Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kucingmu Harus ke Dokter Hewan, Jangan Sampai Terlambat!

ilustrasi kucing diperiksa oleh dokter hewan (unsplash.com/Judy Beth Morris)
ilustrasi kucing diperiksa oleh dokter hewan (unsplash.com/Judy Beth Morris)
Intinya sih...
  • Penurunan nafsu makan bisa jadi tanda kucing sakit, butuh periksa dokter hewan segera.
  • Kucing yang minum banyak atau tidak minum sama sekali perlu diperiksa kondisinya oleh dokter hewan.
  • Kucing yang menghabiskan waktu lama di kotak pasir atau memiliki feses abnormal juga memerlukan pemeriksaan dokter hewan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kucing adalah hewan peliharaan yang sudah umum hidup berdampingan dengan manusia. Sama halnya dengan manusia, kucing juga merupakan makhluk hidup yang bisa merasakan sakit. Namun kucing tidak akan bilang pada pemiliknya ketika ia sakit, bukan? Sehingga pemilik hewan harus peka terhadap perubahan yang ditunjukkan oleh kucing peliharaannya.

Perubahan ini berupa sesuatu yang tidak biasanya dilakukan oleh kucingmu yang bisa menjadi sebuah tanda masalah pada tubuh kucingmu. Perubahan ini mungkin saja perubahan kecil yang memerlukan perhatian ekstra untuk mengetahuinya. Namun, hal ini sangat membantu untuk mendeteksi masalah kesehatan kucingmu lebih awal. Sehingga dokter hewan bisa memberikan tindakan secepatnya.

1. Penurunan nafsu makan

ilustrasi kucing berbaring (unsplash.com/nine koepfer)
ilustrasi kucing berbaring (unsplash.com/nine koepfer)

Penurunan nafsu makan merupakan tanda paling umum yang terjadi ketika terdapat masalah pada kucing. Banyak faktor yang dapat membuat nafsu makan menurun atau bahkan tidak mau makan sama sekali. Kucing yang merasa tidak enak badan atau demam seringkali memperlihatkan kondisi yang kurang nyaman, berbaring dan tidak menunjukkan kemauan untuk makan. Pemeriksaan dokter hewan dibutuhkan segera untuk mengetahui penyebab berkurangnya nafsu makan kucingmu.


2. Banyak minum atau tidak minum sama sekali

ilustrasi kucing minum (unsplash.com/Deeja)
ilustrasi kucing minum (unsplash.com/Deeja)

Kucing dewasa umumnya mengkonsumsi 200 sampai 300 ml air per harinya. Pemilik sebaiknya menyediakan tempat minum khusus untuk kucing sehingga dapat memantau aktivitas minum sehari-harinya. Sama seperti manusia, kucing yang banyak minum dapat disebabkan oleh kondisi dehidrasi.

Namun, perlu diketahui bahwa banyak kemungkinan lain yang dapat menyebabkan kucing banyak minum lebih dari seharusnya. Kondisi sistemik seperti masalah ginjal dapat menyebabkan konsumsi air minum yang tidak normal pada kucingmu. Namun, diagnosa ini perlu dilakukan dengan pemeriksaan oleh dokter hewan terlebih dulu, ya.


3. Menghabiskan waktu lama di kotak pasir

ilustrasi kucing di atas litter box (unsplash.com/Neakasa)
ilustrasi kucing di atas litter box (unsplash.com/Neakasa)

Pemilik harus memperhatikan aktivitas kucing selama di kotak pasir. Kucing yang kesulitan pipis biasanya menghabiskan waktu cukup lama di kotak pasir. Hal ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Urin merupakan sisa metabolisme yang seharusnya dikeluarkan secara teratur. Jika kucingmu kesulitan untuk pipis, maka urin yang seharusnya dikeluarkan itu tetap berada di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika tidak segera ditangani.


4. Kondisi feses kucing

ilustrasi kucing (unsplash/Alba Rebecca)
ilustrasi kucing (unsplash/Alba Rebecca)

Sama seperti manusia, kondisi dan bentuk feses mencerminkan kondisi kesehatan sistem pencernaan kucing. Bentuk feses kucing yang normal yaitu berbentuk namun tidak terlalu padat. Pemilik harus memperhatikan kondisi feses kucing apabila terdapat kelainan seperti diare atau mungkin kucing yang tidak buang air besar.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada kucing. Mulai dari konsumsi makanan yang tidak cocok, sembelit, kondisi cacingan hingga infeksi virus. Sehingga jika terdapat keanehan pada kotoran kucingmu, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan, ya!


5. Aktivitas menggaruk berlebihan

ilustrasi kucing menggaruk (unsplash.com/Karin Kim)
ilustrasi kucing menggaruk (unsplash.com/Karin Kim)

Aktivitas menggaruk dan menjilati tubuh merupakan perilaku alami yang ditunjukkan oleh kucing. Namun, aktivitas menggaruk yang berlebihan bisa merupakan tanda adanya kelainan pada kulit kucingmu. Kucing yang menggaruk berlebihan dapat disebabkan karena rasa gatal yang dirasakan di tubuhnya. Rasa gatal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti adanya adanya kutu atau pun infeksi jamur. Periksakan ke dokter hewan agar kucing mendapatkan penanganan yang tepat.

Itu dia 5 hal yang kamu harus perhatikan sebagai pemilik untuk memastikan kucingmu tetap sehat. Jika kamu mendapati keanehan dalam keseharian kucingmu yang sudah disebutkan tadi, segera bawa dan periksakan ke dokter hewan, ya. Pemeriksaan awal memungkinkan penanganan yang cepat. Penanganan dini akan memudahkan pemulihan kucing dan mencegah kondisinya menjadi lebih parah. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Gaya Kakak dan Mama di Resepsi Alexandra Daguise, Glamor nan Anggun!

04 Sep 2025, 12:34 WIBLife