3 Risiko Berat Menjadi Orang Serakah, Yakin Bisa Menanggungnya?
ilustrasi seseorang yang sedang memegang uang tunai (pexels.com/Karolina Grabowska)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di dalam kehidupan sehari-hari, pasti kita tidak hanya akan menemui orang-orang baik. Ada juga orang-orang yang punya perangai buruk. Di antara segala sifat negatif tersebut, salah satunya yang cukup mengganggu adalah serakah. Berinteraksi dengan orang yang punya level keserakahan tinggi tentu akan menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Orang yang serakah selalu ingin menguasai harta sebanyak-banyaknya. Tidak hanya apa yang dicarinya sendiri, tidak jarang pula milik orang lain pun direbutnya tanpa malu atau ragu-ragu.
Mereka tidak peduli dengan nasib orang lain karena yang terpenting adalah bagaimana dirinya semakin kaya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Nah, kalau kamu jadi orang yang seperti ini, maka bersiaplah untuk menanggung risiko berat seperti yang telah dirangkum dalam poin-poin di bawah ini.
Baca Juga: 6 Tips Cegah Sifat Serakah, Gaji Kecil Jangan Jadi Alasan
1. Membuat seseorang menjadi rakus
ilustrasi uang tunai (pexels.com/Karolina Grabowska)Keserakahan bisa merusak hati dan pikiran. Sifat ini membuat seseorang menjadi rakus, sehingga hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan kekayaan dan ketenaran. Hal ini bisa melalui harta benda yang melimpah, jabatan yang prestise, ataupun status sosial yang tinggi. Sayangnya, kebanyakan hal tersebut diperoleh dengan cara-cara yang tidak benar.
Tindakan seperti ini tidak layak untuk dipertahankan. Bila kamu tidak segera berbenah, pasti suatu saat nanti akan menjadi semakin rakus dan rela untuk melakukan segala cara demi mendapatkan apa yang dikehendaki.
Memang, hal ini terkadang bisa membuat seseorang “kaya” secara instan, tetapi harta dan segala sesuatu yang dimiliki tidak mengandung nilai keberkahan. Oleh sebab itu, sebaiknya hentikan keserakahan terebut sebelum terlambat, ya!
2. Berpotensi jadi musuh bagi banyak orang
Editor’s picks
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Liza Summer)Orang-orang yang serakah selalu berpotensi menjadi musuh banyak orang. Bagaimana tidak, perilaku mereka sering menyebabkan orang lain tertimpa kerugian, bahkan sampai mengubah kehidupan dengan drastis. Hal seperti ini sangat meresahkan dan membuat banyak orang benci dengan sosok tersebut.
Oleh sebab itu, jangan sampai tumbuh menjadi manusia yang serakah. Jalani kehidupan dengan sewajarnya dan carilah rezeki dengan cara-cara yang baik agar tidak merugikan orang lain. Dengan begini, hidup jadi lebih tenang karena tidak berkonflik dengan banyak orang.
3. Pada akhirnya justru tidak akan mendapatkan apa-apa
ilustrasi seseorang yang merasa frustrasi (pexels.com/Alex Green)Seseorang yang serakah biasanya selalu berhasil meraih apa yang dia inginkan dengan mudah. Dia tidak peduli apakah cara yang dilakukannya salah dan merugikan orang lain. Orang tersebut hanya memikirkan bagaimana agar dirinya menjadi semakin kaya raya dan hidup dalam kemewahan.
Namun, segala gelimang harta yang dimiliki sebenarnya hanya semu belaka. Pada suatu titik, dia akan merasakan kegelisahan dan mendapatkan balasan-balasan atas perbuatan yang tercela tersebut. Pada akhirnya, dia justru tidak akan mendapatkan apa pun, kecuali rasa sesal belaka yang begitu menyiksa.
Oleh sebab itu, jangan sampai kamu memiliki sifat serakah. Jika dirasa ada bibit keserakahan dalam diri, lekas buang jauh-jauh dan latih dirimu untuk tidak melakukan keburukan. Hal ini akan menghindarkanmu dari kerugian yang nyata di masa mendatang.
Keserakahan adalah sifat tercela yang tidak seharusnya dibiarkan tumbuh menjadi-jadi. Oleh sebab itu, hindari hal ini agar kamu tidak terjebak dalam keburukan dan menanggung risiko-risiko berat. Dengan begini, hidup akan selamat dan penuh dengan ketenangan.
Baca Juga: 5 Alasan Orang Bijak Enggan Serakah Soal Harta, Rezeki Sudah Diatur!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
