Bertamu ke Rumah Teman, 5 Hal yang Mesti Dipahami

Sebenarnya gak ada aturan baku mengenai jam yang tepat untuk berkunjung ke rumah seseorang. Kamu bisa mendatangi rumah temanmu sesuai jam kedatangan yang ia minta. Namun, kalau memang tidak ada ketentuan yang diberikan temanmu. Maka sebaiknya datang di kisaran jam 11 pagi hingga 5 sore.

Mengapa di waktu tersebut? Karena di rentang waktu seperti itu, umumnya kehadiranmu tidak akan mengganggu anggota keluarga lain di rumah temanmu. Kalau kamu datangnya kepagian, keluarga temanmu mungkin masih sibuk beres-beres. Pun bila berkunjung terlalu malam, hal ini juga dapat mengganggu, mengingat di waktu tersebut, penghuni rumah bakal berisitirahat.

Tapi, perlu dipahami, aturan tentang jam berkunjung seperti ini tidak berarti mutlak harus diikuti. Sebab, situasi setiap orang pastinya berbeda-beda. Mungkin, ada kalanya temanmu justru menyuruhmu untuk datang berkunjung di malam hari, mengingat hanya di waktu tersebutlah kalian sama-sama memiliki waktu luang.

Bagi kamu yang baru pertama kali berkunjung ke rumah temanmu. Mungkin kamu bakal merasa terkejut saat mengetahui beberapa hal yang terkait dengan rumah temanmu. Dalam situasi seperti ini, pantang sekali bagi kamu untuk memberikan komentar buruk atau penilaian negatif atas rumah milik temanmu.

Boleh kalau hanya sebatas membahas beberapa hal, seperti alasan di balik pemilihan warna cat rumah, motivasi temanmu menanam tanaman tertentu di rumahnya, atau bertanya sosok anggota keluarga yang ada di bingkai foto. Itu semua masih bisa digolongkan sebagai diskusi yang positif.

Tapi, kalau kamu sampai tega membahas hal-hal buruk mengenai rumahnya, entah itu mengomentari penempatan barang pajangan yang ada di sana, menilai buruk soal dekorasi rumahnya, atau menganggap ukuran rumahnya tergolong kecil, maka hal itu dapat membuat pemilik rumah merasa tersinggung. Jadi, ingat untuk jaga sikap, ya!

Saat berada di rumah teman, penting bagi kita sebagai tamu untuk menjaga sikap yang kita punya. Sebaiknya hindari tertawa atau berbicara terlalu keras, mengingat hal tersebut dapat mengganggu penghuni rumah.

Kalau masih tetap ingin bersenang-senang, maka sebaiknya pergi berbincang di teras luar atau kamar milik temanmu saja. Meskipun suara kalian masih dapat terdengar dari ruangan lain. Tapi, tentunya hal itu tidak akan mengganggu, seperti ketika kalian mengobrol di ruang tamu atau area lain di dalam rumah.

Tiga poin sebelumnya mungkin lebih cocok untuk mereka yang baru pertama kali berkunjung ke rumah teman. Apakah itu berarti, kamu-kamu yang sudah sering mengunjungi rumah teman, sudah tidak perlu menjaga sikap lagi? Tentu tidak, ya!

Hanya karena kamu sudah sering bertamu ke rumah temanmu, bukan berarti kamu bisa bersikap seenaknya. Jangan biasakan diri untuk mendatangi ruangan lain sembarangan atau melihat isi kulkas tanpa seizin pemilik rumah.

Selain gak sopan, hal tersebut bisa saja memicu kesalahpahaman, manakala ada barang milik keluarga temanmu yang hilang. Meskipun kamu gak berbuat apa-apa, tetap saja kamu berpotensi jadi salah satu orang yang dicurigai. Lebih baik minta didampingi teman kalau memang ingin melakukannya.

Beberapa dari kita mungkin cukup bersemangat saat diajak ikut makan bersama keluarga teman di rumahnya. Meski begitu, perhatikan selalu sikap saat tengah dijamu makan oleh mereka.

Saat tengah duduk di meja makan, sebaiknya jangan terlalu bersikap berlebihan. Misalnya, mendahului pemilik rumah dalam mengambil nasi atau kalap dalam mengambil lauk. Utamakan pihak keluarga teman dahulu, baru setelahnya kita mengikuti.

Ingatlah bahwa rumah tersebut bukanlah kediamanmu. Jadi, jangan sampai kamu menghadirkan kesan yang buruk sebagai tamu.

Dari rangkuman di atas, semoga kita semua bisa belajar, bagaimana etika dan sikap yang benar saat tengah berkunjung ke rumah teman. Bukan berarti kita harus menjadi orang yang kaku dan terlalu patuh aturan. Tapi, sebisa mungkin jaga kesopanan saat sedang berada di kediaman mereka.