5 Ekspektasi yang Sebaiknya Kamu Buang Jauh, Bisa Rusak Hubungan!

Salah satu hal yang sering dibayangkan seseorang kalau lagi menjalin hubungan, adalah selalu menghabiskan waktu bersama kekasih. Padahal, peran di hidupnya gak hanya sebagai pacarmu saja. Dia juga punya tanggung jawab sebagai anak terhadap orangtuanya, sebagai kakak bagi adik-adiknya, atau sebagai karyawan yang baik bagi perusahaannya tempat dia bekerja.

Menuntutnya untuk selalu menghabiskan waktu bersama denganmu, bisa membuat hubunganmu jadi toksik. Kamu jadi terlalu mengekang dan berusaha mendominasi hidupnya.

Dalam hubungan, komunikasi memegang peran kunci untuk menentukan harmonis atau tidaknya. Komunikasi ini akan berjalan dengan baik, bila kamu dan dia sama-sama bisa bersikap bijak dan terbuka. Bukan malah mengharapkan pasangan akan selalu mengerti dengan apa yang kamu pikirkan. Diammu itu gak akan menyelesaikan masalah. Justru buat dia terus bingung dan melakukan kesalahan yang sama. Karena kamu gak mau jujur, sikap dirinya yang telah mengganggumu itu.

Prioritas dalam hidup seseorang gak cuma satu hal saja. Jadi, jangan menyiksa dirimu dengan memasang ekspektasi yang tidak-tidak. Yakni, mengharapkan kalau dia selalu mendahulukan kepentinganmu. Misalnya, ingin agar dia membatalkan acara keluarga, demi dirimu yang ingin ditemani. Kamu itu kekasih, atau majikan, yang semua hal mesti dituruti?

Hal romantis terasa manis karena nilainya yang istimewa. Gak akan spesial lagi, kalau itu terus-terusan dilakukan. Ibarat makan, kalau tiap saat disuguhi makanan yang itu-itu lagi, meski termasuk makanan mahal dan banyak dicari, bakal bosan juga.

Untuk membuat waktu bersama kalian jadi berkesan, gak harus, kok dengan selalu melakukan hal-hal romantis kayak makan malam, pergi ke tempat wisata yang spesial, dan sebagainya. Mengharapkan itu selalu dilakukan oleh kekasihmu, bisa membuat dia stres. Bertemu denganmu jadi terasa ribet karena ekspektasinya tinggi. Belum lagi, harapanmu yang gak sesuai realitas itu, lama-lama bikin dia boncos!

Memang, kemauan kekasihmu untuk lanjut ke pelaminan bisa jadi indikator apakah dia serius menjalani hubungan selama ini, atau tidak. Tapi jangan kebangetan juga. Baru juga beberapa bulan berpacaran, sudah mengajak nikah.

Nikmati saja waktu saat ini untuk mengenalnya lebih jauh, sehingga kamu bisa tahu apakah dia memang sosok yang tepat untuk dijadikan teman menghabiskan sisa hidup bersama. Selain itu, menikah butuh persiapan mental dan finansial. Jangan sampai ngebet nikah, tapi belum siap sama sekali. Risiko cerainya tinggi!

Memiliki ekspektasi adalah lumrah terjadi. Asalkan jangan sampai berlebihan. Karena kalau sudah sampai tak masuk akal, malah bisa merusak hubungan. Jadi, hindari, ya ekspektasi yang sudah dijelaskan tadi.