Jordy: Memupuk Asa dan Mimpi Anak-Anak Papua dalam Keterbatasan

Pulau Mansinam merupakan sebuah pulau di Papua yang memiliki jarak 15-20 menit dari Kota Manokwari. Mansinam dikenal sebagai tempat bersejarah bagi Papua. Karena menjadi tempat pertama kali masuknya kitab Injil di Bumi Cendrawasih. Namun sayangnya pendidikan di pulau ini masih sangat kurang, lho. 

Bahkan keberadaan satu sekolah dasar di pulau tersebut belum mampu menunjang/membantu anak-anak Mansinam untuk belajar lebih baik. Karena pembangunan fasilitas di sekolah tersebut, tak dibarengi dengan sosialisasi dan pelatihan kurikulum bagi tenaga pendidik.

Sehingga guru atau tenaga pendidik kurang update dalam menyampaikan materi. Tak hanya itu jumlah tenaga pendidik yang ada  pun masih sangat kurang. Hal-hal tersebutlah yang membuat Papua Future Project ingin fokus membangun pendidikan di Pulau Mansinam. 

Selain kurang berkualitasnya sistem pendidikan di Pulau Mansinam. Ada hal lain yang membatasi terselenggaranya pendidikan di sana yaitu tradisi/adat. Meski adat dan tradisi memiliki sisi positif, mengikat anak-anak Papua untuk menghargai dan mencintai alam. 

Namun ada sejumlah anggapan di lingkungan masyarakat asli Papua, bahwa perempuan tak perlu sekolah. Karena nantinya ia akan berada di rumah dan mengurus keluarga. Tak heran bila tradisi nikah muda bagi kaum perempuan, masih banyak terjadi dan menyasar anak usia sekolah di sana.

Berfokus pada pendidikan, membuat Papua Future Project memiliki sejumlah agenda yang rutin dilaksanakan. Tak hanya di Pulau Mansinam, Papua Future Project juga banyak menyasar pulau lain seperti Raja Ampat dan Trambaui. Tujuannya untuk mengajar dan membangun sumber daya manusia anak-anak asli Papua agar setara dengan daerah lainnya. Ada program kelas literasi dengan beragam jenis buku yang dibawa volunteer Papua Future Project untuk dipinjamkan kepada anak-anak. 

Antusiasme cukup tinggi ditunjukkan anak-anak pada setiap program pendidikan dari Papua Future Project. Sehingga menambah semangat volunteer  yang turut serta di dalamnya. Bahkan membuat Papua Future Project yang digagas oleh Bhrisco Jordy Padatu ini berhasil bertahan hampir 3 tahun dan menyabet penghargaan dari Astra. Selain kelas literasi, Jordy mengadakan kelas baca tulis yang dibagi ke beberapa kelompok sesuai kemampuan anak. Kegiatan baca tulis ini rutin diadakan setiap minggu, lho. 

Meski Papua Future Project merupakan sebuah komunitas yang berfokus pada pendidikan. Namun sejumlah program kesehatan juga banyak digaungkan, lho. Termasuk tentang pentingnya mencuci tangan dan imunisasi bagi anak-anak. Kegiatan kesehatan dari Papua Future Project juga didukung dari pihak UNICEF Indonesia. Mereka bekerja sama untuk menggenjot pemberian imunisasi lengkap di sana.

Tak hanya di Pulau Mansinam tapi juga di pulau-pulau jauh yang tersebar di Papua. Selain itu, banyak program sosialisasi dan solusi seputar kesehatan bagi perempuan. Program kesehatan ini berguna untuk memberikan pemahaman tentang bahaya dan risiko dari nikah muda. 

Ada hal lain yang menjadi fokus Papua Future Project yaitu memberikan wadah sosialisasi bagi orang tua Papua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Hal ini untuk mematahkan stigma yang selama ini ada di tengah masyarakat Papua bahwa anak berkebutuhan khusus bisa memberikan karma buruk atau aib bagi keluarga.

Meski belum ada support langsung dari pemerintah pusat untuk Papua Future Project. Namun banyak masyarakat dari daerah lain yang ingin turut membantu memberikan pendidikan bagi anak-anak di Pulau Mansinam, lho. Salah satunya lewat Asincronous learning yang dikembangkan oleh Papua Future Project.

Asincronous learning merupakan sebuah pembelajaran daring atau penyampaian materi secara online dari pendidik muda di luar Papua. Dengan cara merekam materi dalam sebuah video yang nantinya diputar dan ditonton bersama anak-anak Papua. Metode ini memudahkan bagi siapa saja yang ingin berkontribusi untuk pendidikan lebih baik di Papua. 

Selain itu Papua Future Project juga membuka program donasi buku. Tak perlu jauh-jauh mengirimkan ke Papua. Masyarakat yang ingin berdonasi bisa mengumpulkannya lewat relasi Papua Future Project yang ada di beberapa daerah di Indonesia dan nantinya akan dikumpulkan bersama. Sehingga biaya pengiriman jadi lebih murah. 

Jordy tak pernah ingin anak-anak Papua kehilangan impian dan cita-cita meski ditengah segala keterbatasan pendidikan yang ada. Melalui Papua Future Project juga, Jordy memupuk semua asa dan berusaha memfasilitasi anak-anak untuk belajar tanpa harus menunggu pemerintah.

Dengan cara mengajak anak muda dari daerah lain untuk turut serta membantu anak-anak Pulau Mansinam lewat pembelajaran daring maupun donasi. Dengan semangat kita satu Indonesia, Jordy yakin pasti mampu mewujudkan pendidikan yang lebih baik di Pulau Mansinam. Karena pendidikan adalah hak milik semua orang, jadi tersenyumlah dan bermimpilah.