Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Keutamaan Puasa Syawal yang Membawa Kebaikan dalam Hidup

ilustrasi berdoa buka puasa (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi berdoa buka puasa (pexels.com/Thirdman)
Intinya sih...
  • Puasa Syawal memberikan ganjaran setara dengan berpuasa sepanjang tahun, membantu menyempurnakan ibadah Ramadan, dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.
  • Puasa sunnah berfungsi untuk menambal kekurangan dalam amalan fardhu, menunjukkan kesungguhan dalam ibadah, dan membantu menjaga momentum spiritual setelah Ramadan.
  • Puasa Syawal menjadi kesempatan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah di luar bulan Ramadan, membersihkan hati, menenangkan jiwa, dan memperkuat spiritualitas seseorang.

Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa Ramadan, umat Islam merayakan hari kemenangan dengan penuh suka cita di hari Idulfitri. Namun, semangat ibadah tidak berhenti sampai di situ.

Islam sebagai agama yang sempurna selalu memberikan peluang bagi umatnya untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT, termasuk melalui puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Berikut ini adalah lima keutamaan puasa Syawal yang sayang untuk dilewatkan.

1. Meraih pahala seperti berpuasa setahun penuh

ilustrasi amalan membaca al quran (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi amalan membaca al quran (pexels.com/Michael Burrows)

Keutamaan paling utama dari puasa Syawal adalah ganjarannya yang setara dengan berpuasa sepanjang tahun. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW :

"Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun."
(HR. Muslim)

Penjelasan para ulama menyebutkan bahwa satu kebaikan dalam Islam dibalas sepuluh kali lipat. Maka, puasa Ramadan (30 hari) dikalikan 10 menjadi 300 hari. Ditambah 6 hari Syawal x 10 = 60 hari, sehingga totalnya setara dengan 360 hari atau satu tahun penuh dalam kalender Hijriyah. Betapa besar keutamaan ini bagi mereka yang mengamalkannya.

2. Menyempurnakan ibadah Ramadan

ilustrasi sedang beribadah (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi sedang beribadah (pexels.com/Thirdman)

Ibarat orang yang menambal kekurangan dalam ibadah wajib, puasa Syawal bisa menjadi pelengkap dari puasa Ramadan yang mungkin tidak sempurna. Dalam Islam, amalan sunnah sering kali berfungsi untuk menyempurnakan kekurangan dalam amalan fardhu.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka ia beruntung. Jika ada kekurangan dalam shalat wajibnya, Allah berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah yang bisa menyempurnakannya?’”
(HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)

Analogi ini bisa diterapkan juga pada puasa. Dengan berpuasa Syawal, seorang Muslim menunjukkan kesungguhan dalam ibadah dan memperbaiki kekurangan yang mungkin terjadi selama Ramadan.

3. Tanda diterimanya amal Ramadan

ilustrasi ibadah ramadan (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi ibadah ramadan (pexels.com/Thirdman)

Ulama menyebutkan bahwa di antara tanda diterimanya amal ibadah adalah dilanjutkannya dengan amal shalih berikutnya. Maka, orang yang segera bersemangat berpuasa lagi setelah Ramadan menunjukkan kecintaan dan keistikamahan dalam ibadah.

Jika setelah Ramadan seseorang masih memiliki semangat untuk berpuasa, berarti ia mencintai ketaatan dan berharap amalnya diterima oleh Allah SWT.

4. Menumbuhkan kebiasaan baik dan konsistensi

ilustrasi mengajarkan anak berpuasa (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi mengajarkan anak berpuasa (pexels.com/Timur Weber)

Puasa Syawal juga membantu menjaga momentum spiritual setelah Ramadan. Ibadah selama bulan puasa membentuk disiplin diri, pengendalian hawa nafsu, dan kepekaan sosial. Dengan melanjutkan puasa di bulan Syawal, kebiasaan baik itu tetap terjaga dan tidak hilang begitu saja.

Ini adalah bentuk istiqamah, yakni konsistensi dalam beribadah. Allah sangat mencintai amalan yang konsisten meski sedikit:

"Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus meskipun sedikit."
(HR. Bukhari dan Muslim)

5. Menambah kedekatan dengan Allah dan membersihkan hati

ilustrasi mendekatkan diri dengan Allah (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi mendekatkan diri dengan Allah (pexels.com/Thirdman)

Puasa adalah ibadah yang secara langsung mendekatkan hamba kepada Allah. Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman:

"Setiap amal anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa Syawal menjadi kesempatan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT di luar bulan Ramadan. Dengan niat yang ikhlas, ibadah ini membantu membersihkan hati, menenangkan jiwa, dan memperkuat spiritualitas seseorang.

Puasa enam hari di bulan Syawal bukan sekadar ibadah tambahan, tapi memiliki nilai dan keutamaan luar biasa yang berdampak besar dalam kehidupan. Mulai dari meraih pahala setahun penuh, menyempurnakan ibadah Ramadan, hingga memperkuat hubungan spiritual dengan Allah.

Bagi yang belum sempat memulainya, masih ada kesempatan sepanjang bulan Syawal yang mana boleh dilakukan berturut-turut atau terpisah, sesuai kemampuan. Yang penting adalah niat, kesungguhan, dan ketulusan dalam beribadah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us