Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Membuat Keputusan Cepat di Bawah Tekanan, Jangan Panik!

Ilustrasi membuat keputusan. (Dok. Freepik/creativeart)
Ilustrasi membuat keputusan. (Dok. Freepik/creativeart)

Di tempat kerja atau organisasi kampus, pernahkah kamu diihadapkan pada pilihan-pilihan sulit? Mungkin kamu butuh waktu mempertimbangkan semua opsi sebelum membuat keputusan. Sayangnya, sebagai leader kita tidak selalu mendapat banyak waktu untuk mengambil keputusan penting.

Inilah kenapa seorang pemimpin tim harus punya kemampuan mengambil keputusan di bawah tekanan. Ikuti tips-tips ini supaya kamu bisa memberi respon yang tepat untuk segala situasi!

1. Tenangkan pikiran

Ilustrasi santai di kantor. (Dok. Unsplash/Vitaly Gariev)
Ilustrasi santai di kantor. (Dok. Unsplash/Vitaly Gariev)

Langkah pertama membuat keputusan di bawah tekanan adalah: jangan panik! Jika pikirankmu jernih, kamu akan lebih mampu mengambil keputusan terbaik dan meminimalisasi risiko.

Luangkan waktu menganalisis situasi dan menentukan hasil yang dicapai. Kemudian, analisis risiko dan faktor-faktor yang menentukan kesuksesan. Terkadang, keputusan yang kamu ambil bisa dibagi jadi langkah-langkah kecil. Dengan begitu, kamu bisa mengambil satu langkah pertama dulu. Baru setelah itu kamu memoles strategi keseluruhan.

2. Pahami masalah

Ilustrasi analisis masalah. (Dok. Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi analisis masalah. (Dok. Freepik/rawpixel.com)

Tidak semua masalah punya level urgensi yang sama, jadi tidak semua masalah perlu membuatmu panik, bahkan jika kamu harus mengambil keputusan cepat di bawah tekanan. Yang penting adalah memahami masalah yang ingin kamu selesaikan.

Pahami situasi dan manfaat yang akan kamu dapatkan kalau masalah itu diselesaikan. Di sisi lain, pertimbangkan juga dampak jika masalah tidak selesai tepat waktu. Lalu, pelajari juga semua informasi yang kamu punya pada saat itu, serta informasi apa saja yang kamu butuhkan supaya bisa mengambil keputusan. Dengan begini, kamu jadi tidak overthinking dan bisa membuat keputusan dengan lebih tenang.

3. Prioritaskan faktor penting

Ilustrasi membuat rencana kerja. (Dok. Freepik/katemangostar)
Ilustrasi membuat rencana kerja. (Dok. Freepik/katemangostar)

Sebagai pemimpin, kamu pasti sudah tahu ada berbagai faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan. Misalnya, ada berapa opsi keputusan yang bisa diambil, dampak dari keputusan-keputusan tersebut, serta pengalaman mengalami situasi serupa.

Sebagai leader yang harsu membuat keputusan cepat, faktor-faktor ini perlu dipertimbangkan secara real-time. Caranya dengan mengurutkan semua faktor berdasarkan dampak yang dihasilkan serta betapa kompleks faktor tersebut.

Misalnya, kamu sering membuat keputusan dengan mengacu pada data perusahaan. Faktor ini berdampak besar buat kamu karena kamu jadi punya informasi yang cukup untuk membuat keputusan akurat. Jadi, prioritaskan faktor ini dengan memastikan kamu gampang mengakses data milik perusahaan.

4. Siap dengan segala kemungkinan

Ilustrasi mengambil keputusan. (Dok. Freepik/wayhomestudio)
Ilustrasi mengambil keputusan. (Dok. Freepik/wayhomestudio)

Seorang leader memang tidak bisa jadi cenayang yang mampu memprediksi keputusan yang pasti memberi hasil terbaik. Namun, ia bisa memperkirakan skenario terbaik dan terburuk dari keputusan yang ingin diambil. Setelah hal ini diprediksi, pertimbangkan risiko dan keuntungannya.

Meski sudah memprediksi berbagai kejadian pun, kamu tidak bisa 100% yakin keputusanmu akan membuahkan hasil-hasil yang baik saja. Bersiaplah menghadapi risiko yang bisa muncul dari keputusan yang kamu buat.

5. Gunakan matriks keputusan

Ilustrasi analisis keputusan di kantor. (Dok. Freepik/freepik)
Ilustrasi analisis keputusan di kantor. (Dok. Freepik/freepik)

Pernahkah kamu mendengar soal matriks keputusan? Ini adalah alat untuk membantu kamu membandingkan berbagai opsi berdasarkan kriteria tertentu. Cara membuatnya cukup sederhana. Pertama, tentukan beberapa kriteria yang jadi standar kamu menilai masing-masing opsi tindakan. Misalnya biaya yang dibutuhkan, tingkat kesulitan, waktu yang diperlukan, dan lain-lain.

Kadang, ada satu faktor yang lebih penting dari faktor lain. Kamu bisa memberikan bobot yang berbeda-beda untuk masing-masing kriteria. Misalnya, faktor berbobot 1 berarti faktor tersebut tidak terlalu penting atau berpengaruh dalam pengambilan keputusan, sementara bobot 5 berarti faktor itu sangat penting.

Kemudian, bandingkan semua opsimu dengan memberi nilai berdasarkan faktor yang sudah kamu tentukan. Kalikan nilai di setiap faktor dengan bobot faktor tersebut, lalu jumlahkan semua skornya. Opsi dengan total skor yang paling tinggi adalah opsi terbaik yang bisa kamu ambil. Pendekatan berbasis angka seperti ini membantu kamu membuat keputusan dengan lebih yakin.

6. Puas dengan informasi yang ada

Ilustrasi mencari informasi. (Dok. Freepik/azerbaijan_stockers)
Ilustrasi mencari informasi. (Dok. Freepik/azerbaijan_stockers)

Kalau kamu dihadapkan dengan suatu masalah, mungkin kamu merasa harus mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya supaya siap membuat keputusan tepat. Namun, hal ini membutuhkan waktu lama dan hanya membuang-buang waktumu. Yang ada, kamu jadi overthinking dan stres karena merasa informasi yang kamu punya tidak pernah cukup.

Sebaiknya, kamu berpegang teguh pada aturan 70% yang dicetuskan Jeff Bezos: buat keputusan dengan 70% dari informasi yang kamu pikir kamu perlukan. Sebab, kalau kamu menunggu sampai kamu punya 90% atau bahkan 100% informasi yang kamu perlukan, kamu akan terlambat membuat keputusan di situasi genting.

7. Andalkan insting

Ilustrasi mengandalkan feeling. (Dok. Freepik/cookie_studio)
Ilustrasi mengandalkan feeling. (Dok. Freepik/cookie_studio)

Membuat keputusan memang tidak boleh sepenuhnya mengandalkan perasaan. Kamu perlu membuat keputusan berdasarkan logika dan didukung data. Namun, saat diminta membuat keputusan cepat, terkadang kamu perlu mengandalkan intuisi.

Intuisi yag tajam perlu diasah sering berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman kamu sebagai seorang pemimpin. Sebagai leader yang baik, kamu harus bisa memercayai intuisi di situasi-situasi genting.

Membuat keputusan cepat di bawah tekanna memang tidak mudah. Namun, sebagai pemimpin tim di organisasi atau perusahaan, kamu pasti akan dihadapkan dengan situasi genting yang mengharuskanmu membuat keputusan cepat dengan tenang. Semoga 7 tips ini bisa membantumu agar tidak panik dalam membuat keputusan di bawah tekanan. Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Panduan Memilih Warna Sofa Tamu untuk Apartemen Kecil, Jangan Keliru!

11 Sep 2025, 18:19 WIBLife