Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Topik Diskusi Bareng Pasangan untuk Persiapan Menambah Momongan

ilustrasi diskusi dengan pasangan (Pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi diskusi dengan pasangan (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Orangtua perlu melakukan diskusi penting sebelum serius untuk program hamil anak kedua. Sebab, memutuskan untuk kembali memiliki anak merupakan langkah besar yang membutuhkan persiapan secara matang. Bukan hanya kasih sayang dan kebahagiaan yang anak butuhkan, namun ada juga aspek konsumsi makanan bergizi, pendidikan dan kesehatan yang memadai.

Maka dari itu, penting untuk orangtua berdiskusi bersama menyamakan strategi. Meskipun anak kedua belum lahir, namun tugas orangtua adalah mempersiapkan yang terbaik untuk masa depannya. Dengan begitu, berdiskusi bersama kamu dan pasangan akan lebih siap untuk menghadapi segala tantangan yang bisa dtaang kapan pun. Apa saja topik diskusi yang perlu orangtua bahasa sebelum program hamil anak kedua?

1.Rencanakan detail anggaran keluarga

ilustrasi diskusi anggaran keuangan (Pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi diskusi anggaran keuangan (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Topik diskusi utama yang perlu orangtua bahas adalah merencanakan detail anggaran keluarga. Khususnya untuk empat orang, yakni orangtua yang memiliki dua anak. Ajak pasangan duduk bersama merencanakan detail anggaran pengeluaran keluarga.

Mulai dengan menghitung rata-rata pengeluran bulanan untuk kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan pokok, nominal untuk hiburan hingga cicilan rutin. Pos keuangan untuk dana darurat dengan anak satu, pastinya sudah harus terpenuhi, ya. Lalu, sisihkan dana untuk kebutuhan anak ke dua, seperti biaya susu, cek rutin ke dokter, pakaian.

Dengan membahas bersama, kamu dan pasangan bisa paham nih, perlu untuk mengerem pengeluaran yang mana. Atau jika sekiranya penghasilan belum mencukupi, kamu dan pasangan bisa menunda memiliki anak kedua hingga waktunya ditentukan.

2.Berdiskusi untuk perubahan arus keuangan

ilustrasi diskusi dengan penasihat keuangan (Pexels.com/SHVETS production:)
ilustrasi diskusi dengan penasihat keuangan (Pexels.com/SHVETS production:)

Sama halnya dengan anak persiapan anak pertama, untuk anak kedua tentu akan mengubah arus keuangan keluarga. Contoh, kamu dan pasangan sepakat untuk menunda liburan ke luar kota, agar pos keuangan hiburan bisa kamu gunakan untuk kebutuhan dana darurat anak kedua. Kalau keduanya sepakat, tentu segala sesuatu bisa lebih nyaman, tidak ada yang keberatan dengan perubahan arus keuangan tersebut.

Di sisi lain, kamu dan pasangan tentu sudah harus terbuka untuk mengelola keuangan. Mungkin kamu atau istri akan lebih sibuk karena harus melakukan pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan. Diskusikan untuk tetap bisa memberi perhatian dan memantau perkembangan dari anak pertama.

Selain itu cek kondisi utang saat ini. Apakah pembayaran utangmu sudah terkendali? Jika belum, prioritaskan untuk melunasi utang-utang besar seperti utang tagihan kartu kredit sebelum menambah beban finansial baru. Tahan dulu untuk menambah utang, apalagi utang konsumtif, untuk menjaga keuangan keluarga tetap stabil.

3. Rencanakan asuransi anak kedua

ilustrasi persiapan asuransi (Pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi persiapan asuransi (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Meskipun sudah memiliki dana darurat untuk anak kedua, namun orangtua juga masih perlu untuk merencanakan asuransinya. Tidak hanya untuk meng-cover saat anak sakit, namun untuk melindungi pada banyak hal. Misalnya, orangtua merencanakan untuk tabungan pendidikan anak sejak dini.

Dengan perlindungan finansial sedini mungkin, orangtua bia semakin mantap untuk program hamil anak kedua. Tidak ada ketakutan terhadap risiko-risiko yang akan mengganggu masa depan anak pertama bahkan anak kedua. Jika kamu ragu untuk mengambil asuransi yang mana, kamu bisa diskusikan dengan penasehat keuangan.

4.Rencanakan masa depan orangtua

ilustrasi olahraga bareng pasangan (Pexels.com/Anastasia  Shuraeva)
ilustrasi olahraga bareng pasangan (Pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Selain diskusi finansial, orangtua juga harus mempersiapkan kesehatan mereka untuk bisa merawat anak pertama dan kedua. Satu sama lain saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan, ikuti jadwal rutin olahraga, tidak jajan sembarangan dan konsumsi vitamin. Meskipun sudah punya asuransi kesehatan, bukan berarti tidak perlu menjaga kesehatan, ya.

Mulai siapkan waktu untuk belajar parenting anak kedua, sebab mengasuh satu anak jelas berbeda dengan dua anak. Pasti sebagai orangtua kamu ingin berbuat adil untuk mereka, kan. Orangtua juga perlu membahas terkait pembagian waktu, mungkin salah satunya butuh untuk resign atau berganti pekerjaan yang lebih fleksibel, agar bisa memantau dua anak.

Memiliki keinginan untuk memiliki anak kedua tentu juga diiringi dengan berbagai persiapan lainnya dan perlu dibahas dengan duduk bersama dalam diskusi yang serius. Dengan berdiskusi bersama, satu sama lain bisa lebih terbuka dan mendukung untuk tercapai keinginan bersama tersebut. Kelihatannya merepotkan, namun kebahagiaan di masa depan tentu juga setara yang didapatkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yovi Aprilia
EditorYovi Aprilia
Follow Us