Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Saat Ramadan, Bebas Bau 

Ilustrasi mulut (unsplash.com/Timothy Dykes)
Ilustrasi mulut (unsplash.com/Timothy Dykes)
Intinya sih...
  • Kesehatan mulut sering terabaikan saat puasa Ramadan
  • Memilih pasta gigi dengan fluoride dan antibakteri penting untuk kesehatan gigi dan napas
  • Membersihkan sela-sela gigi dengan water flosser dan benang gigi, serta membersihkan lidah dan berkumur antiseptik membantu menjaga kesehatan mulut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, kesehatan mulut sering kali terabaikan. Kurangnya asupan air serta jeda makan yang panjang dapat menyebabkan bau mulut dan penumpukan plak. Jika gak dirawat dengan baik, kondisi ini bisa memicu masalah gigi dan gusi, seperti karies atau radang gusi. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan rutinitas perawatan mulut yang tepat agar tetap segar dan sehat selama berpuasa.

Biar gigi dan mulut kamu tetap sehat, baca tips di bawah biar napas bebas bau dan mulut tetap sehat saat Ramadan.

1. Pilih pasta gigi yang berkualitas

Ilustrasi pasta gigi dan sikat gigi (unsplash.com/Diana Polekhina)
Ilustrasi pasta gigi dan sikat gigi (unsplash.com/Diana Polekhina)

Memilih pasta gigi yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi, terutama saat berpuasa. Pasta gigi yang mengandung fluoride dapat membantu memperkuat enamel gigi dan mencegah risiko gigi berlubang akibat sisa makanan yang menempel. Selain itu, fluoride juga berfungsi untuk melindungi gigi dari asam yang dihasilkan oleh bakteri di dalam mulut. Dengan penggunaan rutin, gigi akan lebih kuat dan tahan terhadap kerusakan.

Selain fluoride, pilihlah pasta gigi yang mengandung bahan antibakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut. Saat berpuasa, produksi air liur berkurang sehingga bakteri lebih mudah berkembang dan menyebabkan aroma gak sedap. Menggunakan pasta gigi dengan kandungan antibakteri dapat membantu menjaga kesegaran napas lebih lama. Untuk hasil optimal, sikat gigi minimal dua kali sehari, setelah sahur dan sebelum tidur, agar kebersihan mulut tetap terjaga sepanjang Ramadan.

2. Pakai water flosser

Ilustrasi perempuan menggunakan water flosser (youtube.com/Waterpik)
Ilustrasi perempuan menggunakan water flosser (youtube.com/Waterpik)

Membersihkan sela-sela gigi dengan water flosser bisa menjadi solusi efektif untuk menghilangkan sisa makanan yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Alat ini bekerja dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi yang mampu membersihkan area di antara gigi dan sepanjang garis gusi. Dibandingkan dengan tusuk gigi yang dapat melukai gusi, water flosser lebih aman dan nyaman digunakan. Penggunaan rutin dapat membantu menjaga kebersihan gigi tanpa menyebabkan iritasi pada jaringan lunak di mulut.

Selain membersihkan sisa makanan, water flosser juga berperan dalam mencegah penumpukan plak yang dapat menyebabkan peradangan gusi. Plak yang gak dibersihkan dengan baik bisa berkembang menjadi karang gigi dan meningkatkan risiko penyakit gusi. Dengan menggunakan water flosser secara teratur, kesehatan gusi dapat terjaga lebih baik dan risiko infeksi berkurang. Agar hasilnya maksimal, lakukan pembersihan ini setelah berbuka dan sebelum tidur untuk menjaga kebersihan mulut selama berpuasa.

3. Jangan lupakan benang gigi

Ilustrasi orang sedang menggunakan dental floss (new.yesdok.com)
Ilustrasi orang sedang menggunakan dental floss (new.yesdok.com)

Selain water flosser, benang gigi tetap menjadi metode klasik yang efektif untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan. Penggunaannya membantu menghilangkan plak yang gak bisa dijangkau oleh sikat gigi, sehingga dapat mencegah gigi berlubang. Namun, penting untuk menggunakan benang gigi dengan cara yang benar, yaitu perlahan dan hati-hati agar gak melukai gusi. Jika digunakan dengan kasar, benang gigi justru bisa menyebabkan iritasi atau perdarahan pada gusi.

Membersihkan gigi dengan benang secara rutin juga dapat mengurangi risiko bau mulut akibat penumpukan bakteri. Sisa makanan yang tertinggal di antara gigi bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab bau yang gak sedap. Oleh karena itu, gunakan benang gigi sebelum menyikat gigi agar kotoran dapat terangkat lebih efektif. Dengan kebiasaan ini, kesehatan gigi dan napas segar dapat terjaga sepanjang hari.

4. Gunakan pembersih untuk lidah

Ilustrasi menggunakan pembersih lidah (klikdokter.com)
Ilustrasi menggunakan pembersih lidah (klikdokter.com)

Lidah sering kali menjadi tempat berkembangnya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut, terutama saat berpuasa. Kurangnya produksi air liur selama puasa membuat bakteri lebih mudah menempel dan berkembang di permukaan lidah. Lapisan putih yang terbentuk pada lidah sebenarnya terdiri dari bakteri, sisa makanan, dan sel mati yang jika gak dibersihkan dapat memperburuk aroma napas. Oleh karena itu, membersihkan lidah secara rutin menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan mulut selama Ramadan.

Menggunakan pembersih lidah setelah menyikat gigi lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan sikat gigi biasa. Alat ini dirancang khusus untuk mengangkat lapisan bakteri di permukaan lidah, terutama di bagian belakang yang sering terabaikan. Dengan membersihkan lidah secara teratur, risiko bau mulut dan infeksi bakteri dapat dikurangi secara signifikan. Pastikan untuk melakukannya setiap kali menyikat gigi agar mulut tetap segar dan nyaman sepanjang hari.

5. Akhiri dengan obat kumur

Ilustrasi orang dengan mouthwash (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
Ilustrasi orang dengan mouthwash (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Obat kumur antiseptik dapat membantu membunuh bakteri penyebab bau mulut dan mencegah peradangan gusi yang sering terjadi akibat penumpukan plak. Saat berpuasa, produksi air liur berkurang, sehingga bakteri lebih mudah berkembang dan menyebabkan napas gak segar. Dengan berkumur menggunakan antiseptik, bakteri berbahaya dapat dikendalikan tanpa mengganggu keseimbangan alami di dalam mulut. Ini menjadi langkah tambahan yang efektif untuk menjaga kesehatan mulut selama Ramadan.

Pilihlah obat kumur yang bebas alkohol agar gak menyebabkan mulut menjadi kering, karena kondisi ini justru bisa memperparah bau mulut. Kandungan antiseptik yang ringan tetap mampu membersihkan mulut tanpa membuat iritasi atau rasa perih. Gunakan obat kumur setelah menyikat gigi dan sebelum tidur agar hasilnya lebih optimal dalam menjaga kebersihan mulut. Selain menyegarkan napas, obat kumur juga membantu mempertahankan jumlah bakteri baik yang berperan dalam menjaga kesehatan gusi dan gigi.

Menjaga kesehatan mulut selama Ramadan bukan hanya sekadar menjaga kesegaran napas, tetapi juga mencegah masalah gigi dan gusi di kemudian hari. Dengan menerapkan kebiasaan ini secara rutin, kesehatan mulut tetap terjaga meskipun dalam kondisi berpuasa. Jangan lupa untuk tetap menjaga pola makan yang sehat agar kesehatan gigi dan mulut semakin optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pusat Tanaman Hias
EditorPusat Tanaman Hias
Follow Us