Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Bijak Mengapresiasi Pasangan Lewat Percakapan, Harus Tulus!

ilustrasi memberikan apresiasi kepada pasangan (pexels.com/Vlada Karpovich)
Intinya sih...
  • Mengapresiasi pasangan tanpa merendahkan orang lain.
  • Hindari perbandingan dengan orang lain, fokus pada hal positif pasangan.
  • Hindari penggunaan gender dalam pujian, lakukan dengan empati dan bijak.

Apresiasi begitu penting dalam sebuah hubungan, termasuk percintaan. Memberikan penghargaan dapat menguatkan ikatan emosional dan perilaku saling hormat, ini membantu kalian semakin percaya satu sama lain juga.

Namun, sering kali niat baik mengapreasi pasangan dilakukan dengan cara yang keliru yaitu, dengan merendahkan orang lain. Biasakan mengapresiasi secara sehat, baik dan bijak bersama pasangan, berikut cara membiasakannya.

1.Fokus saja pada sesuatu dari pasanganmu yang memang pantas dipuji

ilustrasi mengapresiasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak usah membandingkan orang lain dengan pasangan, sekalipun memujinya. Fokus saja pada hal-hal yang saat itu memang layak untuk diapresiasi olehmu. Pasangan akan lebih senang dan semakin percaya diri pada dirinya.

Memuji dengan cara membandingkan justru menciptakan ketegangan antara pasangan dengan orang tersebut, apalagi kalau perbandingannya dengan keluarga maupun teman-temannya. Jangan merusak hubungan orang dengan merendahkan mereka dalam pujianmu terhadap pasangan. Lihat saja kualitas pasanganmu, ini jauh lebih mendukung dan menyenangkan.

2.Hindari apresiasi yang mengandung unsur gender

ilustrasi orang sedang memuji (pexels.com/Melike Benli)
ilustrasi orang sedang memuji (pexels.com/Melike Benli)

Saat mengapresiasi pasangan, hindari penggunaan gender dalam praktiknya. Misalnya, mengatakan dia hebat ketika bertindak sesuatu, padahal perempuan pada umumnya banyak mengeluhkan hal tersebut.

Ini malah bikin dia merasa rendah diri, dan kurang nyaman. Belajar memuji secara baik tanpa unsur merendahkan dalam aspek apa pun, termasuk gender. Contohnya, saat pasangan berhasil meraih sesuatu yang jadi impiannya, pujilah kemampuannya dalam upaya tersebut secara spesifik. Selain menaikkan kepercayaan dirinya, hubungan kalian juga semakin sehat, terus saling mendukung dan bertumbuh menjadi versi terbaik masing-masing.

3.Munculkan empati saat mengapresiasi dalam percakapan

ilustrasi percakapan (pexels.com/Darina Belonogova)

Menyenangkan hati pasangan itu baik, tetapi lakukan dengan cara yang berempati juga terhadap orang lain. Memuji dengan kata-kata manis namun ada unsur menjatuhkan orang lain, itu tak berempati, apalagi yang bersangkutan ada bersama kalian.

Pikirkan perasaan orang lain yang terlibat dalam percakapan kalian. Kalau sampai tak sengaja terucap pujian yang mengarah pada tindakan menjatuhkan orang lain, pasangan tentu juga jadi gak enak hati. Niatmu membuatnya senang, malah bikin suasana canggung. Dalam percakapan pribadi bersama pasangan maupun di hadapan umum, tetaplah peduli dengan perasaan semuanya.

4.Hargai kelebihan pasangan tanpa menilai kelemahan orang lain

ilustrasi memuji pasangan (pexels.com/Jonathan Borba)

Mengapresiasi kelebihan pasangan dengan memujinya, maka fokuslah pada apa yang dia lakukan. Jangan melibatkan penilaianmu terhadap kelemahan orang lain untuk menunjukkan betapa hebatnya pasangan.

Memuji dengan tulus saja tak cukup, kamu perlu bijaksana juga dalam penerapannya yaitu, tak menjadikan kelemahan orang sebagai bahasan. Gak perlu merendahkan orang untuk menaikkan derajat pasangan.

5.Konsisten menerapkan kebiasaan ini

ilustrasi sebuah percakapan antara dua orang (pexels.com/arvi refo)

Memberikan apresiasi itu berperan terhadap masa depan hubungan, semakin kuat dan bahagia. Yuk, konsisten memuji pasangan dengan cara yang sehat dan bijak. Tak harus menunggu adanya hal besar, dari yang sederhana seperti kepeduliannya yang mengingatkanmu untuk hati-hati berkendara saja itu bisa diapresiasi.

Jadikan tindakan apresiasi sebagai kebiasaan, tentu tetap melihat kenyataannya, sehingga benar-benar terasa dampaknya. Pada akhirnya, semakin biasa mengapresiasi, semakin berkurang keluhan tentang pasangan, karena saling melihat sisi baiknya.

Perhatikan lagi caramu dalam mengapresiasi pasangan, terutama dalam percakapan, apakah baik, atau justru seolah kesannya baik namun ada ketidakbijaksanaannya? Setelah memahami ini, berusahalah memilah kata dan gunakan cara sehat dalam penyampaiannya. Pasanganmu hebat, orang lain juga unik dengan kelebihannya masing-masing. Naikkan kualitas hubungan asmara tanpa bawa-bawa kelemahan dari sosok perantara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adelbertha Eva Y
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us