Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Journaling Bisa Menjadi Cara Efektif untuk Meredakan Stres

ilustrasi menulis
ilustrasi menulis (pexels.com/George Milton)
Intinya sih...
  • Menulis membantu mengurai pikiran yang kusut, membuat abstrak menjadi konkret.
  • Journaling mengurangi beban emosional dengan memberi ruang aman untuk menyalurkan emosi terpendam.
  • Journaling membantu mengenali pola dan pemicu stres, serta membangun kebiasaan refleksi dan bersyukur.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kehidupan yang berjalan serta cepat memang menghadirkan tekanan. Baik dari segi pekerjaan, hubungan sosial, maupun tuntutan pribadi yang membuat pikiran terasa penuh sesak. Stres pun muncul tanpa disadari, menumpuk perlahan.

Untuk meredakan situasi demikian ini, salah satu yang dapat dilakukan adalah journaling. Kita menuliskan kembali tentang apa yang ada di pikiran, perasaan, maupun pengalaman. Mengapa journaling bisa menjadi cara untuk meredakan stres? Berikut yang perlu diketahui.

1. Menulis membantu mengurai pikiran yang kusut

ilustrasi mencatat
ilustrasi mencatat (pexels.com/SHVETS Production)

Ketika stres datang, pikiran sering kali seperti benang kusut. Terdapat tumpang tindih antara rasa cemas, marah, dan takut. Dengan menuliskan apa yang sedang dirasakan melalui journaling, sebenarnya kita sedang mengurai kekacauan itu sendiri.

Tulisan membuat yang abstrak menjadi konkret. Saat ide, kekhawatiran, dan emosi dituangkan dalam bentuk kata, kita tidak akan terjebak dalam lingkaran kecemasan. Kita bisa melihat masalah dengan lebih jelas, memilah mana yang penting dan mana yang hanya kekhawatiran berlebihan.

2. Turut mengurangi beban emosional

ilustrasi mencatat
ilustrasi mencatat (pexels.com/Ono Kosuki)

Banyak orang menahan emosi karena takut terlihat lemah atau tidak ingin membebani orang lain. Padahal, menumpuk perasaan tanpa kanal ekspresi bisa memperparah stres. Journaling memberi ruang aman untuk menyalurkan semua itu.

Ketika menulis tentang apa yang kita rasakan, sebenarnya kita sedang membebaskan emosi terpendam. Tulisan tidak akan menghakimi, tidak akan membantah, hanya menerima. Setelah menuangkan dalam bentuk tulisan, pikiran terasa lebih ringan.

3. Membantu mengenali pola dan pemicu stres

ilustrasi mencatat
ilustrasi mencatat (pexels.com/Ivan Samkov)

Salah satu kekuatan journaling adalah kemampuan menjadi cermin diri. Dengan rutin menulis, kita dapat mengenali perilaku atau situasi yang sering memicu stres. Misalnya, menyadari bahwa rasa cemas meningkat setiap kali mendekati tenggat pekerjaan. Atau interaksi tertentu membuat kita merasa tidak nyaman.

Dari sini, kita bisa mulai mencari solusi yang lebih efektif. Apakah dengan manajemen waktu, komunikasi, atau istirahat yang lebih teratur. Journaling membantu kita menjadi lebih sadar dan responsif terhadap stres yang saat ini sedang dihadapi.

4. Membangun kebiasaan refleksi dan bersyukur

ilustrasi mencatat
ilustrasi mencatat (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Melakukan journaling, kita akan mencatat apa saja yang sudah dilakukan dalam satu hari ini. Selain untuk mencurahkan stres, journaling juga bisa menjadi wadah refleksi diri. Menulis tentang hal-hal yang disyukuri atau keberhasilan kecil dalam sehari terbukti dapat meningkatkan suasana hati.

Contohnya saja ketika menulis tiga hal positif setiap malam. Secara otomatis pikiran akan fokus pada hal-hal baik, bukan hanya pada hal yang salah. Ini menciptakan keseimbangan antara beban dan kebahagiaan. Kebiasaan reflektif seperti ini membuat kita lebih resilien terhadap tekanan hidup.

5. Meningkatkan fokus dan menghadirkan kehidupan mindfullness

ilustrasi mencatat
ilustrasi mencatat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Journaling berperan dalam melatih mindfulness. Kita memiliki kesadaran penuh terhadap apa yang dirasakan dan dialami saat ini. Saat menulis, kita diajak untuk berhenti sejenak dari rutinitas dan benar-benar hadir dengan pikiran sendiri.

Aktivitas ini tentu saja membutuhkan fokus. Dalam journaling , kita mendengarkan isi hati, memilih kata, lalu mengalir bersama prosesnya. Di tengah kesibukan, momen seperti ini bisa menjadi bentuk meditasi yang menenangkan.Setelahnya, kita akan merasa lebih terarah.

6. Dapat menjadi sarana kreatif mengekspresikan diri

ilustrasi mencatat
ilustrasi mencatat (pexels.com/Negative Space)

Pernahkah melakukan journaling dalam satu waktu? Tidak semua journaling harus serius atau kaku. Kita akan merasa lebih rileks saat menulis puisi pendek, atau membuat daftar mimpi dan harapan. Aktivitas kreatif ini bukan hanya menyenangkan.

Tetapi juga membantu menyalurkan energi stres menjadi sesuatu yang produktif. Ketika menulis dengan bebas dan tanpa tekanan, kita memberi ruang bagi ekspresi diri yang otentik. Journaling dapat menjadi proses kreatif yang memberi kebebasan bagi kita untuk mengekspresikan diri secara utuh.

Menulis memang terlihat sederhana. Tapi dengan journaling, ternyata membantu meredakan stres dan kecemasan. Menulis akan membantumu mengembalikan fokus, menikmati momen secara utuh, sekaligus membantu kita dalam bersyukur dan refleksi secara mendalam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Inspirasi Ruang Tidur dengan Warna Krem, Terlihat Hangat dan Cozy!

14 Okt 2025, 23:32 WIBLife