Banyak yang bilang kalau mencintai seseorang itu tidak boleh setengah-setengah. Kita harus totalitas supaya bisa mendapatkan cinta yang utuh. Sayangnya, cara kita mencintai orang kadang salah. Inilah yang akhirnya membuat kita makan hati selama pacaran.
Maka dari itu, belajarlah mencintai seseorang dengan cara yang benar. Kalau bisa, hindari lima prinsip mencintai berikut kalau kita sering melakukannya.
Cinta sih cinta, tapi bukan berarti kita melakukan apa pun demi pasangan. Ingat, hubungan yang kita rajut masih sebatas pacaran saja, belum lanjut ke pelaminan. Gak ada salahnya kalau kita sedikit perhitungan, terlebih lagi kalau kita memang tidak bisa menyanggupi keinginan pasangan.
Sebaiknya, lakukan penolakan secara halus, jadi pacar tidak sakit hati saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut kita.
Mencintai seseorang memang harus seutuhnya, tapi bukan berarti tanpa batasan. Tetap pakai batasan karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada hubungan kita di hari esok. Kalau totalitas banget, yang ada kita sendiri yang menyesal karena telah memberikan semuanya kepada pacar.
Berikan apa yang seharusnya diberi saat masih pacaran, seperti perhatian, kasih sayang, dan kelemahlembutan dalam menyikapi sifatnya. Ini saja sudah cukup untuk membuat pacar stay di samping kita.
Setia memang dianjurkan saat pacaran, tapi bukan berarti sampai menjaga jarak sama orang lain, apalagi kalau orang-orang itu adalah keluarga, teman, dan kerabat. Bukan simpati, mereka justru menganggap kita bucin karena terlalu lengket sama pacar.
Temanan dan menjalin relasi baik dengan orang lain boleh-boleh saja, tapi kita harus buat batasan agar tak berlebihan. Pacar pun bisa mengerti dan pastinya tidak cemburu meskipun melihatnya dengan mata sendiri.
Cinta akan terjaga utuh kalau kita dan pacar mau berkorban, entah itu dari segi waktu, tenaga, dan materi. Namun, balik lagi, jangan sampai berlebihan karena pengorbanan yang kita berikan bisa bikin sakit hati. Terlebih lagi kalau pengorbanan itu cuma dari sisi kita saja, sedangkan pasangan tidak.
Bukannya ingin membandingkan, tapi akan lebih baik kalau seimbang. Jadi, tidak ada satu orang pun yang akan mengungkit-ungkit tentang besarnya pengorbanan yang diberikan saat hubungan kita dilanda masalah.
Bukan hanya dalam duka, dalam suka pun kita tetap harus memberikan dukungan kepada pasangan. Tentu ini dalam porsi yang wajar, bukan yang sifatnya mendorong secara berlebihan sekalipun kita cinta kepadanya.
Selain kurang nyaman, dorongan yang berlebihan dapat membuatnya agak insecure saat melakukan sesuatu. Dia merasa terbebani karena kita terlalu berharap sama hasil dari dorongan yang kita berikan.
Cinta harus memiliki prinsip, tapi jangan sampai menyalahartikan prinsip itu agar makna baiknya tidak berubah menjadi negatif.