7 Alasan Kenapa Jangan Gampang Percaya dengan People Pleaser

People pleaser adalah istilah untuk seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain, sering kali dengan cara mengorbankan dirinya sendiri. Mungkin di permukaan, people pleaser tampak baik dan selalu siap membantu, tapi apakah benar-benar aman untuk selalu memercayai mereka?
People pleaser kerap mengalami kesulitan untuk mengatakan “tidak”, bahkan ketika mereka sebenarnya gak setuju atau merasa terbebani. Ini bisa berakibat buruk, baik untuk mereka maupun untukmu. Berikut adalah tujuh alasan kenapa kamu sebaiknya jangan gampang percaya dengan seorang people pleaser.
1. Hubungan jadi sulit dilandasi kepercayaan

People pleaser cenderung mengatakan “iya” meskipun dalam hati mereka sebenarnya ingin menolak. Ini bisa membuatmu sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya mereka pikirkan atau rasakan.
Ketika seseorang setuju hanya karena takut mengecewakan orang lain, komunikasi jadi gak jujur. Akibatnya, hubunganmu dengan mereka bisa menjadi gak autentik dan penuh kebohongan kecil yang lama-kelamaan bisa merusak kepercayaan.
2. Sering merasa kecewa karena mereka gak selalu bisa menepati janji

Salah satu ciri khas people pleaser adalah mereka suka menawarkan bantuan, bahkan ketika sebenarnya gak punya cukup waktu atau energi. Akibatnya, mereka mungkin gagal menepati janji atau mengerjakan sesuatu dengan terburu-buru dan hasilnya jadi gak memuaskan. Ini bisa membuatmu kesulitan karena kamu bergantung pada mereka, tetapi akhirnya gak mendapatkan hasil yang diharapkan.
3. Susah untuk diandalkan karena kecenderungan ingin menyenangkan semua orang

People pleaser punya kecenderungan untuk mencoba menyenangkan semua orang, tapi ini malah membuat mereka sulit untuk menjadi rekan yang bisa diandalkan. Akibat keinginannya untuk selalu disukai, mereka jadi gak mampu mendukungmu secara penuh ketika dibutuhkan.
Alih-alih menjadi teman yang setia, mereka lebih memilih bermain aman dan menyenangkan semua pihak, yang pada akhirnya justru bisa merusak hubungan yang ada dan pastinya bikin kamu kecewa.
4. Hubungan jadi gak jujur karena sikapnya yang tertutup

People pleaser cenderung menahan emosi dan kebutuhannya sendiri karena takut dianggap egois atau mengecewakan orang lain. Hal ini bisa menyebabkan akumulasi perasaan yang gak diungkapkan, hingga pada akhirnya meledak dalam bentuk kekecewaan atau tuduhan bahwa kamu gak peduli dengan mereka.
Kamu mungkin merasa bingung ketika tiba-tiba mereka menunjukkan sisi emosional yang selama ini tersembunyi.
5. Masalah yang sama cenderung berulang karena gak diselesaikan sepenuhnya

Karena people pleaser merasa bertanggung jawab atas perasaan dan keadaan orang lain, mereka sering kali meminta maaf, bahkan ketika itu gak perlu. Ini mungkin terlihat baik di permukaan, tetapi pada akhirnya bisa mengganggu komunikasi yang sehat, lho.
Ketika seseorang terus-menerus meminta maaf atas hal-hal yang bukan kesalahannya, percakapan jadi gak efektif dan masalah utama jadi gak terselesaikan. Dampaknya, masalah yang sama jadi terus berulang karena gak benar-benar diselesaikan dari akar masalahnya.
6. Hubungan jadi terasa gak tulus

Sering kali people pleaser tampak peduli, tetapi di balik itu, mereka sebenarnya mencari pengakuan atau pujian. Ini membuat tindakan mereka jadi terasa gak tulus, karena ada harapan tersembunyi untuk diakui atau diterima. Kamu mungkin merasa dimanipulasi saat menyadari bahwa perhatian mereka lebih tentang mendapatkan penerimaan daripada kepedulian yang sebenarnya.
7. Hubungan yang terjalin gak autentik

People pleaser sering merasa terjebak antara keinginan untuk menjadi jujur dan kebutuhan untuk membuat orang lain senang. Ini bisa membuat mereka tampak gak tulus atau bahkan manipulatif.
Ketika seseorang gak bisa menjadi diri mereka yang sebenarnya, hubungan yang terbentuk pun gak akan terasa asli. Kamu mungkin mulai merasa bahwa setiap interaksi dengan mereka dipenuhi oleh sikap basa-basi, dan hal ini bisa merusak kepercayaanmu terhadapnya.
Setiap orang pastinya ingin mendapatkan hubungan yang dilandasi dengan kejujuran serta gak ada manipulasi. Namun, dengan tipikal perilaku people pleaser, harapan itu rasanya sulit didapat.
Kecenderungan untuk menyenangkan semua orang bikin kamu jadi susah mendapatkan loyalitas dan support yang sepenuhnya. Jadi, gak heran kalau people pleaser gak bisa benar-benar dipercaya.