7 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Merasa Hidupmu Penuh Kegagalan 

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah shifting mindset. Ketika mengalami kegagalan, ada sebagian orang yang labelling diri mereka sendiri sebagai sosok tidak kompeten. Inilah yang harus kita pisahkan. Jangan menjadikan kegagalan sebagai identitasmu. Yakinkan diri jika kegagalan hanyalah salah satu fase yang normal di dalam hidup dan bukan cerminan dirimu.

Pertimbangkan untuk meminta saran dari orang lain yang terpercaya dan memiliki pengalaman serupa. Mereka mungkin bisa memberimu insight baru yang belum terpikirkan sebelumnya, sebagai bahan pertimbangan di kemudian hari.

Kamu mungkin bisa juga mencari mentor dalam bidang yang kamu tekuni. Seperti salah satunya dengan mengikuti kelas atau webinar, mendengarkan podcast, atau bergabung dengan sharing group terkait.

Kegagalan bisa menjadi sarana bagimu untuk semakin yakin dengan diri sendiri. Misalnya ketika kamu berusaha mengubah sesuatu dalam hidupmu, seperti berpindah pilihan karir atau sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, tentu ada dorongan kuat untuk menjadi lebih baik lagi dari sekarang. Itulah salah satu bukti kalau kamu ingin terus berkembang dan bertumbuh, hanya saja saat ini jalan menuju ke sana belum sesuai keinginan.

Jadikanlah perasaan itu sebagai bahan bakarmu untuk terus mencoba. Kamu bisa beristirahat sebentar sebelum mengevaluasi langkah berikutnya. Beristirahat dan menjernihkan pikiran bisa menjadi resep memperkuat dirimu menghadapi tantangan berikutnya.

Mengambil risiko yang masuk akal saat menetapkan tujuan, adalah salah satu skill kunci yang menentukan keberhasilan. Sebuah kegagalan bisa membantumu menilai kembali bagaimana pertimbanganmu dalam mengambil risiko. 

Mungkin risiko yang kamu ambil kemarin kurang realistis, atau mungkin risiko yang ada tidak sebanding dengan sumber daya yang saat itu kamu miliki. Atau justru kamu mengambil risiko terlalu kecil sehingga hasil yang didapat tidak sesuai dengan target. Hal ini bisa menciptakan "aha!" momen yang berharga, sehingga di kemudian hari kamu bisa memanfaatkan hasil evaluasi tersebut sebagai pertimbangan.

Memvisualisasikan di posisi mana kamu ingin berada adalah bagian penting dari kesuksesan.Tapi tak jarang kegagalan membuat pandanganmu tersebut bias hingga terjebak dalam mindset negatif.

Ingatlah, jika satu-satunya cara untuk bangkit dari kegagalan adalah kembali mencoba. Walau penuh keraguan, walau tak semudah kedengarannya, tapi satu langkah kecil ke depan selalu lebih baik daripada diam di tempat dan tak pergi ke mana-mana.

Mungkin tidak mudah mengabaikan pemikiran orang lain terhadapmu, apalagi kalau mereka adalah orang-orang terdekat seperti keluarga atau teman. Namun jika terus-menerus khawatir orang lain menganggap dirimu adalah orang yang "gagal", hal ini akan menyulitkan langkah berikutnya dan menurunkan kepercayaan dirimu. Kamu perlu belajar melihat dirimu dengan lebih welas asih dan meyakinkan diri bahwa nilaimu tidak bergantung pada penilaian orang lain, karena yang berhak mengukur upayamu adalah dirimu sendiri. 

Renungkan apa saja sumber daya yang kamu butuhkan demi mewujudkan mimpimu? Apakah kamu perlu mempelajari skill baru yang menunjang? Keluar dari circle pekerjaan atau pertemanan saat ini? Koneksi dalam bidang yang digeluti? Kamu perlu merinci secara jelas tujuanmu dan apa saja alternatif cara untuk menuju ke sana.

Dukungan moral dari teman atau kelompok yang dipercaya juga bisa menjadi sumber daya yang kamu perlukan untuk tetap semangat menghadapi tantangan. Kamu perlu mencoba mengorientasikan diri di sekitar orang, tempat, atau kelompok yang selaras.

Tapi perlu diingat, hal-hal ini hanya mungkin direalisasikan ketika kamu mempercayai diri sendiri. Karena kalau kamu saja tidak percaya dirimu mampu, bagaimana orang lain akan percaya? Tetap semangat, ya!