Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surat Asy-Syu'ara Ayat 33-46 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Ilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Adli Wahid)

Surat As-Syu'ara mempunya arti "Para Penyair". Kata ini adalah bentuk jamak dari lafaz asy-syu’ara yang berarti seorang penyakit. Surat ini terdiri dari 227 ayat yang digolongkan sebagai surat Makkiyah.

Surat Asy-Syu'ara menegaskan bahwa para penyair sendiri memiliki perbedaan dengan rasul. Sebab sebagian penyair kebanyak orang yang suka sekali memutar-balikkan kebenaran. Namun, perbuatan yang dimilikinya tidak sesuai sama sekali dengan kenyataan. Lebih lanjut, yuk, ketahui arab, latin, serta arti dari surat Asy-Syu'ara ayat 33–46.

1. Surat Asy-Syu'ara ayat 33–46 beserta artinya

ilustrasi surat Al Quran (unsplash.com/Aqwam Jembatan Ilmu)

Surat Asy-Syu'ara merupakan surat ke-26 dalam Al-Qur'an dan tercantum dalam juz 19. Berikut bahasa arab, bahasa latin, serta arti dari ayat 33–46.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 33

وَنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْضَاۤءُ لِلنّٰظِرِيْنَ

Wa naza’a yadahuu fa idzaa hiya baidaa ‘u lin naaziriin.

Artinya: Dan dia mengeluarkan tangannya (dari dalam bajunya), tiba-tiba tangan itu menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihatnya.

Ayat 34

قَالَ لِلْمَلَاِ حَوْلَهٗٓ اِنَّ هٰذَا لَسٰحِرٌ عَلِيْمٌ

Qaala lil mala ‘I haulahuu inna haazaa lasaahirun ‘aliim.

Artinya: Dia (Fir’aun) berkata kepada para pemuka di sekelilingnya, “Sesungguhnya dia (Musa) ini pasti seorang penyihir yang pandai.

Ayat 35

يُّرِيْدُ اَنْ يُّخْرِجَكُمْ مِّنْ اَرْضِكُمْ بِسِحْرِهٖۖ فَمَاذَا تَأْمُرُوْنَ

Yuriidu ay yukhrijakum min ardikum bisihrihii fa maazaa ta’murun.

Artinya: Dia hendak mengusir kamu dari negerimu dengan sihirnya, karena itu apakah kamu sarankan?”

Ayat 36

قَالُوْٓا اَرْجِهْ وَاَخَاهُ وَابْعَثْ فِى الْمَدَاۤىِٕنِ حٰشِرِيْنَ

Qaaluu arjih wa akhaahu wab ‘as fil madaaa ‘ini haasyiriin.

Artinya: Mereka menjawab, “Tahanlah (untuk sementara) dia dan saudaranya, dan utuslah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (pesihir).

Ayat 37

يَأْتُوْكَ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيْمٍ

Ya’tuka bikulli sahhaarin ‘aliim.

Artinya: niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”

Ayat 38

فَجُمِعَ السَّحَرَةُ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ

Fa jumi’as saharatu limiiwaati yaumim ma’lum.

Artinya: Lalu di kumpulkanlah para pesihir pada waktu (yang ditetapkan) pada hari yang telah ditentukan.

Ayat 39

وَّقِيْلَ لِلنَّاسِ هَلْ اَنْتُمْ مُّجْتَمِعُوْنَ

Wa qiila lin naasi hal antum mujtami’un.

Artinya: Dan diumumkan kepada orang banyak, “Berkumpullah kamu semua.

Ayat 40

لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ السَّحَرَةَ اِنْ كَانُوْا هُمُ الْغٰلِبِيْنَ

La ‘allanaa nattabi ‘us saharata ing kaanuu humul gaalibiin.

Artinya: agar kita mengikuti para pesihir itu, jika mereka yang menang.”

Ayat 41

فَلَمَّا جَاۤءَ السَّحَرَةُ قَالُوْا لِفِرْعَوْنَ اَىِٕنَّ لَنَا لَاَجْرًا اِنْ كُنَّا نَحْنُ الْغٰلِبِيْنَ

Fa lammaa jaa ‘assaharatu qaaluu lifir’auna a inna lanaa la’ajran ing kunnaa nahnul gaalibiin.

Artinya: Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada Fir’aun, “Apakah kami benar-benar akan mendapatkan imbalan yang besar jika kami yang menang?”

Ayat 42

قَالَ نَعَمْ وَاِنَّكُمْ اِذًا لَّمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَ

Qaala na’am wa innakum izal laminal muqarrabiin.

Artinya: Dia (Fir’aun) menjawab, “Ya, dan bahkan kamu pasti akan mendapat kedudukan yang dekat (kepadaku).”

Ayat 43

قَالَ لَهُمْ مُّوْسٰٓى اَلْقُوْا مَآ اَنْتُمْ مُّلْقُوْنَ

Qaala lahum musaa alquu maa antum mulquun.

Artinya: Dia (Musa) berkata kepada mereka, “Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan.”

Ayat 44

فَاَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوْا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ اِنَّا لَنَحْنُ الْغٰلِبُوْنَ

Fa alqau hibaalahum wa ‘isiyyahum wa qaalu bi’izzati fir’auna innaa lanahnul gaalibuun.

Artinya: Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir’aun, pasti Kamilah yang akan menang.”

Ayat 45

فَاَلْقٰى مُوْسٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُوْنَ

Fa alqaa musaa ‘asaahu izaa hiyaa talqafu maa ya ‘fikuun.

Artinya: Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.

Ayat 46

فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَ

Fa ulqiyas saharatu saajidiin.

Artinya: Maka menyungkurlah para pesihir itu, bersujud.

2. Kandungan surat Asy-Syu'ara ayat 33–46

ilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Allah SWT menjelaskan atas mukjizat yang diberikannya pada Nabi Musa a.s. Melalui mukijzatnya tersebut, saat Nabi Musa a.s melontarkan tongkatnya ke hadapan Fir'aun, maka berubahlah tongkat tersebut menjadi ular yang nyata.

Hal tersebut bukanlah tipu daya seperti yang dilakukan oleh para pesihir. Namun, ini adalah kekuasaan Allah SWT karena sihir itu hanyalah berasal dari setan dan itu merupakan benda-benda yang hanya mereka ada-adakan untuk mengelabui kita semua. Namun, sayangnya Fir'aun dan para pengikutnya menganggap mukjizat Nabi Musa a.s adalah sihir. Mereka pun ditenggelamkan di laut yang dibelah menggunakan tongkat Nabi Musa a.s.

3. Keutamaan surat Asy-Syu'ara

ilustrasi orang berdoa (unsplash.com/Rachid Oucharia)

Dengan membaca surat Asy-Syu’ara ini maka senantiasa mengingatkan kita akan kebesaran yang diberikan Allah SWT bahwa tidak ada satupun hal yang tidak mungkin. Kemudian, kita juga menjadi tidak mudah terpercaya dengan tipu daya para penyihir. Karena yang patut kita percayai hanyalah Allah SWT, bukan menyembah yang lain dari-Nya.

Jika ingin memperoleh manfaat dari surat Asy-Syu'ara ini, bacalah setelah selesai mengerjakan salat wajib dengan sungguh-sungguh. Surat ini pun dapat menjadi wasilah keselamatan diri dari gangguan orang-orang musyrik yang mempergunakan sihir.

Itulah bahasa arab, bahasa latin, artinya, serta kandungan dan keutamaan dari surat Asy-Syu’ara ayat 33–46. Karena ayatnya yang cukup panjang, maka kamu bisa membacanya beberapa kali dalam sehari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Langgeng Irma Salugiasih
EditorLanggeng Irma Salugiasih
Follow Us