5 Tanda Kucingmu Harus ke Dokter Hewan, Jangan Sampai Terlambat!

- Penurunan nafsu makan bisa jadi tanda kucing sakit, butuh periksa dokter hewan segera.
- Kucing yang minum banyak atau tidak minum sama sekali perlu diperiksa kondisinya oleh dokter hewan.
- Kucing yang menghabiskan waktu lama di kotak pasir atau memiliki feses abnormal juga memerlukan pemeriksaan dokter hewan.
Kucing adalah hewan peliharaan yang sudah umum hidup berdampingan dengan manusia. Sama halnya dengan manusia, kucing juga merupakan makhluk hidup yang bisa merasakan sakit. Namun kucing tidak akan bilang pada pemiliknya ketika ia sakit, bukan? Sehingga pemilik hewan harus peka terhadap perubahan yang ditunjukkan oleh kucing peliharaannya.
Perubahan ini berupa sesuatu yang tidak biasanya dilakukan oleh kucingmu yang bisa menjadi sebuah tanda masalah pada tubuh kucingmu. Perubahan ini mungkin saja perubahan kecil yang memerlukan perhatian ekstra untuk mengetahuinya. Namun, hal ini sangat membantu untuk mendeteksi masalah kesehatan kucingmu lebih awal. Sehingga dokter hewan bisa memberikan tindakan secepatnya.
1. Penurunan nafsu makan

Penurunan nafsu makan merupakan tanda paling umum yang terjadi ketika terdapat masalah pada kucing. Banyak faktor yang dapat membuat nafsu makan menurun atau bahkan tidak mau makan sama sekali. Kucing yang merasa tidak enak badan atau demam seringkali memperlihatkan kondisi yang kurang nyaman, berbaring dan tidak menunjukkan kemauan untuk makan. Pemeriksaan dokter hewan dibutuhkan segera untuk mengetahui penyebab berkurangnya nafsu makan kucingmu.
2. Banyak minum atau tidak minum sama sekali

Kucing dewasa umumnya mengkonsumsi 200 sampai 300 ml air per harinya. Pemilik sebaiknya menyediakan tempat minum khusus untuk kucing sehingga dapat memantau aktivitas minum sehari-harinya. Sama seperti manusia, kucing yang banyak minum dapat disebabkan oleh kondisi dehidrasi.
Namun, perlu diketahui bahwa banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkan kucing banyak minum lebih dari seharusnya. Kondisi sistemik seperti masalah ginjal dapat menyebabkan konsumsi air minum yang tidak normal pada kucingmu. Namun, diagnosa ini perlu dilakukan dengan pemeriksaan oleh dokter hewan terlebih dulu, ya.
3. Menghabiskan waktu lama di kotak pasir

Pemilik harus memperhatikan aktivitas kucing selama di kotak pasir. Kucing yang kesulitan pipis biasanya menghabiskan waktu cukup lama di kotak pasir. Hal ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Urin merupakan sisa metabolisme yang seharusnya dikeluarkan secara teratur. Jika kucingmu kesulitan untuk pipis, maka urin yang seharusnya dikeluarkan itu tetap berada di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika tidak segera ditangani.
4. Kondisi feses kucing

Sama seperti manusia, kondisi dan bentuk feses mencerminkan kondisi kesehatan sistem pencernaan kucing. Bentuk feses kucing yang normal yaitu berbentuk namun tidak terlalu padat. Pemilik harus memperhatikan kondisi feses kucing apabila terdapat kelainan seperti diare atau mungkin kucing yang tidak buang air besar.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada kucing. Mulai dari konsumsi makanan yang tidak cocok, sembelit, kondisi cacingan hingga infeksi virus. Sehingga jika terdapat keanehan pada kotoran kucingmu, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan, ya!
5. Aktivitas menggaruk berlebihan

Aktivitas menggaruk dan menjilati tubuh merupakan perilaku alami yang ditunjukkan oleh kucing. Namun, aktivitas menggaruk yang berlebihan bisa merupakan tanda adanya kelainan pada kulit kucingmu. Kucing yang menggaruk berlebihan dapat disebabkan karena rasa gatal yang dirasakan di tubuhnya. Rasa gatal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti adanya adanya kutu atau pun infeksi jamur. Periksakan ke dokter hewan agar kucing mendapatkan penanganan yang tepat.
Itu dia 5 hal yang kamu harus perhatikan sebagai pemilik untuk memastikan kucingmu tetap sehat. Jika kamu mendapati keanehan dalam keseharian kucingmu yang sudah disebutkan tadi, segera bawa dan periksakan ke dokter hewan, ya. Pemeriksaan awal memungkinkan penanganan yang cepat. Penanganan dini akan memudahkan pemulihan kucing dan mencegah kondisinya menjadi lebih parah.