Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Balas Dendam Terbaik Adalah dengan Menjadi Sukses

The Odyssey Online

Mungkin selama ini dia membuaimu dengan cintanya, dengan kasih sayangnya, dan dengan perhatiannya. Mungkin selama ini hubunganmu dengan kekasihmu selalu romantis. Dan mungkin selama ini, selama kamu bersamanya, tak pernah sedikitpun terbayangkan bila kamu harus menjalani hidup tanpanya. Selama ini dia selalu ada untukmu, hingga tanpa sadar kamu telah menggantungkan kebahagiaanmu padanya.

Namun, kenyataan tiba-tiba menamparmu dengan keras, begitu mendadak dan tak terduga sama sekali olehmu.

Seharusnya kamu tahu, perasaan bisa berubah, hati bisa berubah. Apalagi dengan perubahan lingkungan yang mengharuskan kita untuk bertemu dengan orang-orang baru. Terkadang kejenuhan membuat siapapun tergiur untuk mencoba sesuatu yang baru. Seperti nilai barang, bila kita belum memilikinya, kita akan merasa barang itu sangat berharga. Namun bila kita telah memilikinya, nilai barangnya malah menurun, karena kita tak merasa memiliki tantangan lagi, karena apa yang kita inginkan telah kita dapatkan.

Begitu pula dengan sebuah hubungan, yang mana memiliki jangka waktu dimana api cinta mulai membesar, lalu berkobar, namun perlahan kobaran api cinta tersebut meredup. Hanya kesetiaan dari kedua belah pihak lah yang mampu menahan kobaran api cinta itu terus menyala. Akan percuma bila hanya satu sisi saja yang berusaha untuk menjaga nyala api, tapi sisi lainnya mencoba untuk memadamkannya.

Kesetiaan begitu mahal, hanya orang-orang hebatlah yang mampu mempertahankan cintanya hanya pada satu orang saja.

Bila kekasih yang selama ini kamu bangga-banggakan itu mematahkan hatimu, kamu harus segera sadar bahwa meski dia pernah memperlakukanmu dengan baik, namun kenyataannya dia bukanlah yang terbaik untukmu. Karena dia yang sesungguhnya mencintaimu tak akan pernah tega mematahkan harapanmu dan membuang kebahagiaanmu yang telah kamu percayakan padanya.

Mungkin kamu sendiri belumlah percaya, mana mungkin seseorang yang selalu menjemputmu ketika akan berangkat kuliah, mengantarkanmu untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, mendengarkan ocehan-ocehanmu tak pentingmu, menjawab dengan pujian mengenai pertanyaanmu tentang bagaimana penampilanmu hari ini, mengirimimu kata-kata romantis setiap malam menjelang tidur, dan memperlakukanmu bagai seorang putri.

Tapi, nyatanya kini sang pangeran telah melepas sang putri dari hidupnya. Mungkin sang pangeran sudah lelah memperlakukanmu seperti seorang putri, atau mungkin tipe idealnya tentang sang putri telah berubah.

Apalagi yang bisa kamu lakukan? Mengemis cintanya hanya akan membuatmu semakin terlihat menyedihkan. Mau tak mau kamu harus memilih jalan yang telah dibuatnya untukmu. Kamu tak bisa lagi mencoba untuk kembali, karena tembok yang dibangunnya untuk mencegahmu datang lagi padanya begitu besar dan kuat. Sekeras apapun kamu berusaha untuk menghancurkan penghalang itu, kamu tak akan pernah berhasil. Kekuatan cintamu yang besar nyatanya tak mampu untuk mempertahankan dirinya, apalagi untuk merubuhkan dinding pemisah itu.

Tak ada lagi yang bisa kamu lakukan selain bangkit dan mulai melangkah. Mungkin perjalananmu akan lambat dan kamu akan sering menoleh ke masa lalu, namun itu lebih baik, karena yang pasti kamu harus tetap melangkah tak peduli seberapa pelan langkah tersebut. Pada intinya kamu harus bergerak maju untuk menggapai kebahagiaanmu sendiri. Jadikan masa lalu sebagai pembelajaran untuk menjadi lebih bijak di masa depan. Kamu harus ingat bahwa kamu tak boleh menggantungkan kebahagiaan lagi pada orang lain, apalagi dengan seseorang yang belum tentu menjadi jodohmu.

Jadikanlah rasa sakit hatimu sebagai motivasi untuk menjadi lebih baik. Jadikanlah dia yang telah menyia-nyiakan cinta tulusmu menyesal telah membuangmu. Tunjukkan bahwa kamu mampu menjadi lebih baik dan mampu mendapatkan seseorang yang ratusan kali lipat lebih baik darinya.

Cobalah hal-hal baru yang positif yang selama ini tak bisa kamu lakukan karena waktumu tersita untuk menjalin hubungan. Menjadi single itu lebih bermanfaat kok, karena waktumu tidak tersita untuk chatting dan kencan, sehingga kamu pun bisa mempelajari sesuatu yang belum kamu coba untuk meningkatkan kualitas dirimu.

Targetkan dirimu untuk melampauinya, menjadi lebih baik dan lebih sukses dari dirinya. Dengan begitu dendammu akan terbalaskan. Pepatah ‘air tuba dibalas air susu’ tak begitu buruk, bukan? Keburukan tak harus dilawan dengan keburukan, justru hanya orang-orang berhati malaikatlah yang mampu membalas keburukan dengan kebaikan.

Ubahlah rasa benci dan sakit hati menjadi pendorong untuk menjadi lebih baik. Dengan begitu hidupmu tak akan sia-sia hanya untuk meratapi nasib, karena sesungguhnya nasibmu tak akan berubah bila kamu tak berusaha untuk mengubahnya sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us