5 Bentuk Perhatian yang Justru Membuat Gebetan Merasa Risi, Catat!

Mengingatkan makan seolah-olah jadi jurus andalan banyak orang ketika tengah PKDT. Mula-mulanya sih kelihatan romantis, ya. Namun, jika itu dilakukan setiap hari dan terlalu terjadwal, malah bikin bosan, lho.

Setiap pagi kamu gak pernah absen mengingatkannya sarapan melalui pesan singkat. Begitu pula di jam makan siang dan makan malam. 

Tolong ya, gebetanmu itu bukan anak balita yang harus selalu diingatkan! Dia sudah cukup dewasa dan bisa mengurus dirinya sendiri. Lagi pula, lama-lama risi juga kali mendapatkan perhatian yang berlebihan gitu setiap hari!

Terlebih buat para pria, nih. Memuji wanita yang baru bangun tidur tetap kelihatan cantik, bisa ditafsirkan lain oleh yang bersangkutan, lho. Si dia bakal berpikir kalau kamu itu sedang meledeknya. Padahal, niatmu benar-benar cuma ingin ngomong apa adanya.

Ya, gak ada yang salah juga, sih. Mana ada orang yang baru bangun tidur dan masih berantakan percaya kalau dirinya cantik.

Di samping itu, pujianmu itu terlihat seperti sedang basa-basi saja. Jadi, mending gak usah mengomentari penampilannya ketika dia baru saja bangun tidur, deh. 

Menyimpan rasa cinta membuatmu lebih sering memperhatikan gerak-geriknya. Seakan-akan, kamu gak rela kehilangan sedetik pun momen kebersamaan dengannya. Bahkan ketika dia melakukan hal sepele, kamu langsung memberinya pujian bertubi-tubi.

Seperti ketika dia membuatkanmu secangkir kopi. Menurutmu kopi buatannya itu adalah yang paling enak dan bikin ketagihan. Sedangkan sebenarnya dia hanya menyeduh kopi instan. Tidak perlu skill khusus, kan, supaya bisa membuat kopi cepat saji yang lezat?

Toh, takarannya juga sudah jelas tertulis di kemasannya. Lagi-lagi, bukannya sukses bikin hatinya berdebar-debar karena habis dipuji, yang ada si dia makin ilfeel sama sikapmu itu, deh. 

Tahu gebetan sedang ada masalah, praktis membuatmu merasa khawatir. Alhasil, kamu pun mencoba mengorek informasi darinya. Sebenarnya apa sih, persoalan yang tengah dia hadapi saat ini?

Memang niatmu itu baik dan tulus, tapi juga harus tahu situasinya dulu, dong. Ingat, kalian belum ada status resmi berpacaran. Kamu gak bisa seenaknya memaksa dia buat menceritakan urusan pribadinya. 

Merasa cemas wajar saja, akan tetapi lebih baik menunggu dia membuka mulutnya sendiri dulu, ya. Kalau memang menurutnya kamu adalah orang yang tepat untuk diajak berdiskusi, pasti dia bakal menemuimu, kok. Memaksakan diri untuk tahu semua persoalannya hanya akan membuat gebetanmu merasa terganggu. 

Mengorek informasi tentang masalah pribadi gebetan aja tabu, apalagi sampai ikut-ikutan turun tangan tanpa disuruh. Memangnya kamu mau jadi pahlawan kesiangan? Bagus masalahnya bisa langsung kelar, tapi gimana kalau malah makin runyam?

Alih-alih sukses mengambil perhatiannya, yang ada justru dia jadi kesal sama kamu. Lebih baik, posisikan dirimu sebagai teman curhatnya saja. Kapan pun dia butuh pendengar, kamu siap menyediakan telinga. Daripada sok membantu, tapi ujung-ujungnya malah nambah masalah. 

Banyak cara yang bisa kamu praktikkan demi bisa meluluhkan hati gebetan. Salah satunya dengan memberinya perhatian yang sewajarnya saja. Alias tidak dibuat-buat apalagi sampai berlebihan begitu. Kamu harus tetap tahu diri sekaligus pandai membaca situasi.

Ada kalanya, perlu mengerem sikapmu supaya si dia gak kabur. Percaya deh, kalau memang kalian sudah sama-sama suka, gak perlu perhatian yang berlebihan juga dia bakal melihat ke arahmu, kok. Gimana, setuju gak?