5 Tips Sederhana Berteman dengan Stres, Wajib Dicoba!

Kesulitan dan kemudahan adalah hasil dari pikiran. Jika kita berpikir gagal, maka stres yang akan berperan besar untuk mengendalikan diri. Sebaliknya, jika kita berfikir kita bisa menghadapinya, maka stres akan selalu menjadi teman setia selamanya. Mengutip buku From Stress to Succes, kebanyakan dari kita jika disodorkan sebuah masalah kecil justru dibuat besar dengan ketakutan yang dibalut imajinasi.

Ketika stres meningkat, fokuslah kepada hal yang dapat dikendalikan, serta berikan respon positif sehingga tanpa disadari afirmasi positif telah melekat dalam diri secara  sepenuhnya. Dicoba, ya.

Tidak dapat diingkari bahwa kesempurnaan merupakan tujuan hidup dari kebanyakan manusia. Sempurna dalam belajar, hubungan percintaan, ataupun sempurna menjadi pribadi yang baik. Hingga kita lupa bahwa tak ada kata sempurna yang melekat dalam diri manusia.

Cobalah menjaga segala sesuatu dalam perspektif positif dan jangan terlalu memaksakan diri untuk sempurna. Ingatlah bahwa hidup juga perlu istirahat, tidak bisa sempurna dengan seutuhnya. Dilansir Mental Health Foundation, menemukan hal-hal positif dalam hidup serta menuliskannya dapat membantu manusia merasa bersyukur hidup hingga hari ini.

Perasaan bersalah, menyesal, dan mengeluh menjadikan stres meningkat secara drastis. Setelah itu timbul rasa frustasi dan kecewa. Hal ini dikarenakan kita hanya berfokus pada sisi negatif dari diri. Sehingga mengabaikan catatan yang telah dibuat pada tips kedua yaitu bersyukur.

Misalkan, seseorang mendapatkan nilai b di kelas yang biasanya dia mendapatkan nilai a. Hal itu membuatnya langsung berpikir, "Ini karena salah aku yang tidak terlalu serius dalam belajar". Coba kita ubah responnya dengan seperti ini, "Aku senang sekali masih bisa mengikuti ujian dan mendapatkan nilai b. Bahkan ada yang tidak mengikuti ujian karena terbaring sakit".

Hal yang menjadikan manusia susah berteman dengan stres ialah ketakutan yang terus menghantui pikiran. Sebenarnya, stres itu emosi wajar, tetapi menjadi besar karena dibesarkan oleh pikiran mengenai ketakutan. Sampai pada akhirnya muncul perspektif “takut akan mencoba berbagai perbuatan".

Jadi, jangan takut kepada segala situasi atau masalah yang ada. Wajib tanamkan dalam diri bahwasanya tidak ada kegagalan dan kesuksesan. Pahami bahwa semua orang memiliki kemampuan yang tersembunyi. Bagaimana kita mengetahui kemampuan kita kalau kita tidak berani untuk mencobanya?

Dilansir BBC, penundaan merupakan salah satu penyakit masyarakat yang dapat memicu stres. Kita berpikir bahwasanya masih banyak waktu dalam mengerjakannya dan pada akhirnya kita memutuskan untuk menunda. Kegiatan yang kita tunda akan memaksa diri kita untuk kerja lebih keras dan cepat.

Maka hindarilah penundaan dari sekarang, serta cobalah membuat catatan berisi project deadline atau catatan yang berdasarkan prioritas dalam mengerjakannya. Dengan membuat catatan itu, maka akan lebih mudah untuk tidak menunda dan bonusnya akan menjadi terbiasa dengan manajemen waktu.

Sekarang sudah tahu kalau stres itu tidak selamanya jahat, terkadang kita yang membuatnya menjadi jahat dengan asumsi dan ketakutan kita. Hanya saja pada praktiknya, sulit sekali untuk mengendalikan stres.

Jadi, mulai sekarang ubahlah pikiran negatif tentang stres, buang jauh-jauh ketakutan yang ada dalam diri. Praktikkan juga lima tips yang di atas, terutama untuk kamu yang sulit berdamai dan menghargai diri sendiri.