Di bulan yang suci ini, umat muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah wajibnya yaitu puasa Ramadan. Secara sederhana, puasa adalah tindakan menahan lapar dan hawa nafsu. Kamu tidak diperbolehkan untuk makan dan minum sebelum waktu berbuka tiba.
Selain puasa Ramadan, Islam juga memiliki beberapa puasa lainnya. Berikut ini puasa yang ada di dalam Islam, baik yang wajib maupun sunah.
Ada kalanya kamu tak puasa ketika bulan Ramadan karena sakit, nifas, atau haid. Meski begitu, kamu wajib mengganti puasa dengan puasa Qadha. Puasa ini dilakukan untuk mengganti puasamu yang bolong setelah bulan Ramadan berlalu.
Kamu harus mengganti sejumlah harimu yang tidak puasa. Jika kamu tidak berpuasa selama seminggu, maka kamu juga harus berpuasa Qadha selama seminggu. Berikut ini adalah niat untuk puasa Qadha:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta’ala”
Puasa syawal termasuk puasa sunah, di mana tidak berdosa jika kamu tidak berpuasa, namun kamu akan mendapat pahala jika melaksanakannya. Puasa yang merupakan sunah Nabi Muhammad SAW ini, dilakukan selama enam hari di bulan Syawal.
Bulan Syawal adalah bulan kesepuluh dalam penanggalan Hijriah. Pahalanya tidak main-main. Berpuasa selama enam hari sama dengan berpuasa setahun penuh. Sebelum puasa, ada baiknya kamu membaca niat:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Ini adalah puasa sunah yang cukup populer di masyarakat. Sesuai namanya, puasa ini dilakukan di hari Senin dan Kamis. Puasa Senin-Kamis ini juga merupakan puasa yang sering dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Latar belakang di balik pemilihan hari Senin dan Kamis ini adalah hari kelahiran Nabi yaitu hari Senin dan hari diturunkannya Al-Qur'an untuk yang pertama kali, yaitu hari Kamis. Berikut ini adalah niat untuk puasa Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya:
Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala.
Sedangkan untuk niat puasa Kamis adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Artinya:
Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala.
Puasa ini dilakukan pada tanggal sepuluh pada bulan Muharam. Bulan Muharam adalah bulan pertama pada penanggalan hijriah. Yaumu Asyura memiliki arti hari pada tanggal kesepuluh bulan Muharam.
Puasa Asyura memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah kesempatan untuk berdoa dan berharap untuk penghapusan dosa setahun yang lalu. Berikut ini adalah bacaan niat untuk puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala.
Artinya:
Aku berniat puasa sunah Asyura karena Allah SWT.
Puasa ini dikenal untuk membayar denda atas pelanggaran yang telah dilakukan oleh umat islam. Puasa denda ini bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan sebelumnya.
Contohnya, ketika kamu bersetubuh dengan suami atau istri pada siang hari saat berpuasa.
Biasanya, puasa ini dibarengi dan atau merupakan pilihan dari tiga pilihan pembayaran denda, yaitu memerdekakan budak atau memberi makan sebanyak 60 orang miskin. Lama puasa ini adalah dua bulan berturut-turut. Berikut adalah niat puasa kifarat:
نوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِكَفَارَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin likafaarati, fardhallillahi ta'aala.
Artinya:
"Saya niat puasa esok untuk melaksanakan kifarat (sebut kifaratnya) fardu karena Allah Ta'ala."
Jika puasa Ramadan dilakukan berurutan setiap hari, puasa Daud dilakukan secara berselang-seling. Jika di hari Senin kamu berpuasa, maka kamu akan berpuasa lagi di hari Rabu. Puasa ini untuk meneladani puasanya Nabi Daud As.
Sebelum berpuasa, hendaklah membaca niat:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu Shauma Daawuda sunnatal lillahi ta'ala.
Artinya:
"Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala".
Puasa ini dilakukan di bulan Syakban, yaitu sebulan sebelum datangnya bulan Ramadan. Dikategorikan sebagai puasa sunah, namun banyak orang melakukannya.
Berpuasa di bulan ini, maka kamu akan mendapatkan berkah. Malam nisfu syakban dikenal dengan malam pengampunan dosa dan pembebasan. Berikut ini adalah niat puasa Syakban:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syakban esok hari karena Allah SWT.”
Pengertian dari puasa nazar adalah puasa yang harus dilakukan ketika seseorang telah berjanji untuk berpuasa. Biasanya, janji berpuasa ini diiringi dengan permintaan. Contohnya, ketika kamu berjanji untuk berpuasa jika berhasil meraih juara kelas.
Jika kamu berhasil menjadi juara, maka kamu harus memenuhi janjimu dengan berpuasa nazar. Akan tetapi, kamu tidak wajib melaksanakannya jika kamu tidak berhasil mencapai apa yang kamu nazarkan. Berikut ini adalah bacaan niat puasa nazar:
نويت صوم النذرلله تعلى
Nawaitu Shauma Nadzri Lillahi Ta'aala.
Artinya:
"Saya niat puasa nazar karena Allah Ta'aala."
Puasa ini dilakukan menjelang Iduladha yang selalu dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah. Tepatnya, puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Zulhijah.
Tarwiyah sendiri memiliki arti, yaitu membawa bekal air. Pada hari itu, para jamaah haji membawa air zamzam yang digunakan sebagai bekal untuk arafah menuju Mina. Berikut adalah niat puasa Tarwiyah:
نويت صوم التروية سنة لله تعالى
Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya:
"Saya niat berpuasa sunah tarwiyah karena Allah ta’ala."
Jika puasa pada 8 Zulhijah disebut puasa tarwiyah, maka puasa Arafah dilakukan pada 9 Zulhijah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji. Kelebihan dari puasa ini adalah mampu menghapus dosa pada tahun lalu, bahkan dosa di tahun yang akan datang.
Jika kamu sedang berhaji, maka kamu tidak perlu melakukan puasa ini. Berikut adalah bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Puasa ini dilakukan pada hari ke-13, 14, dan 15 dalam bulan Hijriah. Kata Ayyamul bidh berarti hari putih karena pada malam itu, bulan purnama bersinar dengan warna putih.
Kelebihan dari puasa ini adalah mampu menenteramkan hati, juga membantumu menahan hawa nafsu dan emosi. Bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.
Artinya:
"Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Demikianlah beberapa puasa dalam Islam, selain puasa Ramadan. Buat kamu yang baru mencoba puasa Ramadan saja, cobain puasa yang lainnya setelah bulan ini usai yuk!