5 Pola Pikir Terbaik Saat Menghadapi Kegagalan yang Tidak Berujung

Pola pikir pertama yang harus ditanamkan saat gagal adalah mengingat bahwa siapa pun bisa gagal. Ketika kegagalan terjadi dalam hidup, biasanya sangat mudah untuk mengasihani diri sendiri dengan menganggap bahwa kegagalan yang dirasakan adalah bentuk ketidakadilan yang diterima dalam hidup.

Ini menjadi lebih buruk ketika kamu mengingat perjuangan yang melelahkan ketika kamu mencapai sesuatu tetapi gagal. Bukan itu saja, kegagalan juga bisa terasa menyakitkan dalam sorotan kesempurnaan orang lain.

Jika kamu memiliki pemikiran seperti itu, kamu harus memahami bahwa tidak ada kehidupan yang sempurna di dunia ini. Semua orang pernah gagal, dan semua orang pahit setelah kegagalan. Ada banyak contoh orang sukses hari ini yang gagal di masa lalu.

Tidak ada yang namanya proses sempurna untuk sukses. Masing-masing akan menghadapi liku-liku sendiri dan pada tingkat kesulitan yang berbeda. Karena itu, selalu ada kemungkinan gagal. Tetapi hal terpenting untuk diingat adalah bahwa kesuksesan seringkali merupakan permainan angka. Misalnya, kamu mengirimkan lamaran kerja ke 10 perusahaan multinasional.

Hanya satu aplikasi dari sepuluh yang diterima. Ini berarti bahwa untuk setiap kesuksesan, ditemukan 9 kesalahan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kegagalan sering kali ditempa sebelum kesuksesan lahir.

Ini memungkinkan kamu untuk mengevaluasi setiap hasil yang dicapai dengan lebih baik. Semakin banyak kamu gagal, semakin dekat kamu dengan kesuksesan. Ingat! Habiskan jatah gagal sebanyak mungkin agar lebih dekat dengan keberhasilan.

Banyak orang ingin sukses, tapi tidak menetapkan mimpi yang kuat sebagai landasan. Sebagai perbandingan, ini seperti merangkak melalui terowongan gelap tanpa cahaya di ujungnya. Karena itu, penting juga untuk menjaga impian kamu dan fokus padanya. Fokus dalam artian kamu memang perlu mengevaluasi dan meneliti satu per satu yang merupakan langkah awal yang perlu kamu lakukan.

Di manakah titik awal yang tepat dan kepada siapa saja yang ditargetkan dapat membantu. Nikmati setiap langkah perjuangan ini dan gunakan sebagai sumber energi untuk segera mulai bekerja meraih impian kamu. Ingatlah bahwa mimpi adalah sumber energi yang akan terus memberikan sugesti terbaik dalam perjuangan menuju kesuksesan.

Satu hal yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa belajar memiliki nilai. Perhatikan kisah penemu bola lampu, Thomas Alva Edison, yang gagal merancang bola lampu 10.000 cara.

Namun, cara berpikir yang diabadikan dalam diri Thomas Alva Edison tidak gagal, ia berhasil menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil saat merancang bola lampu. Bisa terasa perbedaan mindsetn-ya? Setelah itu, ia belajar dari kegagalan dan akhirnya berhasil menemukan bola lampu.

Banyak yang mencoba memalsukan kesedihan akibat kegagalan dengan berpura-pura tegar. Tapi nyatanya itu tidak benar. Wajar untuk merasa sedih sejenak karena kegagalan. Biarkan diri kamu merasakan emosi yang berbeda seperti kekecewaan, kesedihan, kemarahan dalam jangka waktu tertentu.

Tapi ingat, jangan ragu. Bangun segera setelah kamu menyingkirkan semua emosi negatif setelah kegagalan. Jika perlu, kamu bisa memberi tahu orang terdekat kamu apa yang terjadi. Hal ini dipercaya dapat melembutkan emosi dan hati.

Pola pikir yang harus kamu tanamkan di pikiran kamu agar ketika kamu mengalami kegagalan terus menerus, kamu bisa bangkit kembali. Menerapkannya tentunya tidak mudah butuh proses dan perjuangan untuk bisa tidak terus menerus sedih karena kegagalan.