Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Normal di Awal Hubungan, Tanda Kalian Masih Masa Adaptasi

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saling mencintai tidak menjamin hubungan akan langsung berjalan dengan mulus. Besarnya harapan dalam diri terkadang membuat kalian kaget saat mendapai awal hubungan yang sepertinya kurang menjanjikan.

Padahal, hal tersebut sebenarnya wajar terjadi. Sebagai pasangan, kalian masih membutuhkan banyak adaptasi satu sama lain. Seperti kelima hal di bawah ini yang tak perlu disikapi dengan keinginan untuk putus saja.

1. Merasa belum mengenal pasangan dengan baik

ilustrasi pasangan (pexels.com/Victoria Emerson)

Faktanya, kamu bisa saja mencintai seseorang yang belum terlalu dikenal. Sebelum resmi berpacaran, kamu berpikir sudah cukup tahu tentang dirinya. Akan tetapi setelah berpacaran, kamu heran mengapa dia jadi terasa asing bagimu.

Tenang, ini tak berarti kadar cintamu padanya telah menurun, kok. Ini justru fase untuk kamu mengenalnya secara lebih mendalam. Ketertarikan kuat yang kamu rasakan padanya sebelum berpacaran perlu ditindaklanjuti dengan saling mengenal lebih baik lagi.

2. Sungkan menunjukkan kemesraan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mẫnn Quang)

Ketika masih sebatas teman atau gebetan, kamu telah membayangkan kalian bakal saling bersikap mesra setelah jadian. Namun yang terjadi kemudian, dia malah awet bersikap malu-malu dan membuatmu ikut sungkan untuk menunjukkan kemesraan.

Terlalu jauh apabila kamu mengartikan hal ini sebagai kurangnya rasa cinta di antara kalian. Bagaimanapun, hubungan kalian sebelumnya hanyalah teman. Jalani secara alami saja sampai perlahan-lahan kalian makin spontan dalam menunjukkan kemesraan.

3. Dukungan keluarga masih kurang

ilustrasi pasangan (pexels.com/Git Stephen Gitau)

Bukan cuma kalian berdua yang memerlukan proses pengenalan lebih lanjut. Keluarga masing-masih pun demikian. Dan biasanya, mereka menunjukkan sikap yang lebih waspada di awal hubungan kalian.

Alasannya masuk akal, yaitu keluarga pasanganmu sama sekali tidak mengenalmu sebelum ini. Begitu juga dengan keluargamu terhadap pasanganmu. Tak kenal maka tak sayang, kan?

Beri waktu untuk pasangan mendekatkan diri dengan keluargamu, demikian juga sebaliknya. Biarkan mereka menilai kepribadian kalian. Seiring waktu, sikap keluarga pasti bakal terasa lebih hangat dan suportif.

4. Cuma membicarakan topik-topik umum dengan pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Chris F)

Khawatir salah memilih topik ketika mengobrol dengan pasangan menjadi hal normal di awal hubungan. Seperti disebutkan dalam poin pertama, proses pengenalan di antara kalian belum tuntas.

Kamu maupun dia waswas mengangkat topik yang sensitif. Akibatnya, percakapan kalian cuma tentang hal-hal sepele. Untuk mencurahkan isi hati saja kalian masih memilih sahabat atau saudara.

Ini tak perlu diartikan sebagai tiadanya kepercayaan di antara kalian. Kalian hanya sedang berusaha saling menjaga perasaan karena belum paham benar letak 'tombol' sensitif pasangan. Suatu saat nanti, kalian bakal lebih blakblakan dalam membahas apa saja, kok. 

5. Belum terpikir untuk naik ke jenjang hubungan yang lebih serius

ilustrasi pasangan (pexels.com/August de Richelieu)

Buat kamu yang ingin lekas menikah, pasti gemas sekali mendapati dia malah bingung saat diajak membicarakan pernikahan. Salah-salah, kamu menilai dia tak serius dengan hubungan kalian sehingga tidak peduli pada masa depan bersama.

Wah, tahukah kamu bahwa dirimulah yang terlalu 'pagi' dalam mengangkat topik tersebut? Menikah bukanlah perkara sederhana. Modal cinta saja tidak cukup dan banyak tanggung jawab besar yang mengikuti keputusan berumah tangga.

Meski kamu sangat mencintainya dan hanya ingin menikah dengannya, berilah dia waktu agar nyaman dulu dengan hubungan kalian saat ini. Sembari kalian menyiapkan segala sesuatunya, seperti kematangan emosi dan kemapanan finansial.

Awal hubungan memang terkadang tidak mudah. Banyak kesalahphaman dapat terjadi. Akan tetapi, kalian tak perlu terlalu khawatir. Semua itu akan bisa dicegah dan diatasi dengan komunikasi yang lebih baik di antara kalian. Juga, kesadaran bahwa kalian masih dalam masa adaptasi. Semoga hubungan kalian awet.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us