5 Program Pemerintah Jabar untuk Tingkatkan Literasi Masyarakat

Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) diresmikan pada 2018. Program ini untuk mengimplementasikan misi kedua, yaitu melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif. Kotak Literasi Cerdas ialah perpustakaan mini yang hadir di jalur-jalur pejalan kaki.

Kolecer bentuknya seperti kotak telepon yang bisa menampung hingga 80 buku. Buku-buku tersebut berasal dari instansi, yayasan, hingga masyarakat yang menyumbangkan buku. Kolecer diharapkan meningkatkan minat dan indeks baca masyarakat Jabar.

Pada 2019, target Kolecer terpenuhi dan penempatannya dilakukan secara bertahap. Di tahun 2018 ada 26 Kolecer, tapi pada 2019 meningkat menjadi 28 Kolecer. Kemudian, di tahun ketiga ada tambahan sebanyak 122 Kolecer.

Maca Dina Digital Library (Candil) ialah aplikasi perpustakaan digital milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Aplikasi ini digagas untuk meningkatkan minat baca masyarakat Jawa Barat, penyediaan buku-buku kali ini dalam bentuk elektronik. Di aplikasi tersebut kamu bisa mengakses lebih dari 500 buku.

Candil ini bisa kamu akses dengan menginstall aplikasinya di Google Play Store. Pendaftaran akun candil juga cukup mudah, bahkan bisa kamu akses langsung dengan login menggunakan akun googlemu. Berminat untuk mencoba candil dari Jabar Juara?

Program unik yang diluncurkan oleh Pemerintah Jawa Barat satu ini memang sangat inovatif. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat menggandeng Grab untuk bekerjasama meningkatkan minat baca masyarakatnya. Layanan yang diluncurkan pada 2019 ini diharapkan mampu meningkatkan minat membaca buku.

Proses meminjam dan mengambalikan buku dilakukan secara online. Program Mari Kita Jemput Buku dengan Kolaborasi ini bisa dikembangkan oleh pemerintahan lainnya. Melihat masyarakat Indonesia saat ini memiliki minat baca yang rendah.

Jabar Masagi ialah upaya yang dilakukan Pemerintah Jawa Barat untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Tujuan dari program ini untuk memberikan pendidikan karakter berbasis budaya. Ini ditujukan agar bisa menguatkan generasi muda Jawa Barat untuk siap menghadapi persaingan global di masa depan.

Pelajar di Jawa Barat, mulai dari siswa SMA, SMK dan SLB, akan dibekali kemampuan untuk bisa merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti) dan belajar hidup bersama (bakti/dumadi nyata). Para pelajar yang dibekali dengan kemampuan tersebut jika programnya terlaksana dengan baik maka generasi mendatang tidak akan miskin moral dan akan paham budaya.

Desa digital ialah program pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital dan internet. Program ini mencakup pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi. Program ini meningkatkan literasi digital masyarakat.

Dengan pemanfaatan akses internet oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dari berbagai aspek. Mulai dari ekonomi, pendidikan, pengelolaan lingkungan, stabilitas sosial hingga peluang inovasi. Pemanfaatan teknologi ini berhasil membawa manfaat bagi masyarakat.

Dijabarkan bahwa 12 kelompok tani dari 11 desa di Jawa Barat mengalami peningkatan hasil panen dan pendapatan masing-masing sebesar 42,2 persen dan 32,7 persen. Tidak hanya itu, petani ikan di 51 desa juga merasakan manfaatnya. Mereka sukses menurunkan jumlah kunjungan ke kolam dan Food Convertion Ratio (FCR) sebanyak 33,3 persen dan 15,4 persen. Mereka juga meningkatkan Survival Rate (SR) hingga 50 persen. 

Program-program unggulan pemerintahan Jawa Barat mencakup dan melibatkan banyak pihak. Upaya untuk mewujudkan misi dilakukan dengan banyak program. Pemerintahan Jawa Barat juga mencoba meningkatkan melek literasi dan memanfaatkan literasi digital.