5 Hal yang Bikin Seseorang Tidak Bersedia Menghadapi Situasi Sulit

Seberapa sering kamu menghadapi situasi sulit dalam kehidupan yang dijalani? Setiap orang pasti pernah menghadapi situasi demikian ini. Namun, tidak semua orang siap ketika mereka harus menghadapi situasi sulit tersebut.
Beberapa lainnya justru memilih menghindar dan lari dari tanggung jawab. Permasalahan dibiarkan berakhir terpengaruh tanpa ada solusi yang pasti. Kondisi ini tentu menimbulkan keheranan. Apa yang menyebabkan seseorang tidak bersedia menghadapi situasi sulit? Yuk, cari tahu jawabannya lebih lengkap.
1. Perasaan takut gagal yang tidak terkendali

Setiap dari kita pasti tidak ingin menghadapi situasi sulit dalam menjalani hidup. Tapi ada kalanya situasi ini akan tetap terjadi. Bagi beberapa orang, terkadang mereka justru memilih lari dan menghindar dari situasi sulit tersebut.
Lantas, apa yang membuat mereka tidak bersedia menghadapi? Diantaranya perasaan takut gagal yang tidak terkendali. Mereka beranggapan situasi sulit pasti akan menghadirkan kegagalan. Akibatnya, usaha yang dilakukan terasa sia-sia.
2. Hidup selama tekanan ekspektasi sosial

Barangkali kamu pernah menghadapi tekanan ekspektasi sosial. Contohnya mengenai karier dan pencapaian yang dianggap cemerlang. Tapi apakah kita wajib memenuhi seluruh tuntutan tersebut? Sudah tentu jawabannya tidak.
Hidup dalam tekanan ekspektasi sosial turut menjadi sebab seseorang tidak bersedia menghadapi situasi sulit. Ia takut justru memperoleh penghakiman dari masyarakat sekitar. Mereka akan memanipulasi situasi agar terlihat baik-baik saja meskipun sebenarnya sedang menghadapi persoalan besar.
3. Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar

Harus diakui bahwa manusia tidak diciptakan dan sebagai makhluk individu. Namun, kita ditakdirkan selalu terhubung dengan orang lain. Termasuk keterikatan kita dengan orang-orang di lingkungan sekitar. Sedikit banyak keberadaan mereka pasti membawa pengaruh.
Ternyata ini menjadi sebab mengapa seseorang tidak bersedia menghadapi situasi sulit. Barangkali ia kurang memperoleh dukungan dari lingkungan sekitar. Orang-orang di dalamnya tidak mampu memberikan support secara nyata. Sebaliknya, justru menyudutkan seseorang saat sedang terjatuh dalam situasi terpuruk.
4. Sikap perfeksionis yang terlalu mendominasi

Siap ataupun tidak, yang namanya situasi sulit harus tetap dihadapi dengan lapang hati. Karena ini bagian dari perjalanan hidup yang membentuk karakter dan kepribadian. Setelah berhasil melewati fase sulit, kita akan tumbuh menjadi sosok manusia tangguh.
Tapi bagaimana jadinya ketika seseorang justru tidak bersedia menghadapi situasi sulit tersebut? Kondisi ini pasti ada penyebabnya. Termasuk dengan sikap perfeksionis yang terlalu mendominasi. Seseorang bmerasa khawatir jika situasi sulit justru merusak standar kesempurnaan yang sudah ditetapkan.
5. Ketidakmampuan mengontrol emosi

Sejatinya menghadapi situasi sulit merupakan tantangan. Setelahnya kita mampu mendidik diri menjadi sosok manusia tangguh. Tapi yang memancing keheranan, mengapa seseorang justru tidak bersedia menghadapi situasi sulit tersebut?
Kondisi ini bisa saja terjadi karena ketidakmampuan mengontrol emosi. Ketika menghadapi situasi sulit, mereka lebih mudah terpuruk dan berputus asa. Menghindari situasi sulit dianggap sebagai cara yang paling efektif menjaga emosi agar tetap stabil.
Menghadapi situasi sulit memang tidak mudah memberikan telapak tangan. Tapi darinya kita akan memperoleh pelajaran berharga. Namun demikian, ternyata juga ada orang yang tidak bersedia menghadapi situasi sulit. Baik dipengaruhi oleh standar perfeksionis, atau mungkin kemampuan mengontrol emosi yang masih kurang. Kira-kira, apakah kamu salah satu dari tipe orang yang selalu menghindari saat ada situasi sulit?