Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Budidaya Nila merah yang dikembangkan oleh karang taruna kampung Slilir, Bakalan Krajan, Sukun. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha. Kalimat tersebut nampaknya sangat pas untuk menggambarkan keberhasilan sekelompok anak muda di Kelurahan Bakalan Krajan, Sukun Kota Malang. Mereka berhasil membudidayakan nila merah dengan cara bioflok sekitar Februari 2020. Bahkan, para pemuda itu juga mampu memberdayakan warga sekitar untuk turut membudidayakan Nila merah hingga kini tempat mereka dikenal sebagai kampung Nila Slilir.  

1. Berawal dari kegiatan karang taruna

Agung saat memberikan makan kepada ikan di kolam budidaya yang dikembangkan. IDN Times/Alfi Ramadana

Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Krajan Slilir Sumilir, Agung Sugiantoro mengungkapkan, ide budidaya ikan Nila merah itu berawal dari kegiatan karang taruna. Sebelum pandemik COVID-19 melanda, karang taruna kampung Slilir termasuk sangat aktif menggelar bebagai macam kegiatan. Namun, saat pandemik COVID-19 melanda, kegiatan yang biasa rutin dilakukan menjadi terhenti. Mereka kemudian berinisiatif untuk mencari kegiatan lain yang bermanfaat.

Lalu, mereka melihat ada lahan kolam di Jl Pelabuhan Tanjung Priok no 93 , Bakalan Krajan, Sukun, Kota Malang. Saat itu kemudian terfikir untuk memanfaatkan kolam tak terpakai itu.

"Ada lima petak kolam yang kami bersihkan dan coba dimanfatkan. Kemudian kami juga berkoordinasi dengan pemangku wilayah mulai dari RW hingga kelurahan. Hasilnya kami mendapat bantuan benih ikan nila merah sebanyak 500 ekor dan kemudian kami tebar di satu kolam," urainya Selasa (22/6/2021). 

2.  Ubah sistem budidaya dengan menggunakan bioflok

Editorial Team

Tonton lebih seru di