6 Trik Menata Buku supaya Mudah Ditemukan

Cara pertama yang paling umum adalah menata buku sesuai dengan genre atau kategori. Misalnya, novel diletakkan di satu bagian, buku pelajaran di bagian lain, lalu koleksi komik ditempatkan di rak tersendiri. Metode ini memudahkan kita saat ingin membaca karena cukup menuju rak sesuai kebutuhan.

Selain itu, penyusunan berdasarkan kategori juga membantu kita menyadari koleksi apa yang paling banyak dimiliki. Kalau ternyata novel menumpuk lebih banyak, kita bisa menyiapkan rak khusus dengan ukuran lebih besar. Dengan begitu, setiap jenis bacaan memiliki tempat yang jelas dan tidak bercampur aduk.

Jika kamu suka membaca karya dari banyak penulis, metode abjad bisa jadi pilihan praktis. Misalnya, semua buku karya penulis A dikelompokkan lalu diurutkan sesuai judul. Atau, bisa juga semua buku diurutkan berdasarkan huruf awal judulnya.

Sistem ini membantu sekali ketika koleksi sudah mencapai puluhan hingga ratusan buku. Bayangkan kalau tanpa urutan, pasti kita akan bolak-balik membuka rak hanya untuk mencari satu buku. Dengan penyusunan abjad, proses pencarian akan jauh lebih cepat dan efisien, apalagi jika koleksinya beragam.

Bagi yang suka tampilan estetik, menata buku berdasarkan ukuran atau warna bisa menjadi pilihan. Buku dengan sampul hitam diletakkan berurutan, begitu pula dengan yang berwarna cerah. Hasilnya, rak akan terlihat rapi dan memanjakan mata.

Selain itu, menyusun buku berdasarkan ukuran juga membuat rak lebih stabil. Buku-buku besar ditempatkan di bawah agar tidak merusak yang kecil. Metode ini cocok untuk kamu yang ingin menggabungkan fungsi sekaligus estetika dalam satu rak, karena keduanya bisa saling mendukung.

Tidak semua buku memiliki frekuensi pemakaian yang sama. Ada buku yang sering dibaca ulang, ada juga yang hanya sesekali disentuh. Menata buku berdasarkan intensitas pemakaian bisa jadi solusi yang praktis.

Buku-buku yang sering dibaca sebaiknya diletakkan di bagian depan atau rak paling mudah dijangkau. Sementara itu, buku yang jarang digunakan bisa ditempatkan di bagian atas atau bawah. Dengan cara ini, kita tidak perlu repot membongkar rak hanya untuk mencari satu judul tertentu.

Kadang kala, koleksi buku bisa bercampur dan membuat rak terlihat semrawut. Untuk mengatasinya, kita bisa menggunakan pembatas rak atau kotak penyimpanan. Setiap kotak bisa diisi dengan kategori tertentu, misalnya kotak khusus buku pelajaran, kotak untuk majalah, atau kotak untuk koleksi cerita anak.

Keuntungan lain, kotak penyimpanan juga membantu menjaga buku tetap bersih dari debu. Apalagi jika rak terbuka tanpa penutup kaca, kotak bisa menjadi pelindung tambahan. Dengan begitu, buku tidak hanya tertata rapi tetapi juga lebih awet.

Kalau jumlah buku sudah cukup banyak, membuat katalog pribadi adalah langkah cerdas. Katalog ini bisa berupa catatan sederhana di buku tulis atau aplikasi di ponsel. Isinya mencatat judul, penulis, dan lokasi buku di rak sehingga mudah dilacak kembali.

Dengan adanya katalog, mencari buku menjadi sangat cepat. Cukup lihat daftar, lalu langsung menuju rak sesuai catatan. Cara ini sangat membantu terutama jika kamu punya koleksi besar dan sering dipinjamkan ke orang lain, karena kamu tidak akan lupa buku mana yang sedang dipinjam.

Menata buku bukan hanya soal kerapian, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa dengan mudah menemukannya kembali. Tak perlu bingung, ada trik menata buku supaya mudah ditemukan lagi, mulai dari menyusun berdasarkan genre, abjad, hingga membuat katalog pribadi, semua cara punya kelebihan masing-masing. Kamu bisa memilih sesuai kebutuhan atau bahkan menggabungkannya agar rak terlihat lebih rapi sekaligus fungsional.