5 Tanda Teman yang Cemburu dengan Kesuksesanmu, Coba Cek!

Rasa cemburu jadi toksik yang dapat merusak persahabatan tanpa peduli sudah berapa lama kalian menjaga hubungan baik. Tak jarang, rasa takut ini tumbuh karena adanya rasa takut, tidak aman, kurang percaya diri, atau marah.
Meski sangat menyayangi teman, namun saat orang lain membanding-bandingkan satu sama lain, lama-kelamaan rasa cemburu bisa muncul juga. Kalau teman jujur padamu jika merasa cemburu dengan kesuksesanmu, hal ini dapat segera diselesaikan melalui obrolan dari hati ke hati.
Namun, bagaimana jika temanmu mempunyai karakter pendiam yang hanya memendam rasa ‘tak suka’ padamu? Kalau kamu tidak peka, persahabatan yang sudah terjalin lama bisa hancur, lho.
Oleh sebab itu penting untuk mengetahui akar penyebab dan cara menangani masalah ini. Sebelumnya, yuk cari tahu teman sedang cemburu dengan kesuksesan yang kamu raih sesuai dengan tanda-tanda berikut.
1. Dia jadi terobsesi dengan status

Apakah saat ini sahabatmu terobsesi untuk bergabung dengan circle elit? Ingin menjadi yang terhebat dan diakui? Ngenesnya, ternyata kamu sudah mendapatkan itu semua dan mungkin tidak kamu sadari sudah ada di dalamnya. Sedangkan, dia terlihat sangat berusaha untuk berada di posisi yang kamu miliki sekarang.
Ya, tak jarang status dan kesuksesan yang diraih oleh seseorang terlebih teman sendiri, justru membuat orang jadi memiliki kecemburuan yang berlipat-lipat. Kesuksesan yang diraih olehmu membuatnya terobsesi atau inspirasi.
2. Dia jadi mengecilkan pencapaianmu

Kamu berhasil meraih posisi bergengsi, tapi temanmu tidak mengucapkan selamat padamu, yang ada justru dia mengecilkan prestasimu. Bisa jadi dia membuatmu patah hati karena perkataannya, “Oh, kamu sekarang jadi manager ya? Selamat ya. Untung aja kamu kenal sama bos jadinya cepet naik jabatan, ya.”
Teman yang cemburu dengan kesuksesanmu akan melakukan cara agar apa yang kamu dapatkan itu sekedar keberuntungan. Dia melakukannya untuk merasa bahwa dirinya lebih baik karena dia kerja keras untuk mendapatkannya, sedangkan kamu posisimu hanyalah pemberian atau keberuntungan, saja. Bikin kecewa, ya.
3. Dia jadi selalu berpikiran negatif terhadapmu

Kecemburuan seringkali tak terlihat jelas sehingga kamu merasa dia baik-baik saja dengan kesuksesanmu sekarang. Namun, lama-kelamaan apa yang diucapkan padamu selalu bernada negatif atau pasif-agresif.
“Sudah, jangan ambil kesempatan itu, gak setiap saat kamu bisa beruntung kayak kemarin”, komentar-komentar ini jadi kerap dilontarkan padamu. Mungkin terdengar seperti mengingatkan untuk tidak melangkah ke arah yang salah.
Sayangnya, embel-embel ucapan, ‘belum tentu kamu bisa’ atau ‘gak selalu beruntung’ atau kata-kata mengingatkan yang membuatmu down ini sangat disayangkan jika itu diucapkan oleh temanmu sendiri.
4. Dia berbicara buruk di belakangmu

Rasa cemburu memang tidak diperlihatkan di depanmu, tapi entah kenapa ada saja orang lain yang berkomentar buruk tentang pencapaianmu. Bisa jadi, kamu mengabaikan hal tersebut, tapi entah mengapa omongan negatif selalu saja ada.
Coba perhatikan baik-baik, apakah ada temanmu yang berbicara buruk di belakangmu? Bukan bermaksud negative thinking, tapi tak jarang kesan buruk yang didapat ternyatamalah disebabkan oleh orang terdekat. Ini bisa terjadi karena orang lain menganggap omongan temanmu benar karena hubungan kalian yang dekat.
Jadi, di mata orang lain, dia gak mungkin berbicara buruk terhadapmu kalau kamu tidak benar-benar buruk. Kalian kan teman dekat?
5. Bahasa tubuhnya memperlihatkan rasa insecure

Insecure atau perasaan gak aman memang gak wajib diucapkan, tapi hal ini mudah dibaca dari gerak tubuh. Coba perhatikan, jika biasanya dia mudah memelukmu, saat ini dia seakan-akan ‘malas’ berdekatan denganmu atau biasanya dia tersenyum saat mendengarkan ceritamu, kini dia terlihat memberikan senyum sinis.
Bahasa tubuh yang dilakukan tanpa disadari ini bisa terdeteksi sebagai rasa iri, lho. Bisa jadi, dia merasa hubungan kalian berjarak karena kesuksesan yang diraih oleh kamu. Namun untuk memastikannya, lebih baik ajak dia ngobrol empat mata, ya.
Kecemburuan gak selalu menandakan hubungan pertemanan kalian berakhir, lho. Tak harus diam-diaman atau bertengkar, kamu dan dia bisa membahasnya saat bicara berdua, kok. Dengan bicara dari hati ke hati, kalian dapat mencoba saling memahami perasaan.
Jika masih belum saling lega, menggunakan bantuan orang lain yang dianggap lebih kompeten juga bisa dilakukan. Intinya, jangan mudah memutuskan pertemanan yang sudah terjalin lama, ya.