6 Tips Kebiasaan Sehat dalam Bermedia Sosial, Biar Gak Kecanduan!

Mengunggah konten secara teratur memang membantu menunjukkan eksistensimu di media sosial. Namun, salah satu hal yang harus disadari adalah semakin sering memposting sesuatu, semakin kecil pula ruang privasi yang kamu miliki.

Transparansi kehidupanmu semakin mudah dilihat khalayak, bahkan oleh mereka yang tidak mengenalmu secara langsung sekalipun. Sementara, kita tidak tahu apa yang mereka pikirkan saat melihat unggahan yang kita posting. Tentu saja ada yang baik namun ada juga yang berpendapat buruk tentang kita. Hal itu tentu bukan sesuatu yang bisa kita bendung, maka dari itu lebih baik melakukan pencegahan dari hal yang tak diinginkan. 

Saat kamu mengunggah suatu konten, tentunya kamu penasaran siapa saja yang sudah melihat unggahanmu tersebut. Apalagi jika unggahan tersebut berupa instastory yang memungkinkan kita untuk mengetahui dengan jelas siapa saja yang sudah melihatnya. Namun, sebaiknya berhenti mengecek viewer instastory secara berkali-kali.

Semakin sering kamu mengeceknya akan semakin sering pula pikiranmu ter-distract sehingga tidak fokus pada hal lain. Biarkan instastory tersebut berjalan seperti seharusnya, toh waktu 24 jam itu masih panjang sampai instastory tersebut menghilang, jadi kamu masih bisa mengeceknya lagi nanti saat senggang. 

Setiap orang memiliki batasan privasi yang berbeda bagi mereka masing-masing. Menurut A sesuatu bisa jadi hal yang privat, namun bisa saja menurut B sesuatu itu adalah hal yang lumrah untuk dibagikan. Untuk menghindari judgement publik, sebaiknya pikir dua kali sebelum mengunggah sesuatu yang kamu sendiri sebenarnya ragu untuk mengunggahnya.

Hindari posting sesuatu hanya karena nafsu sesaat karena bisa fatal akibatnya. Jejak digital sangatlah kejam meskipun postingannya sudah dihapus sekalipun. Untuk menghindari hal ini, coba posisikan diri sebagai viewer atau orang lain sebelum mengunggah sesuatu, apakah itu hal yang memang pantas diunggah atau tidak.

Salah satu kelalaian yang sudah menjadi kebiasaan dalam bermedia sosial adalah tidak pernah me-log out akun media sosial. Padahal kamu juga butuh istirahat dari segala gangguan berbentuk notifikasi dari aplikasi media sosial. Saat kamu tidak keluar dari akun, tentu kamu akan terus memperoleh notifikasi aktivitas dari media sosialmu.

Kamu yang tadinya sedang melakukan hal penting lain bisa saja refleks meng-klik yang pada akhirnya mengakibatkan pekerjaanmu terlupakan. Percayalah, kamu tidak akan sebegitunya ketinggalan berita apa yang sedang viral hanya karena sedang log out akun media sosial selama beberapa saat.

Salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh hampir semua manusia dewasa adalah mengecek gadget sesaat setelah bangun tidur di pagi hari. Bagi yang berkepentingan untuk sekedar membuka chat mendesak, atau menunggu kabar seseorang mungkin masih dalam tahap wajar karena seharusnya itu tidak setiap hari atau tidak menjadi kebiasaan.

Namun, jika baru bangun tidur saja kamu sudah membuka akun media sosial dan menghabiskan banyak waktu untuk scroll dari tempat tidur, ini tentu harus dihentikan. Selain memakan waktu di jam-jam sibuk, membuka media sosial di pagi hari juga bisa mempengaruhi mood selama seharian. Kamu tentu tak mau badmood seharian hanya karena salah membaca sesuatu yang tak enak di pagi hari. 

Saat bermain media sosial seharusnya kamu paham akan konsekuensinya. Melihat aktivitas, dan pencapaian orang lain tentu jadi tontonan sehari-hari. Bisa saja kamu merasa iri bahkan insecure saat membandingkannya dengan dirimu. Apalagi jika memang saat itu kamu sedang merasa down. Saat merasa demikian sebaiknya menjauh dulu dari media sosial daripada berdampak buruk pada psikis dan membuatmu makin frustasi karena di saat-saat seperti itu, media sosial menjadi tak sehat. Lebih baik cari hal lain di dunia nyata yang bisa mengembalikan semangat dan motivasi. 

Besarnya dampak baik dan buruk dari bermedia sosial sebenarnya tergantung pada penggunanya sendiri. Jadi bijaklah dalam menggunakan media sosial sesuai kebutuhan dan porsinya agar tak merugikan diri sendiri.