فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزىً وَأَكْثَرُ غَنِيْمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً
“Barangsiapa berwudu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan salat duha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ganimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat.” [HR. Tirmidzi dan Ahmad].
Peperangan melambangkan perjuangan melawan hawa nafsu dan kesibukan duniawi. Ganimah melambangkan pahala dan keberkahan yang berlimpah. Dan kembalinya yang lebih cepat melambangkan kemudahan dalam meraih kebahagiaan di akhirat.
Amalan sunah ini mudah dikerjakan dan memiliki hikmah serta ganjaran yang besar. Oleh karena itu, mari mulai membiasakan diri untuk melaksanakan salat duha agar mendapatkan limpahan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.