7 Penerbit Novel Klasik dengan Harga Bersahabat

- Novel klasik tetap memiliki harga yang bervariasi, tergantung pada edisi dan penerbitnya
- Penerbit alternatif menawarkan novel klasik dengan harga lebih murah dan berbagai opsi format
- Koleksi novel klasik dari penerbit lokal maupun mancanegara memberikan alternatif bagi pembaca dengan anggaran terbatas
Sudah tak ada kewajiban membayar royalti, kamu mungkin beranggapan kalau novel klasik itu berharga murah. Mayoritas harganya memang di bawah novel terbitan baru, tetapi sebenarnya masih ada hukum ketersediaan dan permintaan yang berlaku dalam penentuan harga tersebut. Apalagi untuk judul-judul bestseller dan langka, harganya bisa menandingi novel baru.
Edisi juga berpengaruh. Ada beberapa penerbit yang merilis edisi kolektor dengan sampul hardcover dan desain mewah yang bikin harganya ikut naik. Nah, kalau kamu bukan tipe kolektor dan tidak punya masalah soal sampul, penerbit-penerbit alternatif berikut bisa jadi solusi untuk kantongmu. Dibanderol dengan harga lebih murah, sampulnya pun paperback yang nyaman dibuka dan dibawa ke mana saja, ini mungkin lampu hijau untuk kaum mendang-mending yang hendak jajan buku.
1. Everyman's Library

Di negara asalnya, Inggris, Everyman's Library adalah solusi buat para pencinta buku klasik yang tak sudi kantongnya jebol. Koleksi mereka pun lengkap. Bahkan, mereka pula yang menerjemahkan beberapa novel klasik dari berbagai penjuru dunia ke bahasa Inggris. Koleksi novel klasik baratnya tak perlu diragukan, tetapi kalau ingin mencoba baca novel lawas dari Asia Tengah, Timur Tengah, dan Eropa Timur, mereka bisa jadi target buruanmu.
2. Norris Book

Norris Book bisa dibilang pemain baru di ranah penerbitan novel klasik. Koleksi mereka memang belum seberapa lengkap, tetapi beberapa judul prominen, seperti tulisannya George Orwell, Charles Dickens, Franz Kafka, Jane Austen, dan Sir Arthur Conan Doyle sudah mereka terbitkan. Satu lagi keunggulan mereka, yakni ukuran bukunya yang pakai format mass market paperback. Praktis ala buku saku.
3. Gramedia Pustaka Utama

Gramedia Pustaka Utama (GPU) juga pakai format mass market paperback untuk novel English Classics mereka. Pilihan judulnya lumayan lengkap, kebanyakan memang judul-judul prominen yang punya basis peminat besar macam Jane Austen, William Shakespeare, Ernest Hemmingway, dan Virginia Woolf. Menariknya, GPU menyediakan dua opsi novel klasik buat pembaca, yakni versi asli bahasa Inggris dan versi terjemahan bahasa Indonesia. Silakan pilih sesuai preferensi.
4. Mizan

Penerbit lokal lain yang menerbitkan novel klasik adalah Mizan. Tidak seperti GPU, semua novel klasik yang mereka rilis sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jadi, tidak heran kalau jumlah halamannya akan sedikit lebih tebal dari versi asli bahasa Inggris. Koleksi novel klasik lumayan menarik. Beberapa belum pernah diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan masuk kategori underrated, seperti buku-bukunya Bronte Bersaudara, Nathaniel Hawthorne, Georgette Heyer.
5. Wordsworth Editions

Buat pencinta buku klasik bahasa Inggris, Wordsworth mungkin tidak asing. Dikenal lewat sampul biru mereka, Wordsworth memang sobatnya pencinta buku yang ingin hemat bujet. Koleksi Wordsworth tidak perlu diragukan, deh. Hampir semua novel klasik Barat mereka punya, bahkan yang underrated sekalipun. Belakangan, mereka merilis novel-novel bestseller dengan sampul baru yang lebih modern dan estetik tanpa menaikkan harga pasaran.
6. Moooi

Moooi juga wajib kamu masukkan daftar penerbit alternatif, terutama buat pemburu novel langka. Mayoritas novel klasik yang mereka terjemahkan dan terbitkan datang dari negara-negara nonarus utama dan berformat novela alias novel pendek. Ada dari Eropa Barat (non-Inggris Raya), Asia Timur, Eropa Timur, sampai Amerika Latin. Untuk pembaca yang suka format buku saku dengan ketebalan di kisaran 200 halaman, Moooi harus dipertimbangkan, sih.
7. Oxford University Press

Punya ketertarikan dengan novel-novel klasik dari penulis Inggris Raya? Oxford University Press juga punya koleksi lengkap. Harga buku terbitan mereka juga diklaim lebih murah karena memang ditujukan untuk kebutuhan pendidikan. Koleksi karangan Thomas Hardy, Elizabeth Gaskell, Mary Shelley, Grimm Bersaudara, sampai William Shakespeare dan Jane Austen dalam katalog mereka cukup lengkap dan memuaskan.
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, buku memang masih jadi barang mewah. Kehadiran penerbit lokal dan mancanegara di atas bisa jadi angin segar buat kita yang tak punya privilese beli buku yang harganya kerap tak sebanding dengan sisa gaji bulanan. Bisa jadi alternatif menarik selain berburu buku bekas, nih.