Banyak konten kreatif berseliweran di Instagram, Twitter, maupun Youtube. Konten-konten yang ada pun jenisnya beraneka ragam, mulai dari konten masak, travelling, hingga konten yang mudah viral seperti konten bagi-bagi uang.
Konten bagi-bagi uang ini menuai pro kontra di masyarakat. Bahkan ada yang menilai bahwa konten ini bagian dari flexing dan tidak layak untuk ditonton. Padahal sebenarnya ada sisi positif yang bisa dipetik dari konten bagi-bagi uang ini. Apa saja, ya?
Sebagian orang beranggapan bahwa konten-konten yang ada di media sosial saat ini didominasi konten yang tidak mendidik. Nah, konten bagi-bagi uang ini bisa jadi salah satu jenis konten yang positif karena mengajarkan kita untuk jadi pribadi yang dermawan.
Tidak sekedar membagikan uang, tapi biasanya konten kreator juga melakukan hal lain. Misalnya menguji kejujuran atau kesabaran orang yang akan ia beri uang. Oleh karena lucu dan viral, akhirnya banyak konten kreator yang melakukan hal serupa tapi dengan keunikan masing-masing.
Konten bagi-bagi uang biasanya menyasar pada masyarakat yang kurang mampu, misalnya pengemis, pedagang yang sudah berusia tua, dan masih banyak lagi. Hidup dengan perekonomian pas-pasan, mereka sering kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup harian.
Ada beberapa konten kreator yang berusaha untuk meringankan beban mereka dengan membeli semua dagangan yang dijual, lalu meminta pedagang tersebut membagikan ke masyarakat secara gratis. Sehingga ada banyak orang yang terbantu dengan keberadaan konten bagi-bagi uang ini.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, konten bagi-bagi uang ini memang kebanyakan menyasar masyarakat kurang mampu. Tak jarang kita diperlihatkan bagaimana cara mereka bertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan.
Secara tidak sadar pasti kita akan merasa tersentuh saat melihat konten seperti ini. Akhirnya kita menjadi sadar dan lebih bersyukur karena masih banyak orang di luar sana yang hidupnya lebih sulit dibandingkan kita.
Percaya tidak percaya, kita pasti akan bahagia ketika kita berhasil membantu orang lain. Penelitian oleh Charities Aid Foundation menjelaskan bahwa dari 700 orang yang gemar beramal, 42 persen diantaranya merasa lebih bahagia.
Dengan adanya konten bagi-bagi uang, orang yang diberi uang akan terlihat bahagia dan si konten kreator juga ikut senang. Tak cuma mereka, kita yang melihat pun juga akan merasakan hal yang sama.
Istilah “rezeki tidak akan kemana-mana” memang ada benarnya. Untuk konten yang dilakukan tanpa pengaturan, si konten kreator biasanya akan langsung menargetkan orang secara spontan tanpa memberitahunya terlebih dahulu.
Ada target yang sedang tertidur di pinggir jalan lalu diberi uang secara cuma-cuma dan ada juga pedagang yang sudah lelah setelah seharian berjualan tapi akhirnya laku dalam hitungan menit karena dagangannya diborong oleh si konten kreator. Kondisi ini menggambarkan bahwa rezeki bisa datang dari mana saja, asalkan kita rajin berusaha.
Setiap kegiatan yang kita lakukan pasti bisa dipandang buruk ataupun baik oleh orang lain, termasuk konten bagi-bagi uang. Alih-alih menghujat, kita bisa mengambil sisi positif yang bisa dipetik dari konten bagi-bagi uang ini.