Membicarakan topik nikah muda biasanya langsung terbayang hal negatif. Ya, memang menikah di usia awal ada banyak dampak buruk yang bisa terjadi. Salah satunya, hubungan asmara gak awet. Hal itu disebabkan sifat kekanak-kanakan yang masih mendominasi masing-masing individu.
Namun, bukan berarti menikah muda selalu buruk, lho. Ada banyak juga manfaat yang dapat kamu peroleh jika menikah di usia muda. Dengan catatan syarat dan ketentuan tetap berlaku, ya!
Gak sedikit hubungan rumah tangga yang tak berjalan seperti diharapkan akibat ada trauma di masa lalu. Ini bisa terjadi akibat dulunya pernah menjalin hubungan asmara yang gagal atau sering gonta-ganti pasangan.
Risiko ini bisa diminimalkan bila kamu menikah di usia muda. Tentunya pengalaman asmaramu dan pasangan jauh lebih sedikit dibanding mereka yang menikah di usia lebih matang, kan? Dengan begitu, pernikahan saat ini berpeluang rendah dibayangi oleh peristiwa kelam yang kamu atau pasangan pernah alami.
Di usia muda, umumnya seseorang masih belum mengetahui dengan benar apa yang diinginkan dalam hidupnya. Hal ini dapat dibantu bila menemukan pasangan yang tepat. Kamu dan dia jadi bisa mengarungi kehidupan bersama dan saling mendukung untuk bertumbuh.
Rumah tangga jadi gak seperti sebuah beban, melainkan petualangan masa muda di mana kalian bisa arungi bersama. Pasangan gak hanya berperan sebagai partner dalam hubungan romansa, tapi juga seperti sahabat dekat.
Kendati banyak yang masih bisa mengandung di usia tak lagi muda, tapi tak bisa dimungkiri peluang untuk hamil jauh lebih besar saat perempuan berusia masih muda. Ini pula yang kerap jadi alasan seorang perempuan didorong untuk segera menikah.
Walaupun menikah terburu-buru itu gak baik, akan tetapi hal ini bisa jadi keuntungan apabila kamu memutuskan menikah di usia lebih awal. Kamu dan pasangan jadi bebas menentukan kapan akan menjalani program hamil. Jauh lebih santai dibanding pasangan yang menikah di usia matang karena "dikejar-kejar" jam biologis.
Bagi yang segera menjalani program hamil, keuntungan yang kalian peroleh jika menikah awal adalah saat anak-anak sudah besar, usia kalian masih muda. Hubungan dengan anak gak hanya vertikal antara anak dan orangtua, tapi juga bisa berjalan secara horizontal. Kalian bisa menjadi sahabat bagi anak-anak.
Gak hanya itu, anak-anak juga bisa mendapati berbagai pengalaman dengan orangtuanya. Misalnya, kalian bisa bebas jalan-jalan karena fisik masih fit dan mendukung untuk menyesuaikan dengan energi muda anak-anak.
Pensiun dini maksudnya bukan kamu dan pasangan gak lagi bekerja dan produktif, lho. Justru karena anak-anak sudah besar, kalian jadi bisa lebih bebas pensiun dini alias melakukan hal-hal yang benar-benar disuka karena anak-anak sudah mandiri dan memiliki kehidupannya masing-masing.
Kamu bisa menjalani hobi dengan bebas atau bisa pula tetap aktif di dunia profesi tanpa ada tanggung jawab untuk mengurus anak. Dengan begitu, masa tua kalian jadi menyenangkan dan produktif.
Menikah muda memang memiliki banyak keuntungan. Namun, keuntungan itu hanya bisa kamu dan pasangan dapatkan apabila masing-masing memang telah siap secara mental mengarungi kehidupan rumah tangga.
Sekalipun usiamu masih muda, mentalmu bukan lagi anak kemarin sore yang mengira kalau pernikahan dan membangun rumah tangga hanya butuh cinta. Tanpa kesiapan mental tersebut, bukan manfaat melainkan mudarat yang bakal didapat akibat menikah tergesa-gesa.