Mati lampu yang terjadi sejak tanggal 4 Agustus lalu jelas memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan, salah satunya yaitu menghambat aktivitas atau rutinitas sehari-hari. Mati lampu yang melanda wilayah Jabodetabek, Jawa, dan Bali tersebut menuai banyak keluhan dan menyebabkan banyak kerugian.
Namun sebenarnya, ada beberapa hikmah yang dapat kamu ambil dari kejadian mati lampu ini. Berikut ini beberapa hikmah yang bisa kamu dapatkan dari kejadian mati lampu.
Manusia masa kini cenderung hidup secara individual atau lebih asyik dalam dunia maya. Mati lampu tidak hanya membawa dampak negatif, tetapi ada pula dampak positifnya bagi kehidupan sosial kamu, yaitu kamu jadi lebih menghargai waktu bersama orang-orang terdekat.
Kamu dapat memanfaatkan momen ini untuk bermain bersama keluarga atau teman terdekat. Seperti bermain kartu, ular tangga, atau hanya sekadar mengobrol dan bercengkrama untuk bertukar pikiran. Hal tersebut dapat membuat kamu lebih dekat dan intim lagi dengan mereka. Pastinya kalian juga akan semakin memahami bahwa banyak hal baik yang bisa diperoleh dari bersosialisasi langsung dengan lingkungan sekitar tanpa gangguan teknologi.
Mati lampu juga menyebabkan dampak lain, yaitu gangguan terhadap jaringan internet. Hal tersebut cukup merugikan banyak pihak terutama mereka yang harus bekerja menggunakan jaringan internet. Hal ini pun cukup menjadi keluhan masyarakat. Namun di balik masalah tersebut, kalian dapat memanfaatkan waktu ini untuk memulai puasa media sosial, lho.
Bagi kamu yang selama ini ingin untuk memulai puasa media sosial, tetapi tidak pernah terlaksana, mungkin kejadian kemarin dapat menjadi awal mula perwujudan keinginan tersebut. Pelan-pelan, kamu belajar untuk menjauhkan diri dari dampak negatif media sosial yang mungkin belum disadari. Kalian menyadari ada asyiknya juga ternyata hidup tanpa media sosial.
Walaupun kejadian mati lampu membawa cukup banyak dampak buruk bagi masyarakat. Namun kejadian ini dapat membuat kamu memiliki beberapa pengalaman baru yang sulit kamu dapatkan di zaman modern ini, lho. Dengan tidak adanya jaringan internet, beberapa orang memilih untuk melakukan kehidupan seperti dahulu kala selayaknya tidak ada internet. Seperti misalnya, berkomunikasi lewat SMS, menggunakan transportasi umum konvensional, janjian dengan teman bermodalkan kepercayaan, dan lainnya.
Kamu juga bisa lebih mengeksplorasi diri untuk melakukan hal-hal kreatif daripada mati gaya dan terus berlarut-larut mengeluh akan kejadian ini. Bereksperimen menjadi kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencoba bertahan hidup, seperti misalnya mencoba membuat penerangan atau lilin sendiri, menulis, menggambar atau melukis.
Dengan kejadian mati lampu, menyadarkan manusia bahwa listrik sangat penting bagi kehidupan. Hal ini memunculkan kesadaran mengenai betapa pentingnya manusia untuk menghemat listrik. Jika kita tidak melakukan penghematan listrik, pasokan listrik pun lama-kelamaan akan menipis, lho.
Dan terganggunya listrik pun dapat menjadi acuan bahwa harus ada sumber daya lain yang dapat menggantikan listrik untuk membantu memperlancar kehidupan manusia. Serta hal ini mengajak kita berpikir pula betapa enaknya kehidupan masa kini yang sudah lebih canggih dengan listrik dan teknologi yang memudahkan segalanya.
Berhentinya produksi dalam beberapa industri merupakan dampak dari kejadian mati lampu kemarin ini. Bisa jadi, secara tidak langsung itu berdampak pada fakta turunnya tingkat polusi udara di Jakarta saat mati lampu! Padahal kita tahu, baru beberapa hari sebelumnya Jakarta dinobatkan sebagai kota dengan polusi udara tertinggi.
Gimana, kamu sendiri merasakan manfaat yang mana, nih? Share di kolom komentar, yuk.