Sosok Sang Tae dalam KDrama It's Okay to Not Be Okay kini menjadi kesayangan banyak netizen. Karakter yang diperankan Oh Jung Se ini memiliki gangguan autisme, namun ia memiliki hati yang lembut dan selalu berusaha tidak merepotkan orang lain karena gangguannya.
Lewat Sang Tae kita juga bisa mendapatkan banyak pelajaran berharga lho! Apa saja ya? Yuk kita simak!
Sang Tae terlahir berbeda dengan gangguan autistik. Oleh karena itu, meski ia berusia dewasa, tingkah laku dan pemikirannya kerap tampak seperti anak kecil. Hal ini pun membuatnya kerap dianggap sebelah mata oleh banyak orang.
Terlahir berbeda lantas gak membuatnya membenci dirinya sendiri. Bahkan setiap kali bertemu orang baru, ia selalu menyampaikan bahwa dirinya punya gangguan autistik. Ia langsung menyebut hal tersebut agar orang lain tidak salah menilai tingkah lakunya.
Dari Sang Tae, kita bisa belajar untuk menerima kelemahan kita sendiri. Toh gak ada orang yang sempurna.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Sang Tae terlahir dengan kekurangan. Umumnya orang yang autis sulit mengendalikan diri hingga tidak bisa hidup mandiri. Meskipun begitu, gangguan ini gak membuat Sang Tae
Meskipun begitu, ia gak membiarkan kekurangan tersebu menjadi alasannya untuk merepotkan orang lain. Bahkan ia tetap berusaha menjadi sosok kakak yang dapat di andalkan.
Sang Tae tahu bahwa kelemahannya dapat merepotkan sang adik dan ia tidak mau adiknya tersiksa karena dirinya. Oleh karena itu, ia berusaha menabung, bekerja, dan menjadi sosok yang mandiri supaya tidak merepotkan sang adik.
Sang Tae juga digambarkan memiliki pengalaman traumatis semasa kecilnya. Ia melihat Ibunya dibunuh oleh seseorang yang disebutnya 'kupu-kupu'. Pengalaman traumatis ini membuatnya sering tantrum ketika mengenang kejadian tersebut.
Awalnya, ia selalu berusaha menghindari ketakutan terbesarnya. Namun, suatu hari ia sadar bahwa ia gak bisa selalu lari dari ketakutannya tersebut. Oleh karena itu, pelan-pelan ia mencoba untuk membuka trauma masa lalunya agar bisa sembuh.
Ada pepatah bagus yang disampaikan Sang Tae mengenai trauma. Ketika kita selalu hidup dalam ketakutan, kita akan selalu terjebak di masa lalu. Oleh karena itu, beranikan diri untuk bisa melihat masa depan yang lebih indah.
Sang Tae juga dikenal sangat menghargai kejujuran. Ia percaya bahwa berbohong itu tidak baik sehingga ia selalu hidup jujur. Hebatnya, karakter ini juga membuatnya mampu mendeteksi kebohongan orang lain.
Selain jujur, Sang Tae juga selalu hidup apa adanya. Ia bukan orang munafik yang manis di depan dan busuk di belakang. Malah, ketika ia sudah tidak menyukai seseorang, dia bakal terang-terangan terlihat gak suka, kok!
Terakhir, pelajaran terbesar Sang Tae bisa terlihat dari rasa sayangnya yang tulus dan sepenuh hati. Hal ini terlihat pada rasa sayangnya pada Kang Tae, adiknya. Sesungguhnya, Sang Tae pernah terluka hebat karena adiknya ini, namun luka tersebut gak membuatnya membenci sang adik.
Saking sayangnya, ia bahkan rela menabung untuk membelikan sang adik mobil kamping. Mobil ini ingin ia hadiahkan agar mereka berdua dapat berpergian ke mana saja dengan bebas, seperti impian sang adik.
Itu tadi pelajaran dari karakter Sang Tae It's Okay to Not Be Okay. Semoga bisa menginspirasimu ya!