Doa Khususon untuk Orang yang Sudah Meninggal, Lengkap dengan Artinya!

- Doa khusus untuk orang yang sudah meninggal terdiri dari bacaan Al-Qur'an dan kalimat thayyibah.
- Membaca doa tersebut memiliki banyak keutamaan, antara lain menghadiahkan pahala membaca Al-Qur'an dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Bacaan doa khusus ini bisa dibaca kapan saja, namun masyarakat Indonesia juga sering melakukan pengajian khusus untuk mendoakan almarhum.
Ketika ada kerabat yang sudah meninggal, biasanya diadakan doa khususon untuk orang yang sudah meninggal atau biasa disebut tahlilan. Dilansir NU Online, tahlilan diperbolehkan dalam Islam karena 3 dari 4 mazhab besar mengizinkannya.
Tujuan dari pembacaan doa khususon untuk orang yang sudah meninggal ini adalah menghadiahkan pahala bacaan Al-Qur'an dan kalimat thayyibah kepada almarhum. Selain itu, bacaan doa tersebut juga memberikan manfaat bagi si pembaca karena terdiri dari bacaan yang baik.
Lantas, apa keutamaan membaca doa khususon untuk orang yang sudah meninggal serta bagaimana bacaannya. Berikut ini ulasan IDN Times tentang bacaan tahlilan disertai doanya dalam bahasa latin dan artinya.
1. Keutamaan membaca doa khususon untuk orang yang sudah meninggal

Doa khususon untuk orang yang sudah meninggal terdiri dari bacaan Al-Qur'an dan kalimat thayyibah. Membaca doa tersebut memiliki banyak keutamaan, antara lain:
- Menghadiahkan pahala membaca Al-Qur'an dan kalimat thayyibah kepada almarhum
- Mendekatkan diri pembaca doa kepada Allah.
- Dengan membaca kalimat lailaha Illallah, seseorang akan diharamkan masuk neraka menurut hadis Nabi Muhammad.
- Kalimat lailaha Illallah juga mampu menghapus dosa besar jika diucapkan dengan ikhlas.
2. Bacaan doa khususon untuk orang yang sudah meninggal beserta latin dan artinya

Mengirim doa kepada orang yang sudah meninggal merupakan salah satu bentuk bakti sebagai kerabat. Bacaan doa tahlilan juga merupakan bacaan yang baik dan bermanfaat bagi si pembaca maupun almarhum yang sudah meninggal.
Berikut ini bacaan doa khususon untuk orang yang sudah meninggal seperti dilansir NU Online:
Ila ḫadlratin-nabiyyil-musthafâ sayyidinâ Muḫammadin shallallahu ‘alaihi wa sallama wa âlihi wa azwâjihi wa awlâdihi wa dzurriyyâtihi al-fâtiḫah
Artinya: "Kepada yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, istri-istrinya, anak-anaknya, dan keturunannya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…"
Tsumma ilâ ḫadlrati ikhwânihi minal-anbiya’i wal-mursalîn wal-auliya’i wasy-syuhadâ’i wash-shâlihîn wash-shaḫâbati wat tâbi‘în wal-‘ulamâ’il-‘âmilîn wal-mushannifînal-mukhlishîn wa jamî‘il-malâikatil-muqarrabîn, khusûshan ilâ sayyidinâsy-syaikh ‘abdil qâdir al-jîlânî wa khushûshan ilâ muassisî jam‘iyyah Nahdlatil Ulama, al-fâtiḫah
Artinya: "Lalu kepada segenap saudara beliau dari kalangan pada nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi‘in, ulama al-amilin (yang mengamalkan ilmunya), ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin, terkhusus kepada Syekh Abdul Qadir al-Jilani dan para pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah."
Tsumma ilâ jamî‘i ahlil-qubûri minal-muslimîna wal-muslimâti wal-mu’minîna wal-mu’minâti min masyâriqil-ardli ilâ maghâribihâ barrihâ wa baḫrihâ khushushan ilâ abâ’inâ wa ummahâtinâ wa ajdâdinâ wa jaddâtina wa masyâkhinâ wa masyâyikhi masyâyikhinâ wa asâtidzati asâtidzatinâ wa liman aḫsana ilainâ wa liman ijtama‘nâ hâhunâ bisababihi, al-fâtiḫah
Artinya: "Kemudian kepada semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami, kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru kami, mereka yang telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur/arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah."
Tsumma ilâ jamî‘i ahlil-qubûri mimman dzukirot asmâ’uhu fi hâdzihir risâlati, ḫadlrati rûhi…, wa ḫadlrati rûhi…, wa ḫadlrati rûhi…, roḫimahumullâhu wa ghafarahum, al-fâtiḫah
Artinya: "Kemudian kepada semua ahli kubur, yang namanya disebutkan dalam risalah ini. Kepada…, dan kepada…, dan kepada…. Semoga Allah merahmati dan mengampuni mereka. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah."
Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm(i), Qul huwallâhu aḫad, Allâhush-shamad, lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakul lahû kufuwan aḫad 3x
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (3 kali).
Lâ ilâha illâllâhu wallâhu akbar
Artinya: 'Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar."
Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm(i), Qul a‘udzu bi rabbil-falaq, min syarri mâ khalaq, wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab, wa min syarrin-naffâtsâti fîl-‘uqad, wa min syarri ḫâsidin idzâ ḫasad
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Lâ ilâha illâllâhu wallâhu akbar
Artinya: "Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar."
Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm(i), Qul a‘udzû bi rabbin-nâs, malikin-nâs, ilahin-nâs, min syarril-waswâsil khannâs, alladzi yuwaswisu fî shudûrin-nâs, minal-jinnati wan-nâs.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”
Lâ ilâha illâllâhu wa Allâhu Akbar
Artinya: "Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar."
Bismillâhir-raḫmânir-raḫîm(i), al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn, Ar-raḫmânir-raḫîm, mâliki yaumid-dîn, iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în, ihdinâsh-shirâthal-mustaqîm, shirâtal ladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa lâdl-dlâllîn. Âmîn
Artinya : "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami."
Bismillâhir-rahmânir-rahîm(i), Alif Lâm Mîm, dzâlikal-kitâbu lâ raiba fîhi, hudal-lilmuttaqîn, al-ladzîna yu’minûna bil-ghaibi wa yuqîmûnash-shalâta wa mimmâ razaqnâhum yunfiqûn, wal-ladzîna yu’minûna bimâ unzila ilaika wa mâ unzila min qablika, wa bil-âkhirati hum yûqinûn, ulâ’ika ‘alâ hudam mir rabbihim wa ulâ’ika humul-mufliḫûn.
Artinya :
"Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Alif lam mim. Demikian itu kitab ini tidak ada keraguan padanya. Sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab Al-Qur’an yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad ﷺ) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya. Merekalah orang orang yang beruntung."
Wa ilâhukum ilâhuw wâḫidul lâ ilâha illa Huwar-raḫmânur-raḫîm.
Artinya: “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
Allahu lâ ilâha illa huwal-ḫayyul-qayyûm(u). Lâ ta’khudzuhû sinatuw wa lâ naûm(u). Lahû mâ fis-samâwâti wa mâ fil-ardl. Man dzal ladzî yasyfa’u ‘indahû illâ bi idznih(i). Ya’lamu mâ baina aidîhim wa mâ khalfahum. Wa lâ yuḫithûna bi syai’in min ‘ilmihî illâ bimâ syâ’a wasi’a kursiyyuhus-samawâti wal-ardl. Wa lâ ya’ûduhu ḫifdhuhumâ wahuwal-‘aliyyul-adhîm.
Artinya: "Allah, tiada yang layak disembah kecuali Dia yang hidup kekal lagi berdiri sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberikan syafaat di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dia maha tinggi lagi maha agung."
Astaghfirullâhal-‘adhîm 3x
Artinya: "Saya mohon ampun kepada Allah yang maha agung (3 kali)."
Afdlaludz dzikri fa‘lam annahu lâ ilâha illallâhu ḫayyun maujûd(un)
Artinya: "Sebaik-baik zikir–ketahuilah–adalah lafal ‘Lâ ilâha illallâh’, tiada Tuhan selain Allah, Zat yang Mahahidup dan Wujud."
La ilâha illâllâhu ḫayyun ma‘bûd
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, zat yang mahahidup dan disembah.”
La ilâha illâllâhu ḫayyun bâq
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, zat yang Maha Hidup dan kekal."
La ilâha illâllâh 100x
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah (100 kali)."
Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muḫammadin, Allâhumma shalli ‘alaihi wa sallim
Artinya : "Ya Allah, limpahkan rahmat takzim dan keselamatan kepada pemimpin kami, Nabi Muhammad (2 kali)."
Subḫânallâhi ‘adada mâ khalaqallâhu
Artinya: "Maha Suci Allah sebanyak makhluk yang Allah ciptakan (7 kali)."
Subḫânallâhi wa biḫamdihi subḫânallâhil ‘adhîm
Artinya: "Maha Suci Allah dengan segala pujian untuk-Nya. Mahasuci Allah yang Mahaagung (33 kali)"
Allâhumma shalli ‘alâ ḫabîbika sayyidinâ Muḫammadin wa âlihi wa shaḫbihi wa sallim 2x
Artinya: "Ya Allah, limpahkan rahmat takzim dan keselamatan kepada kekasih-Mu, pemimpin kami, Nabi Muhammad, berikut keluarga dan sahabatnya (2 kali)."
Allâhumma shalli ‘alâ ḫabîbika sayyidinâ Muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa bârik wa sallim ajma‘în
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada kekasih-Mu, pemimpin kami, Nabi Muhammad, berikut keluarga dan sahabatnya. Limpahkanlah pula berkah dan keselamatan kepada mereka semua."
A‘ûdzubillâhi minasy-syaithâr-rajîm, bismillâhir-raḫmânir-raḫîm, al-ḫamdulillâhi rabbil-‘alamîn, ḫamdasy syâkirin, ḫamdan nâ‘imîn, ḫamdan yuwâfî ni‘amahu wa yukâfî’u mazîdah(u), yâ rabbanâ lakal-ḫamdu kamâ yanbaghî lijalâli wajhika wa ‘adhîmi sulthânika, allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muḫammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ Muḫammadin.
Artinya: "Doa Aku berlindung diri kepada Engkau dari setan yang di rajam. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan di tambah nikmatnya. Tuhan kami, hanya Engkau segala puji, sebagaimana yang patut terhadap kemuliaan Engkau dan keagungan Engkau. Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada penghulu kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya."
Allâhumma taqabbal wa aushil tsawâba mâ qara’nâhu minal-qur’anil-‘adhîmi wa mâ hallalnâ wamâ sabbaḫnâ wamâstaghfarnâ wamâ shallainâ ‘alâ sayyidinâ Muḫammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallamâ hadiyyatan wâshilatan wa raḫmatan nâzilatan wa barakatan syâmilatan ilâ ḫadlrati ḫabîbinâ wa syafî‘nâ wa qurrati a‘yuninâ sayyidinâ wa maulana Muḫammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallamâ, wa ilâ jamî‘i ikhwânihi minal-anbiyâ’i wal mursalîna wal-auliyâ’i wasy-syuhadâ’i wash-shaliḫina wash-shaḫâbati wat-tâbi‘înâ wal-‘ulamâ’il-‘âmilîna wal-mushannifînal-mukhlashîna wa jamî‘il-mujâhidînâ fî sabîlillâhi rabbil-‘âlamîna wal-malâ’ikatil-muqarrabîna, khusûshan ilâ sayyidinâsy-Syaikhi Abdil Qâdir al-Jîlâni, tsumma ilâ arwâhi jami‘i ahlil-qubûri minal-muslimînâ wal-muslimâti wal-mu’minînâ wal-mu’minâti min masyâriqil-ardli wa maghâribihâ barrihâ wa baḫrihâ khusushan ilâ âbâ’inâ wa ummahâtinâ wa ajdâdinâ wa jaddâtinâ, wa nakhushshu khusûshan ilâ man ijtama‘nâ hahunâ bisababihi wa liajlihi.
Artinya: "Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala ayat-ayat Quranul ‘adhim yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih dan istighfar kami, dan bacaan shalawat kami kepada penghulu kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya. Sebagai hadiah yang bisa sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang cukup kepada kekasih kami, penolong dan buah mata kami, penghulu dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad ﷺ, kepada semua temannya dari para Nabi dan para Utusan, kepada para wali, pahlawan yang gugur (Syuhada), orang-orang yang salih, para sahabat, dan tabi’in (para pengikutnya); kepada para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, kepada semua pejuang di jalan Allah (membela agama-Nya), Allah raja seru sekalian alam; dan kepada para Malaikat muqarrabin, terutama Syekh Abdul Qadir al-Jilani, kemudian kepada ahli kubur, muslim yang laki-laki dan yang perempuan, mukmin yang laki-laki dan yang perempuan, dari dunia timur dan barat di darat dan di laut, terutama lagi kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, nenek-nenek kami yang laki-laki dan yang perempuan, lebih terutama lagi kepada orang yang menyebabkan kami sekalian berkumpul di sini dan untuk keperluannya."
Allâhummaghfirlahum warḫamhum wa ‘âfihim wa‘fu ‘anhum, allâhumma anzilir-raḫmata wal-maghfirata ‘alâ ahlil-qubûri min ahli lâ ilâha illallâhu muḫammadur-rasûlullahi
Artinya: "Ya Allah ampunilah mereka, kasihanilah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah turunkanlah rahmat, dan ampunan kepada ahlul kubur yang ahli mengucapkan “Laa ilaaha illaallah, Muhammadur Rasulullah” (Tidak ada tuhan selain Allah, Muhammad Utusan Allah)."
Rabbanâ arinâl-ḫaqqa ḫaqqan warzuqnât-tibâ‘ah, wa arinâl-bâthila bâthilan warzuqnâj tinâbah. Rabbanâ âtinâ fid-dunyâ ḫasanatan wa fil-âkhirati ḫasanatan wa qinâ ‘adzaban-nâr. Subḫâna rabbika rabbil-‘izzati ‘ammâ yashifun, wa salamun ‘alal-mursalîn, wal-ḫamdulillâhi rabbil-‘âlamîn. Al-fâtiḫah..
Artinya: "Tuhan kami, tunjukkanlah kami kebenaran dengan jelas, jadikanlah kami pengikutnya, tunjukkanlah kami perkara batil dengan jelas, dan jadikanlah kami menjauhinya. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka, Maha Suci Tuhanku, tuhan yang bersih dari sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir, semoga keselamatan tetap melimpahkan kepada para Utusannya dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian Alam. Al Fatihah."
3. Kapan membaca doa khususon untuk orang yang sudah meninggal

Bacaan doa khususon untuk orang yang sudah meninggal bisa dilafalkan ketika melihat kuburan almarhum. Selain itu, masyarakat Indonesia biasanya juga melakukan pengajian khusus untuk mendoakan almarhum.
Dilansir NU Online, bacaan ini bisa dibaca kapan saja. Namun jika ingin memilih waktu khusus juga diperbolehkan, seperti hari ke-7 meninggal atau hari ke-1000 meninggal.
Itulah sedikit ulasan tentang doa khususon untuk orang yang sudah meninggal. Jangan lupa diamalkan untuk keluarga atau kerabat yang sudah tiada!