Maudy Ayunda merupakan salah satu seleb multitalenta kelahiran tahun 1994. Kariernya di industri hiburan dimulai saat ia membintangi film Untuk Rena pada tahun 2005.
Perempuan bernama lengkap Ayunda Faza Maudya, B.A., M.A., M.B.A. ini gak cuma aktif sebagai seorang aktris, tapi juga jadi model, penulis, serta penyanyi. Di tengah kesibukan, Maudy senang membaca buku dan mengunggah rekomendasinya di media sosial.
Penasaran apa saja inspirasi buku bacaan ala Maudy Ayunda? Simak daftarnya di sini.
Salah satu buku yang dibaca oleh Maudy berjudul "The Things You Can See Only When You Slow Down". Buku yang dipublikasi pada tahun 2012 ini memiliki 288 halaman.
Haemin Sunim selaku penulis buku ini merupakan seorang biksu Buddha yang populer dari Korea Selatan. Gak cuma di negara asalnya, buku pengembangan diri ini juga terkenal di seluruh dunia dan sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
Self-help book karyanya cocok dibaca oleh kamu yang sering berada di tengah kesibukan. Dengan membaca buku ini, kamu bisa belajar bagaimana melatih mindfulness.
Buku yang kedua adalah "Clever Lands" karya Lucy Crehan. Maudy mendeskripsikan buku ini sebagai bacaan yang membantunya memahami sistem edukasi di negara-negara yang masuk lima besar dalam PISA (Programme for International Student Assessment).
Buku ini menjelaskan bahwa edukasi yang baik merupakan hasil dari kolaborasi yang baik pula. Mulai dari budaya, kebijakan pemerintah, sampai guru.
Yang menarik, buku ini menggunakan sudut pandang Lucy Crehan yang melakukan perjalanan ke 5 negara. Bentuk dokumentasi seputar penelitiannya tentang sistem edukasi di berbagai negara bisa kamu pelajari.
"Sapiens: A Brief History of Humankind" karya Yuval Noah Harari pertama kali terbit pada tahun 2011. Buku dengan genre nonfiksi ini juga sudah cukup populer menjadi bacaan anak muda.
Terdiri dari 512 halaman, buku ini banyak membahas tentang sejarah dan filsafat sosial umat manusia. Buku ini akan membantu kamu memperluas perspektif seputar dunia dan kemanusiaan di dalamnya.
Buku puisi dapat menjadi referensi bacaan yang asik untuk dinikmati di waktu luang. Salah satu buku puisi rekomendasi Maudy adalah "Milk and Honey".
Kumpulan puisi yang dirangkum, banyak membahas tentang kekerasan, cinta, kehilangan, sampai feminitas. Dengan mengkhayati setiap untaian kalimat puitis di dalamnya, kamu bisa belajar untuk memahami setiap luka yang ada dalam perjalanan hidup manusia.
Buku puisi karya Rupi Kaur ini dipublikasi pada tahun 2014. Gimana? Apakah kamu tertarik membacanya?
Selanjutnya, ada buku "Why I'm No Longer Talking to White People About Race" yang ditulis Reni Eddo-Lodge pada tahun 2017. Terdiri dari 249 halaman, buku ini telah memenangkan sejumlah penghargaan. Seperti Orwell Prize Nominee for Longlist (2018) dan The Baillie Gifford Prize for Non-Fiction Nominee for Longlist (2017).
Buku ini mengajak pembaca untuk berdiskusi tentang masalah rasisme di Inggris. Apabila ingin mempelajari hal itu lebih lanjut, kamu bisa membaca buku yang disebut Maudy sebagai 'mind-opening' ini.
Satu lagi buku puisi yang direkomendasikan Maudy! "Melihat Api Bekerja" merupakan karya dari M. Aan Mansyur, seorang penulis asal Bone, Sulawesi Selatan.
Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2015 oleh Gramedia Pustaka Utama. Dengan tebal 155 halaman, buku ini bisa menjadi referensi bacaanmu di akhir pekan.
M. Aan Mansyur telah menyabet beberapa nominasi penghargaan dari karyanya ini. Mulai dari Kusala Sastra Khatulistiwa Nominee for Puisi (2015) serta Anugerah Pembaca Indonesia Nominee for Buku dan Penulis Puisi Terfavorit.
Apabila kamu ingin mengeksplorasi isu feminitas, buku berjudul "Vox" karya Christina Dalcher ini bisa menjadi pilihanmu. Buku novel ini juga masuk ke dalam list rekomendasi Maudy.
Buku ini menceritakan tentang sebuah kisah tak terlupakan ketika perempuan 'dibungkam' oleh kebijakan pemerintah. Diceritakan ada peraturan di mana perempuan tidak lagi diizinkan untuk berbicara lebih dari 100 kata per-hari.
Buku setebal 336 halaman ini pertama kali dipublikasi pada tahun 2018. Di tahun yang sama, buku ini meraih nominasi dalam Goodreads Choice Award Nominee for Science Fiction (2018).
Kali ini, Maudy membaca sebuah buku berjudul "How to Love". Walau judulnya membahas soal cinta, penulis buku ini yang bernama Thich Nhat Hanh fokus mengeksplorasi dasar-dasar penting dari mindful meditation dan praktiknya sehari-hari.
Buku ini mengulas tentang bagaimana kita bisa terkoneksi dengan seluruh dunia sekaligus lebih dekat dengan orang-orang yang kita sayangi. Untuk mencapai itu, Thich Nhat Hanh membahas tentang pentingnya menyayangi diri sendiri.
Rekomendasi buku yang terakhir adalah "1Q84" karya Haruki Murakami. Buku fiksi ini sebenarnya terbit dalam tiga volume di Jepang.
Cerita fiksi yang diangkat dalam buku ini fokus membahas kisah-kisah di tahun 1984. Beragam kisah itu diceritakan secara paralel lewat bukunya.
Lewat buku ini, Haruki Murakami telah meraih beberapa penghargaan. Di antaranya adalah Andrew Carnegie Medal Nominee for Fiction (2012), Premi Ictineu for Millor novel·la traduïda (2012), Goodreads Choice Award for Fiction (2011), serta International Dublin Literary Award Nominee for Shortlist (2013).
Itu dia 9 rekomendasi buku ala Maudy Ayunda. Kamu paling tertarik dengan bacaan yang mana, nih?