Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Hari Rabu Terasa Melelahkan, Kamu Merasakannya?

lelah
ilustrasi lelah (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Hari Rabu terasa melelahkan karena terjebak di tengah-tengah Minggu, membuat energi menurun dan semangat bekerja berkurang.
  • Lelahnya di hari Rabu dipengaruhi oleh aktivitas padat di Senin dan Selasa, serta penumpukan pekerjaan yang ditunda.
  • Bagi yang bekerja dengan target mingguan, ketidakmampuan mencapai target dapat menimbulkan kecemasan akan lembur di akhir pekan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buat banyak orang, momok hari jatuh pada Senin. Sampai ada sebutan I hate Monday. Hari Senin diharapkan tak buru-buru datang karena mereka ingin waktu istirahat yang lebih panjang di akhir pekan.

Namun, ternyata gak cuma hari Senin yang bikin loyo. Barangkali kamu malah merasa hari Rabu yang paling berat. Senin mungkin memang menyebalkan, tetapi Rabu benar-benar bikin dirimu ingin menyerah.

Rasanya hari itu selalu hectic buatmu. Malah kamu bisa sampai cemas segala. Ada apa dengan hari Rabu? Apakah keluhanmu seputar kelelahan yang dirasakan setiap Rabu berlebihan atau terdapat alasan yang cukup masuk akal? Jika hari Rabu terasa melelahkan bagimu, coba cek alasannya di bawah ini.

1. Terjebak di tengah-tengah Minggu

hari yang sibuk
ilustrasi hari yang sibuk (pexels.com/Gustavo Fring)

Ibarat kamu bepergian sudah setengah jalan pasti menjadi galau kalau hendak kembali ke rumah atau lanjut. Misalnya, ada barang yang ketinggalan. Jika dirimu kembali ke rumah, jaraknya lumayan. Nanti kamu balik lagi berarti makan banyak waktu.

Mau terus saja menuju ke tujuan juga belum terlalu dekat. Bisa-bisa kamu malah berhenti lama cuma buat berpikir. Begitu pula yang terjadi dengan hari Rabu. Andai Kamis sudah tiba, kamu pasti berpikir besok Jumat lalu akhir pekan.

Semangat bekerja atau melakukan aktivitas lainnya menjadi lebih tinggi. Di hari Selasa, energimu masih lumayan banyak setelah Sabtu dan Minggu beristirahat. Namun, hari Rabu justru terasa lebih melelahkan dari semua hari dalam sepekan.

2. Hari Senin dan Selasa full kegiatan, Rabu tepar

memeriksa smartphone
ilustrasi memeriksa smartphone (pexels.com/Huynh Van)

Lelah atau tidaknya kamu di hari Rabu amat tergantung dari aktivitasmu di dua hari sebelumnya. Jika Senin dan Selasa kegiatanmu padat sekali, baterai seperti langsung habis. Energimu terkuras hanya dalam dua hari itu.

Meski Sabtu dan Minggu istirahatmu cukup, pasokan tenaga ternyata gak bertahan sampai Rabu. Kamu seperti pelari yang memacu kecepatan di awal. Dalam waktu singkat dirimu kelelahan dan mulai terus disalip oleh pelari lain.

Jika memungkinkan, sebaiknya kesibukanmu di awal Minggu dipecah. Biar tugas-tugas tersebar lebih merata sepanjang hari kerja. Akan tetapi, apa boleh buat apabila ada agenda-agenda penting yang wajib diselenggarakan di Senin serta Selasa?

Mau gak mau kamu tetap menjalani hari Rabu dengan sisa-sisa tenaga. Namun, dirimu dapat memanfaatkan kesibukan yang telah berkurang untuk mengambil istirahat sedikit-sedikit. Rutinitas tetap jalan, tapi gak usah cepat-cepat yang cuma bikin kamu tambah capek.

3. Sengaja slow di awal pekan, pekerjaan menumpuk di Rabu

ilustrasi sibuk
ilustrasi sibuk (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Sebaliknya, terlalu santai di awal Minggu juga bisa menjadi masalah di hari Rabu. Barangkali Senin dan Selasa kamu masih terbawa suasana liburan sehingga belum tancap gas membereskan pekerjaan.

Atau, dirimu mencoba menghilangkan kebencian terhadap hari Senin dengan sengaja mengendurkan kesibukan. Kamu berharap itu akan lebih menjaga suasana hati dan semangat kerjamu sampai weekend nanti. Ternyata, ini justru biang masalahnya.

Di hari Rabu, pekerjaanmu menjadi menumpuk. Padahal, hari kerja tinggal tersisa tiga hari. Senin terlalu banyak tugas yang sengaja ditunda. Selasa pun kamu masih agak santai. Giliran Rabu stresmu langsung melonjak. Dirimu bingung hendak membereskan tugas mana dulu.

4. Mulai ketar-ketir target mingguan tak tercapai

ilustrasi melihat smartphone
ilustrasi melihat smartphone (pexels.com/Ivan Samkov)

Untukmu yang bekerja dengan menerapkan target mingguan harus sangat berhati-hati. Hari Senin dan Selasa dapat membuatmu terlena. Rasanya kamu masih punya banyak waktu untuk mengejar target.

Kerjamu cuma setengah-setengah di dua hari tersebut. Terlebih bila minggu-minggu sebelumnya dirimu menerapkan cara yang sama pun tak jadi soal. Akan tetapi, minggu ini barangkali situasinya berbeda. Hari Rabu ternyata kamu tidak dapat mengejar ketertinggalan.

Target yang mesti dicapai masih kurang banyak sementara waktu yang tersedia kian sedikit. Bawaannya jadi panik. Seandainya hingga Jumat target belum tuntas, kamu mesti lembur di akhir pekan. Jika tidak lembur atau lembur pun tetap gagal, mungkin dirimu dimarahi atasan atau bonus gak cair.

5. Terbayang-bayang kesibukan ekstra di akhir pekan nanti

ilustrasi melamun
ilustrasi melamun (pexels.com/Zen Chung)

Kamu yang tak bekerja dengan sistem target mingguan juga bisa merasa tertekan di hari Rabu. Penyebabnya, dirimu sudah tahu bahwa akhir pekan nanti ada kesibukan ekstra yang mesti dilaksanakan. Misalnya, kamu masih kuliah.

Jadwal kuliah normal saja. Akan tetapi, ada tugas kelompok. Dirimu dan teman-teman tidak bisa mengerjakannya di sela-sela jadwal kuliah dari Senin sampai Jumat. Maka kalian memakai hari libur di Sabtu atau Minggu untuk berkumpul dan membahasnya.

Rasanya kamu ingin menarik napas dalam-dalam dan membuangnya perlahan-lahan. Dirimu kehilangan waktu buat keperluan pribadi di akhir pekan. Bahkan bila kamu gak akan ke mana-mana, bersantai di rumah atau kos-kosan tentu enak sekali. Bayangan akhir pekanmu diisi dengan kegiatan di luar harapan membuatmu setengah hati menjalani hari Rabu dan selanjutnya.

Hari Rabu terasa melelahkan dan hal ini perlu diatasi agar sisa hari dalam sepekan tidak bertambah buruk. Tata kembali kesibukanmu. Gunakan waktu istirahat dengan optimal. Juga katakan dalam hati bahwa Rabu bukan akhir. Jangan menyerah di tengah jalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Ritual Harian untuk Mengakhiri Jam Kerja Remote, Cegah Burnout!

22 Okt 2025, 14:32 WIBLife