Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cuma Jadi Pelarian, Ini 5 Alasan Kamu Harus Kabur dari Situationship!

ilustrasi pasangan berdansa (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Mengganggu fokus dan produktivitas karena ketidakjelasan hubungan yang membuat konsentrasi terganggu dan energi emosional habis untuk memikirkan hubungan yang tidak pasti.
  • Menimbulkan ketergantungan emosional sehingga sulit melepaskan hubungan meskipun tidak ada kepastian, menciptakan ketergantungan yang melelahkan dan sulit menerapkan batas.
  • Membuatmu meragukan intuisi sendiri, menurunkan kepercayaan nilai diri, dan membuatmu mudah dimanipulasi secara emosional oleh orang lain.

Dalam dinamika hubungan modern, istilah situationship semakin sering terdengar. Situationship adalah hubungan romantis yang tidak memiliki kejelasan status, arah, atau komitmen yang pasti. Banyak orang terjebak dalam hubungan semacam ini karena merasa nyaman atau takut kehilangan. Namun, kenyamanan tanpa kepastian bisa jadi jebakan yang berujung pada luka emosional.

Hubungan ini sering kali hanya memberikan harapan yang menggantung. Alih-alih membawa kebahagiaan, kamu justru bisa menjadi korban ketidakpastian. Terjebak dalam situationship bisa membuat kamu merasa diinginkan, tapi tidak benar-benar diperjuangkan. Apalagi jika ternyata kamu hanya dijadikan pelarian dari luka masa lalu seseorang. Berukut adalah alasan kuat kenapa kamu harus segera menjauh dari situationship.

1. Mengganggu fokus dan produktivitas

ilustrasi pasangan berbaring bersama (pexels.com/Ba Tik)

Situationship dapat menjadi beban mental yang menyita banyak pikiran. Ketidakjelasan hubungan membuat seseorang terus memikirkan berbagai kemungkinan yang belum tentu terjadi. Akibatnya, konsentrasi dalam aktivitas harian menjadi terganggu. Energi emosional yang seharusnya digunakan untuk hal-hal produktif malah habis untuk memikirkan hubungan yang tidak pasti. Dalam jangka panjang, ini bisa menurunkan performa dan motivasi.

Kamu pun jadi mudah merasa lelah meskipun tanpa melakukan aktivitas. Beban emosional dari hubungan yang tidak jelas bisa memengaruhi kondisi psikologis dan kesehatan secara keseluruhan. Pikiran yang dipenuhi dengan keraguan dan kekhawatiran pun juga membuat produktivitas menurun. Padahal, hubungan yang sehat seharusnya mendukung stabilitas hidup. Situationship justru menciptakan ketidakstabilan yang menyulitkanmu berkembang.

2. Menimbulkan ketergantungan emosional

ilustrasi orang menunggu (pexels.com/Polina Zimmerman)

Dalam situationship, keterikatan emosional sering kali tumbuh lebih cepat daripada kejelasan hubungan. Hal ini menciptakan ketergantungan yang tidak sehat, di mana seseorang merasa sulit melepaskan hubungannya meskipun tidak ada kepastian. Kamu bisa terus menunggu, memberi perhatian, dan berharap, tanpa tahu apakah itu akan dibalas atau tidak. Hal ini terjadi karena takut kehilangan koneksi yang sudah terlanjur terbentuk.

Rasa takut untuk ditinggalkan membuatmu terus berusaha mempertahankan hubungan tersebut, meskipun dirimu sendiri yang dikorbankan. Ketergantungan emosional semacam ini bisa membuatmu sulit menerapkan batas. Kamu jadi mudah memaafkan perilaku yang menyakitkan demi menjaga koneksi yang tidak pasti. Padahal, hubungan yang sehat seharusnya bisa saling mendukung, bukan menciptakan ketergantungan yang melelahkan.

3. Membuatmu meragukan intuisi diri sendiri

ilustrasi orang cemas (pexels.com/Liza Summer)

Hubungan situationship bisa membuatmu meragukan intuisi. Kamu mungkin merasa bahwa ada sesuatu yang salah, tetapi tidak berani mempercayai perasaan itu karena takut dianggap berlebihan. Ketika terus mendapat respons yang membingungkan, kamu menjadi tidak yakin dengan naluri terhadap hubungan tersebut. Hal ini bisa menurunkan kepercayaan nilai diri dan membuatmu merasa kehilangan arah. Dalam jangka panjang, hal ini bisa membuatmu sulit mengenali hubungan yang sehat dan yang merugikan.

Meragukan intuisi sendiri juga membuatmu mudah dimanipulasi secara emosional. Kamu terus mencoba menyesuaikan diri dan mengabaikan tanda-tanda peringatan. Padahal, intuisi sering kali merupakan respons awal dari tubuh terhadap sesuatu yang tidak baik. Jika kamu terus menutupinya, maka kamu juga menutup potensi untuk melindungi diri. Situationship tidak hanya mengacaukan perasaan, tetapi juga melemahkan naluri alami untuk menjaga diri.

4. Merusak harga diri

ilustrasi orang banyak pikiran (pexels.com/Andrew Neel)

Situationship juga bisa menurunkan harga diri perlahan. Ketika kamu terus-menerus tidak diberi kepastian, lama-lama kamu mulai berpikir bahwa kamu memang tidak cukup baik untuk diperjuangkan. Ini adalah bentuk tekanan emosional yang secara halus mengikis rasa percaya pada diri sendiri. Kamu bisa merasa harus menjadi orang lain agar layak dicintai. Padahal, hubungan yang sehat seharusnya membuatmu dapat merasa diterima apa adanya.

Selain itu, kamu mulai menerima perlakuan buruk karena takut kehilangan seseorang yang tidak sungguh-sungguh menerimamu. Akibatnya, kamu menurunkan harapan tentang bagaimana seharusnya diperlakukan. Jika dibiarkan, hal ini bisa memengaruhi caramu menjalin hubungan di masa depan. Kesehatan emosionalmu tidak layak dikorbankan hanya untuk mempertahankan hubungan yang tidak jelas.

5. Membuat standar hubungan jadi turun

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/SHVETS Production)

Ketika terlalu lama berada dalam situationship, kamu bisa mulai menyesuaikan diri dengan dinamika yang sebenarnya tidak sehat. Seperti terbiasa dengan ketidakjelasan, ketidakhadiran, dan minimnya komitmen. Perlahan, kamu mulai terbiasa dengan hubungan tersebut. Standar hubungan yang seharusnya dibangun atas dasar rasa hormat, kejelasan, dan saling mendukung pun jadi menurun. Ini bisa memengaruhi bagaimana kamu membentuk relasi ke depannya.

Saat terlalu lama terjebak dalam situationship, kamu bisa mulai menyesuaikan diri dengan pola yang sebenarnya tidak sehat. Hal-hal seperti ketidakjelasan, ketidakhadiran, dan kurangnya komitmen jadi terasa biasa dan menganggap itu hal yang wajar. Standar hubungan yang seharusnya didasari kejelasan dan dukungan satu sama lain pun ikut menurun. Akhirnya, hal ini bisa memengaruhi cara kamu membangun hubungan di masa depan.

Situationship mungkin terlihat menyenangkan di awal, tapi kenyataannya bisa membawa lebih banyak luka daripada kebahagiaan. Tanpa kejelasan dan komitmen, hubungan semacam ini hanya membuatmu terjebak dalam harapan yang menggantung. Hubungan sehat dibangun dari keterbukaan, komitmen, dan saling menghargai. Jangan biarkan dirimu menjadi pelarian bagi orang lain, karena kamu berhak mendapatkan cinta yang pasti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us