Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menjadi Orang yang Mudah Bergaul, Banyak Relasi!

ilustrasi bergaul dengan teman (pixabay.com/naassomz1)

Saat kamu menjalin relasi dan kerjasama dengan partner maupun client, hal pertama yang harus kamu kuasai yaitu mudah berkomunikasi. Membentuk sebuah pergaulan yang positif dan akrab akan memudahkan kamu dalam membangun kerjasama yang baik. Setelah keakraban terjalin, maka jagalah ikatan pertemanan itu dengan baik, karena suatu saat kamu pasti membutuhkan sokongan dari teman-teman kamu.

Orang yang mudah bergaul akan memiliki banyak teman dan keluarga baru. Kamu tak perlu cemas lagi untuk menjalankan misi bisnismu, jika relasi kamu banyak. Karena sesungguhnya dengan menjalin pergaulan maka akan mendatangkan rezeki yang banyak pula. Jadi, mulai sekarang cobalah jadi orang yang humble dan selalu terlihat happy di hadapan semua orang, minimal dengan senyum dan menyapa terlebih dahulu. Ada beberapa tips supaya kamu tidak kaku dalam bergaul, yuk diterapkan tips berikut ini!

1. Mengutamakan etika dalam berteman

ilustrasi pertemanan (pixabay.com/Dimhou)

Mengedepankan etika dalam pergaulan menjadi tolak ukur seseorang agar tetap merasa dihargai. Dengan beretika, orang-orang yang kamu hampiri dan diajak mengobrol akan menjadi hormat dan segan. Sehingga tujuan pembicaraan kamu dengan mereka akan sampai dan mudah diterimanya.

Etika dalam bergaul bukan berarti kamu harus selalu formal dan menjadi kaku. Justru dengan beretika, maka suasana ngobrol yang begitu hangat dan akrab akan tercipta diantara kamu dan client. Tutur bahasa yang baik dan perilaku sopan santun akan menjadi nilai lebih untuk kamu dalam menjalin relasi, baik pertemanan biasa maupun relasi bisnis kamu.

2. Hindari obrolan yang kontroversial

ilustrasi sedang ngobrol dengan teman-teman (pixabay.com/StockSnap)

Dalam obrolan kamu dengan lawan bicara kadang  membuat kamu penasaran, ingin tahu tanggapan orang yang diajak bicara tentang topik yang sedang hangat dan viral. Hal tersebut sah-sah saja, asalkan kamu harus membatasi topik tertentu, yang berbau kontroversial, rasisme, agama, dan seksual sebaiknya dihindari. Karena topik tersebut dikhawatirkan akan memancing perdebatan beda pendapat, yang pada akhirnya teman ngobrol kamu merasa tersinggung dan menjadi kurang respect lagi dengan kamu.

Mungkin kamu tidak mengetahui latar belakang partner kamu seperti apa sebelumnya. Bisa jadi dia adalah seorang ketua organisasi tertentu yang begitu fanatik, atau kamu dan dia berbeda agama dan keyakinan. Sehingga obrolan yang dapat mengubah suasana menjadi kurang nyaman harus kamu skip. Tentukan tema obrolan yang bikin kamu dan partner kamu betah untuk membicarakan planning bisnis kalian.

3. Menghargai perbedaan

ilustrasi pergaulan (pixabay.com/StarFlames)

Perbedaan suku, agama, budaya, dan pendapat harus kamu junjung dalam membentuk pergaulan dimanapun kamu berada. Kamu tidak dapat memaksakan pandangan kamu kepada orang lain, itulah sebabnya dalam berteman dan bergaul harus adanya saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Selama perbedaan tersebut tidak melanggar hukum yang berlaku, maka jalani pertemanan kamu dengan baik.

Dengan menghargai perbedaan dan toleransi sesama teman maupun dengan orang lain yang baru saja kita jumpai, harus kamu terapkan tanpa pandang bulu. Karena yang kita harapkan dari sebuah pergaulan hanyalah hubungan sosial yang baik demi tercapainya tujuan kerjasama bisnis kamu. Jadikan setiap perbedaan antara kamu dengan temanmu sebuah keunikan yang mesti dijaga keharmonisannya.

4. Jangan membicarakan keburukan teman

ilustrasi ngobrol santai dengan teman (pixabay.com/jamesoladujoye)

Ketika kamu dengan enteng dan percaya diri di depan clients membicarakan keburukan temanmu, maka orang lain yang baru kamu kenal pasti akan menghindarimu. Sebab dia akan berpikir bahwa temannya saja dijelek-jelekkan, apalagi kalau orang lain. Kemungkinan besar dia tidak akan percaya sama kamu, padahal kepercayaaan itu amat penting dalam sebuah relasi dan pertemanan.

Seharusnya yang kamu bicarakan adalah kebaikan temanmu, dan menyinggung soal keberhasilan project yang sudah pernah kamu kerjakan dengan temanmu sebelumnya. Lebih baik lagi kamu tunjukkan bukti-bukti real mengenai goal project yang sudah kamu raih selama ini. Sehingga dengan memperlihatkan beberapa contoh testimoni tersebut, maka clients akan tertarik dengan penawaran yang kamu suguhkan kepadanya.

5. Ngobrol tentang hal yang disukai temanmu

ilustrasi sedang bercengkrama dengan teman (pixabay.com/StockSnap)

Sebuah obrolan akan kurang nyaman dan menjadi canggung apabila membicarakan hal yang tidak disukai oleh lawan bicaramu. Tapi jika obrolan kamu disukai oleh temanmu, sudah dipastikan pembicaraan kamu akan berlangsung asyik dan lancar. Mulailah kamu bertanya tentang hobi dan kesibukan teman ngobrol kamu selama ini, buat dia nyaman dan satu frekuensi dengan jalan pembicaraan kalian.

Setelah kamu mengetahui hal yang disukai oleh temanmu itu, kamu harus bisa membuat dia tersanjung tapi jangan lebay juga ya! Sebisa mungkin kamu menyamakan hobi dia dengan pengalaman nyata yang pernah kamu alami dan rasakan. Pokoknya kamu harus punya celah saat temanmu merasa nyaman ngobrol sama kamu. Sisipkan kode-kode yang mengarah pada tujuan obrolan kamu dengannya seefektif mungkin. 

Fitrah manusia yaitu sebagai makhluk sosial, sebab kita hidup berdampingan dan bermasyarakat dengan orang lain. Sudah dipastikan kita tidak bisa hidup sendirian, akan ada masanya butuh bantuan dan jalinan kerjasama yang saling menguntungkan satu sama lain. Oleh karena itu, kamu harus pandai menjadi orang yang gampang bergaul, jaga selalu hubungan pertemanan yang baik ya guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agustin Fatimah
EditorAgustin Fatimah
Follow Us